Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniaguru/htdocs/duniaguru.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Metode Pembelajaran STAD dan Manfaatnya dalam Kelas - Dunia Guru

Metode Pembelajaran STAD dan Manfaatnya dalam Kelas

Student Teams Achievement Division atau metode pembelajaran STAD adalah salah satu jenis pembelajaran yang bisa guru pilih dalam kelas. 

Memilih jenis pembelajaran ini adalah suatu terobosan para guru agar peserta didik bisa meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara yang interaktif dan komunikatif. 

Dengan menggunakan metode pembelajaran ini, para guru juga bisa lebih fokus pada pembelajaran yang berfokus pada peserta didik bukannya pada para guru. 

Hal ini bisa membantu peserta didik agar berkembang menjadi pribadi yang kritis dan tidak pasif. 

Untuk pelaksanaan pendekatan pembelajaran ini, para guru harus bisa memahami inti dari model pembelajaran dengan baik. 

Untuk itu, simak informasi di bawah ini sehingga bisa mempraktekkan pendekatan pembelajaran STAD dengan maksimal. 

Pengertian Metode Pembelajaran STAD

Apakah para guru sudah mengetahui bagaimana metode pembelajaran STAD? Pada bagian ini, kita akan mengetahui tentang pengertian metode pembelajaran STAD.

Dalam pembelajaran, para guru harus bisa membuat terobosan yang berguna untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. 

Salah satu caranya yang ampuh yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. 

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang guru gunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dengan berbagai teknik dan konsep. 

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran dengan basis teknologi, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, dan lain sebagainya. 

Salah satu jenis pembelajaran yang bisa guru pilih untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu Student Teams Achievement Division atau yang bisa disingkat STAD. 

Ketika mengajar, para guru pasti merasa antusias jika kegiatan belajar di kelas terasa interaktif dengan diskusi kelompok dan pengerjaan tugas yang lancar. 

Suasana kelas ini akan membantu peserta didik agar lebih termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. 

Antusiasme yang muncul pada peserta didik akan memberikan dampak pada pemahaman materi pelajaran yang lebih mendalam. 

Model pembelajaran STAD ini fokus pada kerja sama dalam kelompok dalam pemecahan permasalahan serta mempelajari suatu materi ajar. 

STAD ini pertama kali populer karena tokoh Robert Slavin beserta rekannya di John Hopkins University di tahun 1970an. 

Dalam pemahaman Slavin, STAD adalah suatu strategi pembelajaran kooperatif ketika peserta didik dengan jenis kelamin, etnis, dan kemampuan akademik tertentu terbagi menjadi beberapa kelompok beranggota 4 hingga 5 orang. 

Secara keseluruhan, metode ini adalah salah satu strategi pembelajaran yang membagi peserta didik dalam kelompok agar bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran.

Dengan pembagian kelompok ini, peserta didik akan berlatih untuk bekerja sama dengan teman lain dengan latar belakang yang berbeda untuk menyelesaikan suatu tugas. 

Hal ini akan melatih kemampuan peserta didik dalam bersosialisasi serta membuka mata mereka pada ide dan perspektif orang lain dalam satu kelompok. 

Manfaat penerapan metode pembelajaran STAD

Metode pembelajaran STAD memiliki beberapa manfaat yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan akademik peserta didik di kelas. 

Berikut ini adalah beberapa informasi tentang manfaat model pembelajaran dengan STAD di pengajaran. 

  • Dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. 
  • Membantu para peserta didik agar bisa saling belajar tentang sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial dan perspektif. 
  • Membantu peserta didik dalam melakukan sosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. 
  • Membantu mengajarkan peserta didik dalam membangun komitmen untuk mengembangkan kelompok belajar. 
  • Memotivasi kreativitas peserta didik dengan kesempatan dalam bertukar ide dengan peserta didik lain. 
  • Pembelajaran di kelas jadi lebih interaktif. 
  • Membantu peserta didik dalam kemampuan berkomunikasi. 
  • Membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan bekerja sama dengan teman lain. 
  • Meningkatkan antusiasme belajar peserta didik. 

Pelaksanaan pembelajaran ini akan memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. Namun, peserta didik juga akan menemukan beberapa tantangan dalam pelaksanaannya, seperti:

  • Pembagian dalam kelompok kecil bisa menyebabkan kelas tidak kondusif. 
  • Dalam jumlah yang banyak para guru akan membutuhkan waktu ekstra dalam melakukan kontrol kelas. 
  • Kelas bisa jadi tidak efisien jika tidak guru kelola dengan baik.
  • Dalam beberapa kasus, akan ada peserta didik yang lebih dominan di diskusi kelompok. 
  • Fasilitas kelas tidak memadai. 

Contoh Penerapan Metode Pembelajaran STAD

Dalam penerapan metode pembelajaran STAD, para guru harus memahami beberapa langkah penerapan yang penting. 

Langkah penerapan ini akan membantu para guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan lebih kondusif dan efektif. 

Sebelum memahami langkah-langkah penerapannya, para guru harus tahu komponen utama dalam metode pembelajaran STAD. 

Komponen utama ini yaitu presentasi kelas, kerjasama, kuis, tinjauan skor, dan rekognisi tim. 

Langkah-langkah tersebut bisa para guru temukan di sini:

1. Sampaikan Tujuan Pembelajaran

Langkah pertama yang bisa guru lakukan yaitu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Sampaikan tujuan umum dan khusus dalam pembelajaran untuk memotivasi peserta didik tentang materi pelajaran. 

Para guru bisa memberikan materi dan beberapa konsep yang berkaitan dengan materi ajar tersebut. Hal ini bisa menjadi suatu penentuan tujuan atau gol dalam pembelajaran. 

2. Sajikan Informasi 

Langkah kedua yaitu para guru bisa menyajikan informasi tentang metode STAD pada peserta didik. 

Kegiatan ini terlaksana untuk membantu peserta didik dalam bekerja sama dalam satu kesatuan. 

Ketika ada informasi yang tidak tersampaikan, bisa jadi ada kesalahpahaman antara peserta didik. 

Para guru bisa memberikan gambaran tentang capaian yang harus peserta didik raih dalam langkah ini. 

Berikan gambaran tentang agenda yang akan mereka lakukan serta informasi lainnya. Guru bisa memberikan informasi dalam bentuk bacaan atau demonstrasi. 

3. Bagi Peserta Didik dalam Kelompok 

Langkah selanjutnya yaitu dengan membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. Jelaskan tujuan pembelajaran dan bagi peserta didik dalam kelompok kecil terdiri dari 4 hingga 5 orang. 

Pastikan untuk membagi peserta didik dengan kemampuan dan latar belakang yang berbeda sehingga terjadi pemerataan. 

4. Bimbing Kelompok di Kegiatan Belajar 

Setelah pembagian kelompok, para guru perlu terus melakukan pendampingan pada peserta didik selama diskusi. Hal ini demi pelaksanaan kelas yang kondusif dan efektif. 

Peserta didik juga harus dibimbing agar pemahaman materi bisa merata. Fokus dalam STAD adalah saling berbagi pendapat dan berdiskusi sehingga nilai pembelajaran akan fokus pada individu. 

Pastikan juga bahwa peserta didik tidak ada yang terlalu dominan dalam diskusi. Bantu peserta didik sehingga bisa terdorong untuk ikut melaksanakan diskusi. 

5. Evaluasi Peserta Didik 

Ketika diskusi sudah selesai dan telah terlaksana presentasi, guru bisa melakukan evaluasi pada masing-masing kelompok tersebut. 

Hasil evaluasi ini guru dapatkan dari pengerjaan tugas secara individu atau kelompok. Evaluasi ini akan guru perlukan untuk perencanaan pembelajaran di tahap selanjutnya. 

6. Memberikan Apresiasi 

Di tahap akhir ini, para guru bisa memberi suatu bentuk penghargaan pada masing-masing kelompok yang ada. Penghargaan ini dapat guru buat berdasarkan hasil tugas yang telah peserta didik kumpulkan. 

Dengan adanya bentuk apresiasi seperti penghargaan ini, peserta didik akan merasakan semangat ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Hal ini bisa memicu kreativitas dan memotivasi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas selanjutnya. 

Itulah dia beberapa informasi tentang model pembelajaran STAD yang interaktif dan komunikatif yang tentunya berguna untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Dengan informasi ini para guru akan dapat memahami jenis pembelajaran ini dan bisa mempraktekkannya di kelas.

Pendekatan Pembelajaran bagi Siswa: Jenis dan Cara Memilih

Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa

Pembelajaran Multimodal: Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: