Student Agency: Makna dan Penjelasan Lengkapnya

Apa itu student agency? Istilah ini merujuk pada kepemimpinan siswa dalam proses pembelajaran. Istilah ini berhubungan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka berusaha untuk memerdekakan peserta didik dalam belajar dengan lebih tepat dan sesuai dengan minat dan bakat. 

Dalam kurikulum ini muncul istilah student agency atau kepemimpinan siswa

Pengertian Student Agency

Untuk memahami apa itu student agency, para guru bisa memahami dulu apa itu merdeka belajar di kurikulum merdeka. 

Istilah merdeka belajar sebenarnya sudah lama terdengar sejak Menteri pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di periode berikutnya, mengumumkan kurikulum baru. 

Nadiem Makarim menjelaskan bahwa merdeka belajar adalah ide di mana tiap unit pendidikan mulai dari sekolah, guru dan peserta didik memiliki kebebasan dalam berinovasi dan belajar secara mandiri dan kreatif.

Dengan konsep merdeka belajar ini diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia bisa terus berkembang sehingga bisa sejajar dengan negara maju lainnya. 

Maka dari itulah, kurikulum merdeka sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia sejak tahun sebelumnya.

Pelaksanaan kurikulum ini berusaha untuk meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar, meningkatkan kreativitas dan keberanian dalam mengambil keputusan dan dalam bertindak. 

Dengan kurikulum ini, pemerintah berharap agar bisa memperbaiki krisis pendidikan di Indonesia yang telah berlangsung sejak pandemi beberapa tahun lalu. 

Kurikulum ini juga muncul untuk menjawab tantangan zaman dengan adanya isu global, perubahan iklim, peningkatan teknologi, dan transformasi budaya. 

Kurikulum ini telah banyak terlaksana sejak tahun 2021 di sekolah penggerak di Indonesia. 

Dengan implementasi kurikulum ini, peserta didik akan jadi lebih aktif dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga tidak hanya mengandalkan penjelasan dari guru saja.

Peserta didik akan turut andil dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga bisa memahami materi dengan baik. 

Dalam kurikulum ini terdapat student agency atau kepemimpinan siswa.

Istilah ini adalah suatu kemampuan peserta didik sebagai pemimpin dari proses pembelajaran mereka sendiri. 

Dengan adanya kepemimpinan siswa ini akan ada rasa memiliki dalam pembelajaran.

Dengan student agency ini peserta didik akan dapat mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan sendiri, berani menyuarakan pendapat mereka, memberikan pertanyaan mengungkapkan keingintahuan dan berkontribusi dalam pemahaman mereka dan orang lain.

Hal ini bisa membantu peserta didik agar bisa menjadi pemilik bagi proses belajar mereka sendiri sehingga bisa menumbuhkan motivasi belajar dan menghargai proses pembelajaran di kelas.

Peran Guru dalam Student Agency

Dalam pelaksanaan pembelajaran student agency dengan mengutamakan kepemimpinan di diri peserta didik, guru tentu saja memiliki peran yang penting. 

Berikut ini adalah peran guru dalam pelaksanaan student agency:

1. Bangun Lingkungan Belajar yang Positif

Untuk mengembangkan kepemimpinan siswa, para guru harus senantiasa ikut andil dalam membangun lingkungan dan ekosistem yang bagus untuk belajar. 

Dengan lingkungan dan ekosistem yang tepat, peserta didik akan dapat membangun kepemimpinan dalam diri mereka dalam belajar dengan lebih tepat.

Untuk melakukan hal ini, guru bisa mengajak peserta didik untuk memberikan gambaran ideal mereka tentang pembelajaran di dalam kelas sehingga bisa bersama-sama membangun ekosistem belajar yang menyenangkan.

Pembuatan lingkungan belajar yang tepat ini bisa guru lakukan dengan membangun budaya belajar yang positif sehingga bisa menunjang kegiatan di kelas. 

Bangun budaya menghormati, menghargai, dan suasana aman nyaman sehingga peserta didik bisa memperkuat kepemimpinan mereka di kelas.

2. Pembelajaran Berdiferensiasi

Peran guru selanjutnya yaitu dengan membangun pembelajaran yang berdiferensiasi. 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu bentuk kepedulian guru pada peserta didik dalam meningkatkan kepemimpinan mereka dalam belajar di kelas.

Ini karena dalam pembelajaran ini guru akan memberikan tempat untuk peserta didik dalam memberikan pendapat akan pembelajaran apa yang mereka inginkan. 

Guru bisa mencoba untuk mendengarkan dengan seksama mengenai hal apa saja kekuatan dan kebutuhan para peserta didik di kelas.

Ketika peserta didik ikut menyuarakan pendapat dan pilihan mereka, guru telah membantu menumbuhkan kepemimpinan dalam belajar di kelas. 

Peserta didik bisa menggunakan ide dan keinginan mereka untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik.

3. Gunakan Variasi Teknik Pembelajaran

Guru juga bisa menggunakan berbagai variasi teknik belajar untuk peserta didik. Hal ini guru lakukan agar peserta didik dapat lebih percaya diri dalam menunjukkan kepemimpinan mereka dalam belajar. 

Guru bisa memilih teknik belajar yang sekiranya cocok untuk mengembangkanstudent agency peserta didik. 

Gunakan metode belajar yang mendukung peserta didik dalam menyampaikan ide dan pendapat mereka.

Pastikan peserta didik ikut terlibat dalam pembelajaran untuk dapat mengemabngkan kepemimpinanan dalam belajar mereka. 

Perhatikan agar peserta didik bisa mengungkapkan ide dengan nyaman di teknik pembelajaran yang guru pilih.

4. Berperan Sebagai Rekan Belajar

Guru juga bisa berperan sebagai mitra belajar atau teman belajar peserta didik. Ketika guru berusaha menjadi rekan belajar peserta didik, guru dan peserta didik memiliki peran sebagai pembelajar. 

Sebagai pembelajar, peserta didik dan guru bisa saling memperkaya pengetahuan masing-masing dan memberikan umpan balik yang tepat. 

Hal ini bisa membantu meningkatkan suasana belajar yang positif dan produktif.

Guru juga bisa memberikan dukungan dengan mendengarkan pendapat peserta didik, menanggapi ide dan menghormati pendapat mereka. 

Hal ini bisa membantu peserta didik dalam mengembangkan student agency di kelas.

Pengaplikasian Student Agency di Kelas

Untuk mengembangkan student agency pada peserta didik, guru bisa menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. 

Dengan adanya diferensiasi konten, proses dan produk pembelajaran, peserta didik akan memiliki suara serta pilihan dalam pembelajaran mereka.

Berikut ini adalah contoh diferensiasi dalam pembelajaran yang bisa guru gunakan:

1. Diferensiasi konten

Guru bisa menggunakan beberapa materi pembelajaran dengan variasi berbeda, contohnya yaitu dalam bentuk teks, video dan lain sebagainya. 

Kegiatan ini akan mengakomodasi pilihan dan suara peserta didik dalam mempersiapkan pembelajaran. 

Guru bisa menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta didik. Dengan begini, peserta didik memiliki andil dalam pembelajaran yang mereka lalui.

2. Diferensiasi proses

Guru bisa memberikan kebebasan pada peserta didik untuk mencari informasi dan bekerja sama secara kelompok. 

Dengan hal ini guru akan membiarkan peserta didik untuk dapat memimpin dirinya sendiri dan memiliki pembelajaran yang sesuai dengan pilihan mereka.

Peserta didik nantinya akan berlatih untuk bertanggung jawab pada proses pembelajaran yang mereka lakukan. 

Namun, guru juga perlu memberikan penjelasan eksplisit tentang konsep materi inti.

3. Diferensiasi produk

Guru bisa memberikan pilihan produk yang akan peserta didik berikan sebagai hasil belajar mereka. 

Ini bisa menumbuhkan minat belajar peserta didik sehingga bisa memberikan hasil terbaik mereka. 

Dengan diferensiasi ini guru telah mengakomodasi kebutuhan dan memberikan ruang terhadap pendapat peserta didik sehingga mereka bisa ikut andil dan bertanggung jawab akan hasil belajar mereka.

Itulah dia informasi penting tentang student agency di dalam kelas. Dengan informasi ini, guru akan dapat memberikan peran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga bisa memberikan banyak manfaat untuk peserta didik.

Model Pembelajaran Inovatif, Bagaimana Penerapannya?

Metode Pembelajaran Talking Stick, Bagaimana Penerapannya?

Pembelajaran Picture and Picture, Bagaimana Karakteristiknya?

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: