Para guru bisa memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk membantu perencanaan pembelajaran sehingga jadi lebih efektif dan efisien. Salah satunya yaitu dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk membentuk desain RPP berbasis prompt engineering yang mudah serta cepat.
Penggunaan kecerdasan buatan saat ini sudah sangat marak terlaksana di berbagai sektor. Di bidang pendidikan pun, kecanggihan teknologi ini sudah membantu di berbagai hal.
Selain untuk membantu pengelolaan pembelajaran, para guru juga bisa menggunakannya untuk merancang suatu desain alat ajar yang berguna untuk proses pembelajaran di kelas. Salah satunya untuk membantu pembuatan RPP pembelajaran.
Pembuatan RPP adalah suatu tugas yang menjadi beban guru. Tugas ini harus guru laksanakan di berbagai fase kelas dan juga pembelajaran. Pembuatan RPP ini adalah suatu kegiatan administrasi berulang yang seringkali menjadi tantangan tersendiri untuk para guru.
Agar memudahkan pekerjaan para guru, kecerdasan buatan dapat membantu dengan cara penggunaan prompt engineering.
Prompt engineering sendiri merupakan suatu teknik dan berdasarkan buatan dan pengolahan bahasa alami yang berfokus pada penyusunan instruksi dan pertanyaan kepada model artificial intelligence sehingga bisa mendapatkan respon yang sesuai dengan harapan.
Para guru bisa menggunakan teknologi ini untuk membentuk suatu respon yang sesuai dengan keinginan. Guru bisa membuat materi ajar ataupun RPP menggunakan teknologi satu ini.
Ada beberapa hal yang harus guru perhatikan sehingga mampu menggunakan teknologi kecerdasan puasa tersebut secara tepat. Berikut ini adalah informasi mengenai contoh prompt dan juga berapa informasi lain yang berguna untuk penggunaan kecerdasan buatan tersebut.
Mengapa prompt penting bagi guru
Penggunaan kecerdasan buatan dalam desain RPP berbasis prompt engineering memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Peran-peran ini sangat signifikan di dalam masa sekarang yang sudah marak menggunakan kecerdasan buatan di kehidupan sehari-hari.
Penggunaan kecerdasan buatan ini pada pembuatan materi ajar ataupun alat ajar akan menjadi kunci dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih efektif. Para guru akan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan menggunakan alat-alat tersebut.
Para guru bisa melaksanakan proses perencanaan pembelajaran seperti pembuatan RPP menggunakan kecerdasan buatan tersebut sehingga mampu fokus pada proses pembelajaran yang lebih spesifik. Para guru akan dapat mengotomatisasi kegiatan berulang seperti administratif dan juga pembuatan dokumen.
Ini nantinya akan berefek besar pada pelaksanaan pembelajaran sehingga jadi lebih efisien serta efektif di kelas. Para guru juga akan mendapatkan manfaat berupa efisiensi dalam penggunaan waktu.
Seperti sudah diketahui, tugas guru tidak hanya tentang mengajar saja tetapi juga proses administrasi yang menguras banyak tenaga serta waktu. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan guru ini akan mampu meningkatkan hasil kinerja serta menghemat waktu pelaksanaan perencanaan pembelajaran.
Waktu yang ada bisa guru gunakan untuk mengembangkan diri secara profesional sehingga mampu menjadi guru yang berkualitas. Penggunaan teknologi di dalam pembelajaran ini juga akan mampu meningkatkan kemampuan guru serta beradaptasi pada perubahan zaman.
Hal ini sangat penting karena dapat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran di kelas. Guru yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman akan dapat memberikan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Apalagi peserta didik saat ini tentu saja berbeda dengan peserta didik di zaman sebelumnya. Di zaman ini peserta didik sudah sangat terbiasa dengan penggunaan teknologi sehingga para guru harus dapat beradaptasi dan terbiasa menggunakan teknologi di pembelajaran.
Baca Juga: Langkah membuat RPP dengan AI
Prinsip dasar prompt engineering
Prompt engineering merupakan suatu teknik yang penting dalam kecerdasan buatan dan pengolahan bahasa. Teknik ini fokus pada penyusunan instruksi dan juga pertanyaan kepada model artificial intelligence sehingga bisa memberikan respon yang sesuai dengan keinginan.
Prompt engineering merupakan ilmu dan seni untuk merancang suatu perintah yang akan diberikan pada sistem kecerdasan buatan. Perintah ini bertujuan untuk mendapatkan respon yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Contoh lebih sederhananya yaitu ketika kita berbicara dengan orang lain maka pertanyaan yang kita ajukan akan mempengaruhi jawaban yang muncul. Ini sesuai dengan konsep prompt engineering.
Teknik ini merupakan suatu hal yang penting dalam dunia kecerdasan buatan karena tidak hanya tentang mengetik pertanyaan biasa. Hal ini berhubungan dengan pemahaman mengenai model bahasa kecerdasan buatan bekerja.
Pemberi perintah harus tahu bagaimana kesuksesan buatan memproses kata-kata dan juga mencari pola sehingga bisa menghasilkan jawaban sesuai keinginan. Pemahaman ini akan membantu pembuatan perintah yang lebih efektif sehingga bisa membimbing kecerdasan buatan untuk memberikan respon yang sesuai harapan.
Teknik ini penting sehingga dapat membantu meningkatkan akurasi jawaban, memastikan jawaban sudah relevan dan juga mengurangi resiko pemberian jawaban yang tidak akurat.
Prompt engineering ini berkaitan erat dengan pengolahan bahasa alami atau NLP. NLP merupakan suatu bidang ilmu yang fokus pada Bagaimana suatu komputer dapat memahami serta memproses bahasa manusia.
Terdapat beberapa prinsip NLP yang bisa membantu membuat prompt yang lebih baik yaitu.
- Analisis sentimen untuk memastikan prom sudah memiliki nada yang tepat.
- Pengenalan entitas bernama sehingga dapat membantu kecerdasan buatan dalam memahami konteks pertanyaan.
- Pemodelan bahasa yaitu untuk memprediksi bagaimana kesan buatan dapat merespon perintah.
Prompt engineering merupakan suatu konsep yang penting karena dengan teknik ini penggunaan kecerdasan buatan jadi lebih berguna dan sesuai dengan keinginan. Ini bisa menghindari beberapa kasus pemberian pertanyaan yang tidak tepat sehingga menghasilkan jawaban yang tidak tepat juga.
Beberapa manfaatnya yaitu:
Meningkatkan kualitas respons kecerdasan buatan
Teknik ini akan mampu memungkinkan para pengguna kecerdasan buatan untuk mendapatkan respon yang lebih baik serta berkualitas dalam penggunaan artificial intelligence. Ini karena dengan teknik ini kita bisa mengarahkan kecerdasan buatan agar dapat fokus pada informasi yang lebih penting dan relevan.
Seperti pada pembuatan ringkasan buku, perintah yang digunakan harus spesifik tentang poin-poin apa saja yang harus ada di dalam ringkasan tersebut sehingga memberikan hasil akhir yang memuaskan.
Customisasi hasil
Salah satu manfaat dari teknik ini yaitu bisa mengatur sendiri hasil yang keluar dari jawaban kecerdasan buatan tersebut. Pengguna kecerdasan buatan bisa meminta artificial derajat untuk menulis dengan gaya bahasa tertentu atau memberikan informasi dengan format yang sesuai keinginan.
Ini bisa membantu dalam membuat suatu konten atau materi yang sesuai dengan kita inginkan sehingga membuatnya jadi lebih mudah dan cepat.
Mengurangi bias respon
Kecerdasan buatan terlatih dengan menggunakan data yang bisa saja mengandung bias. Teknik ini bisa membantu dalam mengurangi bias-bias tersebut.
Caranya yaitu dengan menggunakan perintah yang netral dan tidak mengarahkan kesehatan buatan untuk memberikan jawaban diskriminatif. Ini sangat penting sehingga penggunaan sedangkan buatan bisa terlaksana secara adil serta etis.
Struktur prompt untuk RPP
Berikut ini merupakan struktur desain RPP berbasis prompt engineering secara detail sesuai dengan pendekatan pembelajaran mendalam dan juga STEM.
“Buatkan RPP dengan prinsip pembelajaran mendalam menggunakan pendekatan STEM dan. RPP ini harus memiliki struktur yang terorganisir dan memiliki komponen berikut ini:
Topik: [Masukkan topik pembelajaran]
Mata Pelajaran: [Masukkan mata pelajaran]
Tingkat: [Masukkan tingkat pendidikan)
Metode: pembelajaran STEM dengan menggunakan prinsip pembelajaran mendalam
Alokasi Waktu: [Masukkan jumlah pertemuan yang diinginkan]
Struktur RPP ini harus mencakup tujuan pembelajaran, asesmen pembelajaran dan langkah pembelajaran.”
Untuk struktur RPP yang lebih mendalam, para guru bisa membuat prompt secara lebih rinci, seperti di bawah ini:
“Buatkan RPP dengan prinsip pembelajaran mendalam menggunakan pendekatan STEM dan. RPP ini harus memiliki struktur yang terorganisir dan memiliki komponen berikut ini:
Topik: [Masukkan topik pembelajaran]
Mata Pelajaran: [Masukkan mata pelajaran]
Tingkat: [Masukkan tingkat pendidikan)
Metode: pembelajaran STEM dengan menggunakan prinsip pembelajaran mendalam
Alokasi Waktu: [Masukkan jumlah pertemuan yang diinginkan]
Struktur RPP tersebut harus mencakup beberapa bagian berikut:
- Tujuan Pembelajaran (berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan)
- Langkah Pembelajaran (berisi tahapan STEM dengan menggunakan prinsip pembelajaran mendalam yaitu Science, Technology, Engineering, dan Mathematics)
- Asesmen Pembelajaran (metode evaluasi peserta didik berupa formatif atau sumatif)
- Praktik Pedagogis (menjelaskan pendekatan berbasis proyek dengan pendekatan STEM)
- Lingkungan Pembelajaran (fisik dan budaya belajar yang dapat mendukung pemahaman)
- Pemanfaatan Digital (penggunaan teknologi dalam pembelajaran)
- Kemitraan Pembelajaran (adanya kolaborasi antara peserta didik, guru, dan teknologi digital)”
Contoh prompt untuk berbagai fase kelas
Desain RPP berbasis prompt engineering harus dapat menyesuaikan dengan fase kelas pada pembelajaran di sekolah. Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai fase-fase pada pembelajaran di sekolah.
- Fase Fondasi: Jenjang PAUD
- Fase A: Kelas 1 dan 2 SD
- Fase B: Kelas 3 dan 4 SD
- Fase C: Kelas 5 dan 6 SD
- Fase D: Kelas 7, 8, dan 9 SMP
- Fase E: Kelas 10 SMA/SMK
- Fase F: Kelas 11 dan 12 SMA/SMK
Di bawah ini adalah beberapa rancangan desain RPP berbasis prompt engineering yang sesuai dengan fase-fase di dalam kelas yang tersusun secara sederhana:
Fase Fondasi
“Buatkan RPP untuk fase kelas fondasi jenjang PAUD
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Fase A
“Buatkan RPP untuk fase A Kelas 1 dan 2 SD.
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Fase B
“Buatkan RPP untuk fase B kelas 3 dan 4 SD
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Fase C
“Buatkan RPP untuk fase C kelas 5 dan 6 SD
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Fase D
“Buatkan RPP untuk fase D kelas 7, 8, dan 9 SMP
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Fase E
“Buatkan RPP untuk fase E kelas 10 SMA/SMK
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Fase F
“Buatkan RPP untuk fase F kelas 11 dan 12 SMA/SMK
Tema: [sebutkan tema yang sesuai]
Mata Pelajaran: [sebutkan mata pelajaran yang sesuai]
Topik: [sebutkan topik yang sesuai]
Lengkap dengan tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen.”
Kualitas output & cara evaluasi
Untuk dapat menghasilkan desain RPP berbasis prompt engineering yang berkualitas pada guru harus memahami beberapa cara evaluasi yang tepat sehingga mampu menghasilkan hasil prompt yang baik. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan dalam mengevaluasi hasil prompt tersebut.
Ganti penggunaan kata
Untuk mendapatkan hasil perintah yang tepat lakukan evaluasi dengan cara mengganti penggunaan kata pada perintah. Berikan pilihan kata yang lebih jelas dan juga tepat sesuai dengan konteks sehingga mampu memberikan jawaban yang guru inginkan.
Penggunaan kata bisa memberikan hasil yang berbeda jika tidak guru gunakan dengan baik. Pastikan menggunakan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan konteks sehingga mampu mengarahkan kejelasan buatan untuk memberikan hasil yang sesuai.
Tambah detail yang kurang
Ketika mendapatkan hasil jawaban yang tidak sesuai harapan salah satu hal yang bisa guru lakukan yaitu menambahkan detail yang kurang. Beberapa perintah yang terlalu sederhana bisa memberikan hasil yang terlalu general dan tidak bisa menangkap poin penting yang diinginkan.
Berikan rincian detail yang kurang sehingga mampu mengarahkan kecerdasan buatan untuk mendapatkan hasil jawaban yang guru inginkan. Pastikan detail tersebut akan dapat mengarahkan jawaban sehingga menjadi sesuai harapan.
Ubah struktur kalimat
Ketika mendapatkan hasil yang kurang sesuai, guru juga bisa mengubah penggunaan struktur kalimat pada perintah tersebut. Penggunaan struktur kalimat sangat memberikan pengaruh pada hasil kecerdasan buatan.
Struktur kalimat yang berbeda bisa memberikan perspektif yang tidak sama. Pastikan bahwa seluruh kalimat sudah jelas sehingga tidak memberikan arti yang ambigu agar dapat membantu mengarahkan hasil jawaban kecerdasan buatan tersebut.
Berikan perintah lebih rinci
Ketika hasil jawaban terlalu general atau terlalu umum, bisa juga memberikan evaluasi perbaikan pada perintah agar jadi lebih rinci. Berikan detail-detail yang kurang sehingga mampu membantu mengarahkan jawaban agar sesuai dengan keinginan.
Arahkan kecerdasan buatan sehingga mampu menangkap poin-poin penting yang ingin guru dapatkan Dalam penggunaannya.
Baca Juga: Desain RPP Berbasis Prompt Engineering
Template prompt siap pakai
Penggunaan kecerdasan buatan secara tepat akan membantu para guru dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Contohnya yaitu dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk mendesain alat ajar menggunakan template prompt.
Berikut ini adalah beberapa informasi contoh template prompt yang bisa digunakan dalam merencanakan pembelajaran di sekolah. Para guru bisa menggunakan template-template ini sehingga mampu meningkatkan efisiensi kerja serta menghasilkan pembelajaran yang sesuai.
- Untuk meringkas jurnal:
“Sebagai kurator materi ajar untuk kelas [masukkan kelas], analisis artikel riset ini [Tempelkan Tautan/Teks Jurnal]. Berikan beberapa poin kunci utama.”
- Untuk membuat soal ujian:
“Sebagai penulis soal ujian, buatkan set soal untuk siswa [jenjang sekolah] tentang [Topik]. Output harus berupa 10 soal pilihan ganda dan 5 soal esai singkat.”
- Untuk memahami materi:
“Sebutkan dan jelaskan ringkasan materi [topik] secara ringkas dan rinci. Masukkan poin penting di tiap materi.”
- Untuk membuat materi ajar video:
“Sebagai seorang guru, buatkan bentuk video mengenai materi [topik] untuk kelas [jenjang] dalam durasi 10 menit menggunakan bentuk animasi realistik.”
Penutup
Desain RPP berbasis prompt engineering yang tepat akan mampu membantu guru dalam membuat RPP yang sesuai dan juga tidak memakan waktu yang lama. Ini akan dapat meningkatkan efisiensi kerja serta membantu guru mencapai hasil kinerja yang lebih baik lagi.





