Meski sudah berlaku sejak tahun 2021 lalu, banyak pendidik yang masih belum mengetahui Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM.
AKM adalah asesmen yang menjadi pengganti Ujian Nasional atau UN. Bila mengingat lebih lanjut, UN adalah suatu asesmen akhir untuk para peserta didik yang menjadi gambaran dalam pelaksanaan pembelajaran selama beberapa periode.
AKM sendiri adalah suatu proses penilaian yang terlaksana untuk membantu mengukur dan memastikan bahwa peserta didik memiliki keterampilan dan pengetahuan minimum yang mereka perlukan untuk melaksanakan tugas tertentu.
Tidak hanya terbatas untuk suatu kegiatan pendidikan, AKM juga bisa digunakan untuk menilai kemampuan pada suatu pelatihan atau sertifikasi.
Dengan adanya AKM, maka peserta didik akan dapat mengarahkan kegiatan pembelajaran, sehingga bisa mencapai tujuan atau kompetensi minimum yang ada.
Hal ini bisa membantu dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai target tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang AKM ini, bisa baca artikel berikut.
Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum
Asesmen Kompetensi Minimum adalah proses penilaian yang terlaksana untuk mengukur dan memastikan bahwa peserta didik memiliki keterampilan dan pengetahuan minimum yang mereka perlukan untuk melaksanakan tugas dan pembelajaran.
AKM ini umumnya digunakan untuk melakukan evaluasi pemahaman dan kemampuan peserta didik pada materi pelajaran.
Untuk AKM dalam konteks pendidikan sendiri umumnya guru gunakan untuk menilai pemahaman peserta didik di akhir periode ajar.
Hal ini demi memastikan bahwa materi telah terserap dengan baik. Dengan begitu, para guru bisa melanjutkan ke tahap pembelajaran selanjutnya.
Asesmen ini memiliki tujuan untuk menetapkan standar minimum yang harus peserta didik penuhi dalam bidang keterampilan dan pengetahuan.
Hasil dari AKM ini bisa guru gunakan untuk melakukan identifikasi pada bidang pembelajaran yang perlu mengalami perbaikan. Hal ini bisa menjadi suatu umpan balik pada peserta didik.
Dengan adanya AKM ini, peserta didik ini bisa meningkatkan kemampuan mereka dengan lebih optimal karena bisa memahami kekurangan dan kebutuhan mereka dalam pembelajaran.
Para guru juga bisa menggunakan data ini sebagai acuan dalam pembelajaran berikutnya.
Tujuan Asesmen Kompetensi Minimum
Secara umum, asesmen bertujuan untuk menguji kemampuan dalam suatu materi atau bidang tertentu.
Untuk asesmen kompetensi minimum ini, ada beberapa tujuan yang secara spesifik bisa para guru baca di sini:
1. Menentukan Standar Minimal Kompetensi
Tujuan dari AKM yang pertama yaitu dapat menentukan standar minimal kompetensi peserta didik.
Dengan adanya AKM ini, para peserta didik bisa memahami adanya standar kompetensi yang harus mereka penuhi dalam pembelajaran.
Hal ini bisa membantu menentukan arah pembelajaran dan memberikan tujuan pembelajaran yang tepat bagi guru dan peserta didik sehingga bisa memenuhi standar minimal tersebut.
Adanya standar ini bisa membantu agar memotivasi peserta didik lain agar tidak tertinggal.
2. Membantu Mengukur Kompetensi Tiap Peserta Didik
Tujuan lain dari adanya AKM ini yaitu bisa menjadi alat ukur untuk melihat kompetensi tiap peserta didik.
Adanya AKM, maka kompetensi peserta didik dapat terukur secara obyektif dan dapat menjadi perbandingan dengan standar minimal yang ada.
Dengan demikian bisa membantu dalam proses evaluasi tiap kemampuan peserta didik dalam memenuhi syarat minimal yang ada. Peserta didik bisa memahami tugas dan tujuan yang harus mereka kerjakan.
3. Mendukung Perkembangan Kompetensi Peserta Didik
Tujuan lain dari adanya asesmen ini yaitu bisa membantu peserta didik untuk melakukan identifikasi pada kelemahan dan kekuatan pada tingkat pemahaman mereka.
Hasilnya, peserta didik bisa memfokuskan diri pada perkembangan mereka sehingga bisa mengurangi kelemahan serta mempertahankan kekuatan mereka pada bidang yang mereka minati.
Hal ini tentu akan sejalan dengan tujuan pembelajaran di Indonesia yang berkeinginan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Menjadi Jaminan Kualitas dalam Bidang Tertentu
Tujuan kain dari AKM yaitu menjadi jaminan kualitas dan keamanan pada bidang pembelajaran.
Dengan adanya AKM ini, peserta didik akan memiliki kompetensi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka dan tingkat pemahaman mereka.
Adanya AKM ini juga akan membantu dalam peningkatan pemahaman dan pendidikan peserta secara signifikan.
Dengan AKM yang tepat ini peserta didik akan dapat meningkatkan kualitas akademik mereka secara nyata.
Contoh soal asesmen kompetensi minimum
Asesmen ini memiliki kemiripan dengan ujian nasional. Ada beberapa bentuk soal AKM yang harus peserta didik selesaikan, contohnya yaitu:
- Pilihan Ganda: Peserta didik memilih salah satu jawaban dari beberapa pilihan yang telah tersedia.
- Pilihan Ganda Kompleks: Peserta boleh memilih lebih dari satu jawaban yang benar pada tiap soal.
- Menjodohkan: Peserta menyambungkan garis dari satu titik ke titik lain yang merupakan pasangan jawaban dan pertanyaan yang benar.
- Isian Singkat: Peserta didik menjawab dengan angka, kata, atau frasa untuk menjawab pertanyaan yang ada.
- Uraian: Peserta didik menjelaskan dengan uraian panjang jawaban dari pertanyaan yang tersedia.
Asesmen kompetensi ini umumnya menggunakan beberapa bentuk soal. Salah satu bentuk soal tersebut bisa para guru lihat di bawah ini sehingga bisa menjadi contoh yang tepat dalam pelaksanaan asesmen berikutnya.
Untuk AKM sekolah dasar, akan terdiri dari soal literasi dan numerasi. Ada beberapa komponen penting dalam contoh soal AKM ini.
Komponen tersebut yaitu konten, tingkat kognitif, serta refleksi konteks.
Pengerjaan soal AKM untuk sekolah dasar ini terlaksana selama 75 menit untuk literasi dan 20 menit untuk survey karakter.
Kemudian untuk tes numerasi yaitu 75 menit dan survey lingkungan selama 20 menit.
Contoh dari soal AKM literasi yaitu:
Candi terbesar di Indonesia ada di Magelang yaitu bernama Candi Borobudur. Candi ini memiliki banyak pengunjung dari seluruh mancanegara karena memiliki keindahan dan keunikan yang tidak ada duanya.
Mengapa banyak turis datang ke Candi Borobudur?
A.Karena memiliki keindahan dan keunikan.
B.Karena memiliki pusat oleh-oleh yang banyak.
C.Karena Candi Borobudur adalah tempat wisata yang murah.
D.Karena Candi Borobudur memiliki suasana yang nyaman.
Lampu adalah suatu penemuan yang sangat berguna untuk kemanusiaan. Lampu bisa membantu agar manusia bisa melihat ketika gelap tiba. Adanya lampu bisa membantu dalam kegiatan di dalam rumah saat malam tiba.
Pernyataan di atas menunjukkan…
A.Asal usul lampu.
B.Manfaat lampu.
C.Harga lampu.
D.Barang yang dibutuhkan dalam gelap.
Andi adalah pelajar yang rajin. Setiap hari Andi akan belajar dan mengulas materi sebelumnya. Hal inilah yang membuat Andi selalu memiliki prestasi belajar yang tinggi.
Mengapa Andi bisa berprestasi?
A.Belajar semaunya saja.
B.Selalu mengulas materi sebelumnya.
C.Belajar di tempat ramai.
D.Belajar materi yang dia suka saja.
Itulah dia beberapa informasi penting tentang asesmen kompetensi minimum. Dengan pemahaman tentang asesmen ini, para guru bisa melaksanakan kegiatan evaluasi dengan lebih tepat dan sesuai dengan tujuan yang ada sehingga hasil evaluasi tidak ada kesalahan yang bisa merugikan di lain hari.
Fungsi Asesmen Awal Pembelajaran untuk Peserta Didik
Asesmen Literasi Merdeka Belajar, Apa Pentingnya?
Asesmen Numerasi Merdeka Belajar: Pengertian dan Fungsi Pentingnya