Pemahaman Bermakna: Pengertian dan Langkah Penyusunannya

Pemahaman bermakna adalah komponen penting dalam dunia pendidikan untuk membantu guru agar tahu apakah peserta didik sudah paham dengan materi atau belum. 

Pemahaman yang bermakna ini adalah komponen utama dari modul ajar yang guru buat setelah  merumuskan tujuan kegiatan pembelajaran.

Selain itu, pemahaman bermakna ini akan memberikan banyak manfaat untuk peserta didik. Salah satunya yaitu bisa memotivasi peserta didik agar dapat terus. 

Dengan menggunakan komponen ini guru juga akan dapat melaksanakan kegiatan belajar mereka dengan lebih efektif.

Lalu apakah para guru sudah paham apa itu pemahaman yang bermakna mulai dari kriteria hingga perumusannya? Kalau belum tahu, bisa langsung membaca artikel berikut ini.

Pengertian pemahaman bermakna dalam Pendidikan

Pemahaman bermakna ini tersusun dalam modul kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka. 

Lalu apa itu pemahaman yang bermakna ini? Pemahaman ini adalah suatu pemahaman yang memberikan penjelasan tentang manfaat dan kaitan suatu hal dengan kehidupan sehari-hari.

Pemahaman yang bermakna ini berkaitan dengan pembelajaran kontekstual. Pemahaman kontekstual senantiasa mendorong peserta didik untuk menghubungkan materi pelajaran dengan penerapannya di kehidupan sehari-hari sehingga bisa memahami manfaat dan kaitannya.

Pemahaman bermakna ini berbeda dengan tujuan pembelajaran. Pemahaman yang bermakna peserta didik akan melihat dan memahami bahwa materi tersebut memang nyata. 

Sedangkan untuk tujuan belajar adalah suatu kompetensi yang harus peserta didik kuasai.

Dalam pemahaman yang bermakna, peserta didik akan memahami praktek atau penggunaan suatu ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kelas yang terlaksana di dunia nyata.

Dengan pemahaman ini, peserta didik akan dapat mendalami materi dengan baik serta mengaitkannya dengan kegiatan di sekitar mereka. Dengan begitu, peserta didik akan dapat mengingat materi ini dengan mudah.

Hal ini juga bisa membantu peserta didik untuk melihat pengaplikasian suatu ilmu secara nyata di kehidupan. 

Langkah penyusunan pemahaman bermakna

Bagaimana langkah penyusunan pemahaman yang bermakna ini? Ikuti beberapa informasi berikut ini untuk mendapatkan pemahaman akan komponen pembelajaran tersebut.

1. Tahap pengaturan awal

Tahap pertama dari penyusunan pemahaman yang bermakna yaitu dengan penyelarasan konsep lama yang telah peserta didik miliki dengan konsep baru yang peserta didik akan pelajari. 

Dalam tahap ini, peserta didik harus dapat memetakan sejauh mana pengetahuan yang peserta didik miliki dengan topik pembelajaran.

Proses pemetaan ini dapat guru lakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara terbuka atau spesifik. 

Setelah pemahaman awal peserta didik terhadap materi sudah terpetakan, para guru bisa memberikan materi pengantar dengan konsep baru. 

Dalam proses penyampaian awal ini, guru harus bisa memberikan penyampaian yang lebih kreatif dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan mereka. 

Hal ini demi memudahkan pemahaman mereka dan membantu pengenalan konsep baru dengan lebih mudah.

2. Tahap diferensiasi progresif

Setelah melalui tahap awal dengan penyelarasan dan pemetaan, guru akan menghadapi tahap diferensiasi progresif. 

Tahap ini yaitu ketika para guru menyampaikan konsep secara terstruktur yaitu dari yang umum hingga ke khusus.

Hal ini berguna agar peserta didik bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang utuh berkaitan dengan topik pelajaran. Setelah pemahaman umum atau gambaran secara garis besar telah peserta didik pahami, guru akan lebih mudah dalam menyampaikan cabang dari materi pelajaran.

3. Tahap belajar diferensiasi konsep

Selanjutnya guru melakukan tahap belajar superordinat. Di tahap ini para peserta didik akan mengalami proses diferensiasi konsep sehingga bisa mulai membedakan konsep utama dan konsep khusus.

Dalam proses ini, peserta didik bisa menggunakan sumber materi yang ada sebagai penunjang pembelajaran. Peserta didik tidak hanya bisa menggunakan bacaan yang guru berikan untuk belajar.

4. Tahap penyesuaian

Tahap akhir dari pembelajaran ini yaitu dengan penyesuaian. Guru dapat membantu peserta didik dalam menghadapi pertentangan kognitif yang mereka alami. 

Pertentangan kognitif ini akan terjadi jika peserta didik telah memperoleh konsep berbeda dari suatu pembelajaran.

Dalam proses ini, guru bisa melakukan asesmen formatif pada proses tersebut. Bisa dengan cara tanya jawab, tes tertulis, atau penyampaian kesimpulan pembelajaran. 

Kriteria pemahaman bermakna

Pemahaman yang bermakna ini memiliki beberapa kriteria yang penting untuk pelaksanaannya di kelas. 

Berikut ini adalah kriteria yang dapat guru temukan dalam komponen pembelajaran ini yang penting dalam evaluasi.

1. Peserta didik bisa menjelaskan dengan bahasa mereka sendiri

Kriteria pertama yang menjadi penentu apakah peserta didik memahami materi atau belum yaitu dengan melihat apakah mereka bisa menjelaskannya dengan bahasa sendiri.

Peserta didik yang memahami suatu materi pasti dapat menjelaskan kembali materi tersebut dengan bahasa mereka sendiri. 

Kriteria ini menunjukkan baha peserta didik tidak hanya menghafal suatu materi tetapi juga memahami inti dari materi tersebut. 

Peserta didik yang bisa mendapatkan kesimpulan tepat walaupun dengan kata-kata yang berbeda telah menunjukkan bahwa mereka sudah mendapatkan inti dari suatu konsep materi. Maka dari itu hal ini menjadi kriteria pemahaman.

2. Peserta didik bisa menghubungkan dengan kondisi nyata

Kriteria selanjutnya yang menentukan bahwa peserta didik sudah paham yaitu dengan melihat apakah mereka bisa menghubungkan suatu materi dengan kondisi nyata. 

Kemampuan peserta didik ini akan membantu dalam evaluasi sehingga guru bisa tahu apakah peserta didik memang sudah memahami materi.

Misalnya dalam suatu materi biologi, peserta didik sudah bisa melakukan analisis terhadap keadaan di sekitarnya yang berkaitan dengan materi. 

Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik ini memang memahami konsep tersebut.

3. Dapat menerapkan ilmu pada konteks baru

Kriteria selanjutnya dari kesuksesan pelaksanaan pemahaman bermakna pada peserta didik yaitu mereka bisa menerapkan pemahaman ke konteks baru. 

Hal ini bisa menunjukkan bahwa peserta didik memang sudah mendalami materi.

Misalnya ketika mempelajari suatu ilmu ekonomi, peserta didik bisa melakukan analisis pada masalah yang ada di sekitarnya dan konteks yang berbeda. 

4. Peserta didik bisa memberikan pertanyaan yang relevan

Kriteria pemahaman bermakna yang selanjutnya yaitu peserta didik dapat mengajukan pertanyaan yang relevan terhadap materi pembelajaran. 

Peserta didik yang memiliki pemahaman bermakna akan dapat menghubungkan suatu konsep secara tepat sehingga bisa memberikan pertanyaan yang relevan.

Pertanyaan yang peserta didik berikan memiliki gambaran pemikiran yang kritis dan menunjukkan kemampuan dan keinginan untuk mempelajari konsep materi tersebut. 

5. Peserta didik bisa menarik kesimpulan

Kriteria selanjutnya dari peserta didik yang memiliki kriteria pemahaman bermakna yaitu mereka dapat menyajikan kesimpulan yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang guru berikan. 

Peserta didik yang memiliki pemahaman bermakna akan dapat memisahkan fakta dan asumsi sehingga bisa memberikan kesimpulan yang tepat. 

Hal ini menunjukan bahwa mereka sudah mampu memahami dan mengaitkan ilmu materi dengan kondisi di dunia nyata.

Penutup 

Itulah dia informasi tentang pemahaman bermakna dalam bidang pendidikan serta kriteria dan langkah penyusunannya yang tepat. Dengan pemahaman ini, guru akan dapat melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik sehingga bisa mencetak peserta didik yang berprestasi.

Model Pembelajaran Inovatif, Bagaimana Penerapannya?

Apa itu Bimtek Penyusunan Perangkat Pembelajaran?

Hambatan Perencanaan Pembelajaran dan Cara Mengatasinya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: