Alur Tujuan Pembelajaran, Bagaimana Langkah Pelaksanaannya?

Dalam Kurikulum Merdeka ada yang bernama ATP atau Alur Tujuan Pembelajaran. Alur Tujuan dalam Pembelajaran ini adalah suatu rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara logis serta sistematis dalam fase pembelajaran. 

Adanya komponen ATP dalam kurikulum ini akan memudahkan peserta didik dan para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah pemerintah tetapkan. 

Tentu saja hal ini terlaksana demi mencapai target pendidikan yang telah menjadi impian bangsa. 

Dengan komponen dalam kurikulum ini, pelaksanaan pembelajaran akan jadi lebih tepat sehingga bisa memberikan hasil yang optimal dalam memaksimalkan potensi akademik peserta didik. 

Berikut ini adalah informasi tentang ATP tersebut secara rinci sehingga bisa menjadi referensi. 

Pengertian Alur Tujuan Pembelajaran

Alur tujuan pembelajaran merupakan suatu rangkaian tujuan pembelajaran yang telah tersusun dengan sistematis di suatu fase menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir fase tersebut. 

Penyusunan ATP pada kurikulum merdeka ini tersusun secara linear yang sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan tiap hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran. 

Alur tujuan ini memiliki fungsi yang sama dengan konsep silabus, yaitu pada perencanaan dan pengaturan proses pembelajaran serta asesmen dalam jangka waktu satu tahun atau dua semester. 

Alur tujuan ini juga memiliki tujuan untuk membantu peserta didik dalam mencapai Capaian Pembelajaran dengan cara bertahap. 

Para guru memiliki kebebasan dalam menyusun alur tujuan dalam pembelajaran ini sehingga ATP satu guru dengan lainnya akan berbeda walaupun dalam fase yang sama.

Langkah Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Rangkaian tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran terancang dengan mengikuti langkah penyusunan yang tepat. 

Dalam menyusun ATP harus turut menelaah elemen capaian pembelajaran yang sudah ada sebelumnya. Hal ini agar sesuai dengan kriteria yang telah menjadi ketetapan. 

Cara menyusun ATP yaitu:

  • Melaksanakan analisis capaian pembelajaran pada fase yang ada. Hal ini demi melakukan penyesuaian dengan capaian yang sudah ada. 
  • Mengidentifikasi kompetensi yang harus peserta didik kuasai pada fase tersebut. 
  • Melaksanakan perumusan tujuan pembelajaran dengan melakukan pertimbangan terhadap kompetensi yang akan menjadi capaian, konten yang menjadi materi pelajaran, serta variasi keterampilan berpikir yang perlu peserta didik kuasai agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. 
  • Melakukan identifikasi elemen atau suplemen dalam Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 
  • Setelah tujuan pembelajaran selesai, selanjutnya bisa menyusun tujuan pembelajaran secara linear sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran tiap hari.

Ketika menyusun ATP, guru harus memahami beberapa aspek berikut ini:

  • Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum. 
  • Alur tujuan dalam pembelajaran harus tuntas dalam satu fase sehingga tidak terpotong di tengah jalan. 
  • ATP harus tersusun secara kolaboratif. Guru yang mengembangkan harus berkolaborasi dengan guru lintas kelas atau tingkatan di satu fase. 
  • ATP ini berkembang sesuai dengan karakteristik dan kompetensi yang ada di tiap mata pelajaran. Maka dari itu ATP sebaiknya dikembangkan oleh guru spesialis suatu mata pelajaran. 
  • Penyusunan ATP ini tidak perlu lintas fase. 
  • Metode penyusunan ATP harus logis dan sistematis, yaitu dari kemampuan yang sederhana lalu ke kemampuan yang lebih rumit. Hal ini dapat terpengaruh oleh karakteristik mata pelajaran serta pendekatan.

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran

Alur tujuan dalam pembelajaran memiliki beberapa prinsip yang harus ada dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini informasi tentang prinsip tersebut secara lengkap. 

1. Sederhana Serta Informatif

Prinsip pertama dalam penyusunan ATP yaitu sederhana namun tetap informatif. Alur tujuan dalam pembelajaran ini harus tersusun dengan baik sehingga bisa mudah untuk dipahami. 

Maka dari itu, dalam penyusunan ATP ini sebaiknya tidak menggunakan terminologi yang sulit dan tidak umum. Ketika menggunakan istilah yang tidak umum, pastikan untuk menuliskan keterangannya di bagian glosarium sehingga tidak mempersulit pihak pembaca lainnya. 

Hal ini akan mempermudah proses pemahaman ATP pada pembaca atau peserta didik. Lebih baik gunakan terminologi yang cukup umum agar tidak menimbulkan kebingungan. 

2. Esensial Serta Kontekstual 

Prinsip selanjutnya dari alur tujuan pembelajaran yaitu esensial dan juga kontekstual. 

Alur tujuan dalam pembelajaran ini harus memuat aspek pembelajaran yang paling penting dan mendasar seperti kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. 

Pertimbangkan juga adanya pengalaman belajar yang relevan dengan lingkungan sekitar atau di dunia nyata. Hal ini demi memberikan pembelajaran yang relevan dan berhubungan langsung dengan kebutuhan di masyarakat. 

Dengan demikian, peserta didik bisa mengimplementasikan ilmu mereka dengan tepat. 

3. Berkesinambungan 

Prinsip selanjutnya dari ATP yaitu prinsip berkesinambungan. Berkesinambungan di sini yaitu keterkaitan antar fase serta antar tujuan. 

Hal ini merupakan suatu pencapaian yang tersusun secara berurutan dan berjenjang agar bisa mendapatkan Capaian Pembelajaran yang telah menjadi ketetapan. 

Alur tujuan dalam pembelajaran juga harus tersusun secara kronologis, yaitu menggunakan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Hal ini demi memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan sistematika. 

4. Pengoptimalan 3 Aspek Kompetensi 

Terdapat tiga aspek kompetensi yang harus peserta didik optimalkan. Aspek-aspek ini yaitu pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap. 

Mengoptimalkan ketiga aspek tersebut harus selaras dengan tahapan kognitif peserta didik. Tahapan kognitif yaitu kemampuan mengingat, kemampuan memahami, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menganalisa, kemampuan mengevaluasi, dan menciptakan. 

Proses pengoptimalan ini juga perlu terjadi pada kemampuan soft skill seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, serta memperhatikan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dimensi ini yaitu beriman, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. 

5. Merdeka Belajar 

Prinsip selanjutnya yaitu merdeka belajar. Merdeka belajar memiliki arti yaitu membebaskan peserta didik dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademik namun tetap bertanggung jawab secara moral. 

Merdeka belajar juga memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas peserta didik dengan mempertimbangkan keunikan yang peserta didik miliki.

Keunikan ini ada dalam kecepatan belajar, gaya belajar, serta minat tiap peserta didik. Merdeka belajar juga mencakup proses pengoptimalan peran dan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. 

6. Operasional Serta Aplikatif 

Prinsip dalam ATP yang lainnya yaitu operasional dan juga aplikatif. Perumusan alur tujuan dalam pembelajaran harus dapat mendeskripsikan proses pembelajaran serta penilaian dengan utuh. 

Dengan demikian, alur tujuan dalam pembelajaran ini bisa menjadi landasan operasional yang aplikatif dalam proses perancangan modul ajar. 

7. Fleksibel dan Adaptif

Prinsip penting lainnya dari alur tujuan dalam pembelajaran yaitu adaptif dan fleksibel. Hal ini berarti bahwa ATP harus bisa terlaksana sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik dan juga satuan pendidikan. 

Hal ini juga mempertimbangkan alokasi waktu dan kaitan antara mata pelajaran.

Itulah informasi penting tentang alur tujuan pembelajaran yang bisa jadi referensi para guru sekalian. Aspek dari Kurikulum Merdeka ini sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan mengajar yang sesuai dengan karakteristik kurikulum sehingga bisa mencetak peserta didik yang penuh prestasi.

Perangkat Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi: Jenis dan Langkah Penyusunan

Media Pembelajaran Interaktif: Konsep, Manfaat, dan Contoh

Pendekatan Pembelajaran TPACK: Pengertian, Unsur, dan Contohnya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: