Pembelajaran di kelas tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan yang peserta didik dapatkan.
Pembelajaran di kelas juga akan fokus pada karakteristik peserta didik ketika di sekolah dan di lingkungan sekitar. Maka dari itu, para guru bisa menggunakan teori belajar behavioristik.
Teori belajar ini berorientasi pada pembimbingan peserta didik sehingga bisa menunjukkan perilaku yang lebih baik dari sebelumnya. Teori ini juga fokus pada perbaikan diri sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Penerapan teori belajar behavioristik bisa menjawab kekhawatiran tentang karakter peserta didik yang kurang baik di sekolah.
Berikut ini adalah beberapa informasi penting tentang penerapan teori behavioristik di kelas.
Apa Itu Teori Belajar Behavioristik?
Teori belajar behavioristik merupakan salah satu teori belajar yang memiliki fokus untuk mengadakan perubahan perilaku dari peserta didik yang menjadi hasil proses belajar.
Perubahan dalam tingkah laku peserta didik ini terjadi karena adanya interaksi antara dua elemen yaitu stimulus dan respons.
Ketika peserta didik tidak menunjukkan adanya perubahan dalam perilaku setelah pembelajaran terjadi, hal ini menunjukkan bahwa teori belajar tidak berjalan dengan baik.
Di dalam teori ini, semua tingkah laku peserta didik bisa terlihat dan guru telusuri dengan menggunakan bentuk refleks. Teori ini juga berdasarkan pada kondisi lingkungan.
Dalam teori ini, terdapat beberapa prinsip yang terjalin dalam pelaksanaannya, seperti berikut ini:
- Dalam teori ini, yang perlu guru perhatikan adalah interaksi antara stimulus dan respon karena bisa guru amati. Beberapa hal selain stimulus dan respon tidaklah penting, apalagi jika tidak bisa diamati.
- Ketika peserta didik telah memperlihatkan perubahan dalam tingkah laku, ini menunjukkan bahwa peserta didik tersebut sudah belajar. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang tidak membawa perubahan berarti tidak termasuk dalam mengikuti pembelajaran.
- Dalam teori ini ada penguatan atau reinforcement, yaitu beberapa hal yang bisa memperkuat respon. Adanya penguatan ini bisa berupa penguatan positif dan negatif.
Jenis-jenis Hukum Teori Belajar Behavioristik
Apa saja jenis hukum teori belajar behavioristik yang ada? Untuk memahami jenis-jenis hukum teori behavioristik ini, bisa menyimak informasi berikut dengan seksama:
1. Hukum Kesiapan
Hukum kesiapan memiliki arti bahwa kegiatan pembelajaran akan dapat memberikan hasil yang sesuai keinginan jika ada kesiapan yang matang pada peserta didik dan guru. Dengan persiapan yang tepat, hasil kegiatan pembelajaran akan terlihat dengan lebih baik.
2. Hukum Latihan
Hukum latihan memiliki arti bahwa semakin banyak latihan yang terlaksana, maka kesempatan untuk berhasil akan semakin tinggi. Kegiatan pembelajaran akan lebih berhasil kalau peserta didik terbiasa untuk melaksanakan latihan secara teratur dan terukur.
3. Hukum Efek
Hukum efek memiliki makna bahwa efek yang peserta didik rasakan setelah pembelajaran akan memotivasi diri mereka untuk terus melaksanakan kegiatan belajar. Seperti ketika peserta didik yang mendapatkan apresiasi karena belajar, akan merasa senang sehingga akan melaksanakan pembelajaran dengan lebih giat lagi.
4. Hukum Sikap
Hukum sikap memiliki makna bahwa sikap yang terbentuk setelah melakukan pembelajaran. Perubahan sikap akan mendapatkan pengaruh dari hal-hal yang peserta didik dapat ketika proses kegiatan belajar berlangsung.
Contoh Penerapan Teori Belajar Behavioristik
Bagaimana penerapan teori ini dalam pembelajaran di kelas?
Berikut ini adalah beberapa informasi tentang penerapan yang tepat dalam pembelajaran dengan menggunakan teori behavioristik.
- Para guru bisa menyusun materi belajar dengan lengkap. Materi ini mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks.
- Ketika mengajar, guru memberikan lebih banyak contoh yang berupa instruksi.
- Ketika guru menemui kesalahan pada materi atau pasa peserta didik, guru tersebut harus segera memperbaiki kesalahan tersebut.
- Para guru bisa lebih aktif dalam memberikan latihan agar peserta didik bisa membentuk kebiasaan yang sesuai keinginan.
- Para guru memberikan evaluasi berdasarkan pada perilaku peserta didik yang terlihat.
- Guru harus bisa memberikan penguatan dari sisi positif atau negatif.
Ciri-ciri Teori Behavioristik
Teori belajar ini memiliki beberapa ciri yang bisa para guru perhatikan dalam pelaksanaannya, seperti berikut ini:
- Memfokuskan pengaruh lingkungan.
- Hasil pembelajaran akan fokus pada terbentuknya tingkah laku yang sesuai keinginan.
- Lebih mementingkan pembentukan respon.
- Memiliki konsep bahwa latihan adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran. Terlaksana dengan mekanis tertentu, seperti meminta maaf.
Itulah dia informasi tentang teori belajar behavioristik yang bisa menjadi referensi para guru dalam mengajar. Dengan memahami ilmu ini, para guru bisa menerapkan pembelajaran dengan lebih tepat dan mendapatkan hasil belajar yang diinginkan.
Teori Belajar Kognitif: Jenis hingga Contoh Penerapannya
Metode Quantum Teaching dan Manfaatnya Bagi Peserta Didik
Pembelajaran Berdiferensiasi: Pengertian, Tujuan, Hingga Tantangan