Lulusan yang berkualitas bukan hanya tentang nilai yang tinggi saja. Namun lulusan yang berkualitas juga harus memiliki kemampuan berpikir yang kritis dan kreatif. Dalam aspek ini, menggunakan pembelajaran berpusat adalah metode yang bisa para guru pilih.
Pembelajaran di pendidikan formal Indonesia terus mengalami perkembangan. Dahulu pembelajaran hanya berpusat pada guru saja sehingga tidak memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir secara mandiri dan kritis.
Namun, saat ini sudah banyak terlaksana pembelajaran yang memusatkan kegiatan pembelajaran ke peserta didik itu sendiri. Para guru di dalam pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator yang membantu jalannya pembelajaran.
Jenis pembelajaran ini akan memberikan dampak yang baik bagi kemampuan berpikir peserta didik jika terlaksana dengan baik.
Di bawah ini adalah informasi penting terkait pembelajaran secara berpusat yang bisa membantu meningkatkan kemampuan peserta didik.
Jenis Pembelajaran Berpusat
Untuk melakukan pembelajaran yang berpusat, para guru bisa memilih jenis yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik.
Berikut ini beberapa jenis pembelajaran yang berpusat pada peserta didik:
1. Small Group Discussion
Metode diskusi ini akan memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam suatu kelompok kecil.
Dengan diskusi ini, peserta didik bisa mendapatkan pemahaman baru dan bertukar ilmu dengan rekan satu kelompok.
Dalam metode small group discussion, guru bisa mengelompokkan peserta didik pada kelompok kecil beranggotakan lima hingga tujuh orang. Dalam tiap kelompok akan ada permasalahan yang harus mereka pecahkan atau bisa juga membahas tentang suatu permasalahan di dunia nyata.
Tiap anggota bisa memberikan pendapat mereka lalu memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran. Para guru juga bisa memberikan kesempatan tiap kelompok untuk melakukan presentasi di depan kelas mengenai hasil diskusi mereka.
Dalam kegiatan ini peserta didik akan belajar kemampuan seperti mendengarkan pembicara lain, berkomunikasi dengan peserta didik lain, menghargai sudut pandang dan lain sebagainya.
Kemampuan ini akan berguna untuk membantu meningkatkan potensi peserta didik di masa depan.
2. Simulation and Demonstration
Simulasi dan demonstrasi adalah jenis pembelajaran secara berpusat yang berusaha membawa situasi semirip mungkin ke dalam kelas. Bentuk simulasi ini beragam, salah satu contohnya yaitu dengan role playing.
Role playing adalah simulasi bermain peran. Para guru bisa membagi peran pada tiap peserta didik untuk dipraktekkan di depan kelas. Peran-peran ini bisa membantu peserta didik memahami konsep dari suatu karakter dengan lebih baik.
Metode demonstrasi sendiri adalah metode yang digunakan untuk menunjukkan suatu keterampilan tertentu di depan kelas.
Dalam metode ini umumnya akan menggunakan alat peraga sehingga peserta didik bisa memahami alat dan teknik yang akan mereka peragakan di kelas.
Dengan metode demonstrasi ini, peserta didik akan memahami penggunaan suatu alat di pembelajaran sehingga bisa menggunakannya sendiri.
3. Case Study
Metode selanjutnya yaitu metode case study atau studi kasus, adalah jenis pembelajaran yang memusatkan pada suatu kasus secara detail dan mendalam.
Metode ini akan menekankan pada pembahasan secara rinci dan mendalam untuk memecahkan suatu permasalahan.
Peserta didik harus bisa aktif dalam pembelajaran yang umumnya berbentuk diskusi, sehingga bisa menyampaikan hasil yang tepat untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Metode ini akan membantu peserta didik jadi lebih aktif serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis ketika berhadapan dengan masalah.
Langkah Melakukan Pembelajaran berpusat
Untuk melaksanakan pembelajaran ini, para guru bisa mengikuti beberapa langkah penting dalam pelaksanaannya.
Adapun langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Ciptakan Suasana Kelas yang Kondusif
Langkah pertama untuk menerapkan pembelajaran ini yaitu dengan menciptakan suasana kelas yang positif dan mendukung. Hal ini berarti membangun suasana yang aman dan ramah untuk semua peserta didik.
Ini karena sangat penting untuk memastikan bahwa peserta didik merasa memiliki kendali penuh pada proses pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan kemampuan peserta didik dengan lebih baik.
2. Menentukan Tujuan
Sebelum proses pembelajaran dimulai, para guru bisa menanyakan pada para peserta didik tentang cara belajar apa yang ingin mereka lakukan. Selain itu, guru juga bisa membantu peserta didik untuk menentukan tujuan pembelajaran yang ingin mereka capai.
Dengan adanya tujuan ini peserta didik akan dapat meningkatkan diri dengan lebih efektif sehingga di akhir pembelajaran bisa mendapatkan tujuan yang mereka inginkan.
3. Mendukung Minat dan Bakat Peserta Didik
Selanjutnya, guru juga harus dapat mendukung minat dan bakat peserta didik. Minat dan bakat setiap individu pasti akan berbeda.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebaiknya guru bisa mengorganisir pembelajaran yang senantiasa mendukung minat dan bakat tiap individu.
Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan peserta didik secara lebih baik.
4. Memberi Kesempatan untuk Peserta Didik untuk Memimpin Proses Pembelajaran
Langkah selanjutnya, guru juga bisa memberikan kesempatan untuk peserta didik agar memimpin pembelajaran.
Hal ini bisa membantu agar peserta didik mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi di depan kelas dan lebih aktif dalam pembelajaran.
Para guru bisa memberikan fasilitas yang tepat dan waktu yang memadai sehingga peserta didik bisa leluasa memimpin pembelajaran di kelas. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam bentuk presentasi di depan kelas atau diskusi.
5. Bebaskan Peserta Didik Belajar dengan Metode Sendiri
Guru bisa memberikan keleluasaan untuk para peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran dengan caranya sendiri. Tiap peserta didik akan memiliki gaya belajar yang mereka senangi.
Sebaiknya para guru bisa memfasilitasi tiap kebutuhan peserta didik ini sehingga bisa memaksimalkan potensi akademik di sekolah. Berikan keleluasaan untuk peserta didik sehingga bisa belajar dengan optimal.
6. Dorong Peserta Didik untuk Mengungkapkan Pendapat
Dalam pembelajaran ini sebaiknya guru bisa mendorong potensi peserta didik agar bisa mengungkapkan pendapat dan pandangan mereka.
Mengungkapkan pendapat mereka adalah langkah tepat agar pembelajaran secara berpusat ini bisa terlaksana dengan baik.
Hal ini akan memusatkan pembelajaran pada peserta didik sehingga mereka bisa lebih aktif dalam kelas. Kegiatan ini juga bisa membantu peserta didik agar mampu berpikir kritis di kelas.
Manfaat Melakukan Pembelajaran Berpusat
Dengan melaksanakan pembelajaran secara berpusat, peserta didik dan guru bisa mendapatkan banyak manfaat penting yang menunjang pendidikan.
Contoh dari manfaat tersebut yaitu:
- Meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis peserta didik.
- Membantu peserta didik agar jadi lebih aktif di dalam kelas.
- Meningkatkan kemampuan analisis peserta didik pada suatu permasalahan dan topik.
- Membantu peserta didik agar bisa memahami materi dengan lebih baik.
- Meningkatkan kemampuan kerja sama dengan peserta didik lain.
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang lain.
Itulah dia informasi penting tentang pembelajaran berpusat yang bisa menjadi referensi bagi para guru. Jika ingin melaksanakan pembelajaran ini, sebaiknya para guru bisa mencari tahu dulu langkah pelaksanaannya seperti yang tertera pada artikel di atas sehingga bisa melaksanakan proses pembelajaran dengan lancar.
Model Pembelajaran PAIKEM, Bagaimana Karakteristiknya?
Pembelajaran Berbasis Masalah, Bagaimana Konsep Pelaksanaanya?