Tiap model pembelajaran akan memberikan berbagai bentuk manfaat pada peserta didik. Salah satunya jenis pembelajaran berbasis inkuiri. Apakah para guru masih asing dengan model pembelajaran inkuiri?
Model pembelajaran ini adalah pembelajaran berbasis aktivitas. Model pembelajaran ini, senantiasa mengajak para peserta didik untuk selalu melakukan aktivitas dengan maksimal.
Implementasi pembelajaran ini pertamanya telah diterapkan di pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk sekolah menengah sendiri, jenis pembelajaran ini terlaksana pada mata pelajaran fisika, kimia, serta biologi.
Pembelajaran berbasis inkuiri sendiri secara rinci adalah suatu model pembelajaran dengan basis aktivitas yang bisa mengaktifkan proses belajar peserta didik. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, para guru bisa membantu mengembangkan keterampilan dalam berpikir kritis serta kreatif.
Model pembelajaran ini juga melatih peserta didik dalam melaksanakan kolaborasi. Proses pembelajaran ini berlangsung dengan peserta didik yang ikut andil dalam proses pengamatan, bertanya, mengolah data dan menyimpulkan.
Jenis Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa jenis yang bisa guru pilih untuk diimplementasikan di kelas. Dari berbagai jenis inkuiri, di Indonesia hanya diterapkan tiga jenis saja, yaitu:
1. Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran satu ini adalah proses pembelajaran ketika guru membimbing peserta didik dalam melaksanakan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal yang nantinya akan mengarahkan ke suatu diskusi.
Melihat jenisnya, guru harus bisa berperan aktif dalam menentukan pokok permasalahan dan juga tahap pemecahannya.
Jenis inkuiri terbimbing akan cocok untuk peserta didik yang kurang memiliki pengalaman dengan pembelajaran metode inkuiri ini. Dengan metode ini, peserta didik akan dapat berorientasi pada bimbingan dan juga petunjuk dari para guru. Hal ini akan membantu dalam pemahaman konsep pelajaran.
Dalam inkuiri terbimbing, peserta didik akan berhadapan dengan tugas yang relevan dengan mata pelajaran. Garis besarnya, ketika pembelajaran berlangsung peserta didik aman mendapatkan pedoman yang mereka perlukan.
Pada tahap awal jenis inkuiri ini, guru akan memberi bimbingan. Bimbingan ini akan berkurang intensitasnya pada tahap selanjutnya. Bimbingan ini akan berupa pertanyaan dan diskusi yang membantu peserta didik memahami konsep pelajaran.
Guru juga bisa memberikan bimbingan dengan menggunakan lembar kerja. Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru harus bisa memantau dan memberikan petunjuk yang peserta didik perlukan.
2. Inkuiri Bebas
Pembelajaran metode inkuiri yang selanjutnya yaitu inkuiri bebas. Jenis ini akan guru gunakan untuk peserta didik yang telah memiliki pengalaman belajar dengan metode inkuiri. Inkuiri jenis ini akan menempatkan peserta didik menjadi layaknya ilmuwan.
Peserta didik akan mendapatkan kebebasan menentukan masalah yang akan mereka selidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah, serta merancang langkah penyelesaian secara mandiri.
Dalam proses tersebut, guru akan memberikan sedikit bimbingan. Bahkan beberapa kasus tidak memberikan bimbingan sama sekali.
Model pembelajaran ini akan memungkinkan peserta didik untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi masalah yang beragam. Peserta didik juga bisa menemukan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Pembelajaran dengan metode ini memiliki beberapa kelemahan yaitu:
- Waktu aktivitas yang relatif lama dan bisa melebihi alokasi waktu di kurikulum.
- Topik yang peserta didik pilih bisa keluar dari konteks karena memilih topik sendiri.
- Guru membutuhkan waktu lama untuk memeriksa hasil peserta didik karena topik yang kemungkinan beragam.
- Diskusi yang tidak berjalan dengan semestinya karena topik yang terlalu beragam.
3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi
Jenis inkuiri lainnya yaitu inkuiri bebas yang telah termodifikasi. Model pembelajaran ini adalah gabungan antara dua inkuiri sebelumnya. Pembelajaran akan bebas namun menghadapi topik dan mengacu pada kurikulum yang ada.
Dalam inkuiri ini, peserta didik tidak bisa memilih dan menentukan masalah sendiri. Peserta didik harus menerima permasalahan yang telah guru berikan. Namun, dalam pelaksanaannya inkuiri ini tidak memberikan bimbingan atau arahan.
Pada inkuiri jenis ini, guru akan membatasi adanya bimbingan sehingga peserta didik bisa melaksanakan tugas dengan mandiri. Namun, hal ini berbeda ketika ada peserta didik yang kesulitan mencari penyelesaian. Dalam kasus ini, bimbingan bisa guru berikan dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang mereka hadapi.
Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
Untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri, para guru harus memahami beberapa langkah tepat dalam pelaksanaannya.
Berikut ini beberapa informasi tentang langkah pelaksanaan jenis pembelajaran ini.
1. Orientasi
Tahap ini adalah langkah awal untuk membangun suasana belajar yang kondusif. Dalam langkah pertama ini guru akan melakukan beberapa hal yaitu:
- Menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran.
- Menjelaskan pokok kegiatan pada peserta didik.
- Menjelaskan urgensi topik pembelajaran dan kegiatan belajar.
2. Perumusan Masalah
Langkah selanjutnya yaitu dengan merumuskan masalah. Masalah yang tersaji harus bisa memotivasi peserta didik untuk mencari pemecahannya yang tepat. Peserta didik akan terdorong untuk mencari solusi dari masalah yang ada.
3. Perumusan Hipotesis
Langkah selanjutnya yaitu dengan merumuskan hipotesis. Guru bisa memberikan berbagai pertanyaan pada peserta didik untuk mendorong mereka dalam mencari jawaban atau merumuskan perkiraan yang akan jadi jawaban.
Hal ini akan menjadi langkah awal dalam pencarian solusi yang tepat.
4. Pengumpulan Data
Proses selanjutnya yaitu dengan pengumpulan data. Proses ini yaitu proses pengumpulan informasi terkait permasalahan dan juga kemungkinan solusi yang bisa peserta didik dapatkan.
Pengumpulan informasi ini juga berguna untuk menguji hipotesis. Proses ini adalah tahapan krusial dalam metode inkuiri. Ini karena tahap ini membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Guru bisa memacu peserta didik dengan mengajukan pertanyaan yang memancing.
5. Pengujian Hipotesis
Proses selanjutnya dari metode belajar inkuiri yaitu menguji hipotesis tadi. Pengujian hipotesis adalah proses penentuan dalam menentukan jawaban yang sesuai dengan data atau informasi berdasarkan pengumpulan data.
Melakukan pengujian hipotesis juga berarti mengemban kemampuan secara rasional. Kebenaran data tidak hanya berdasarkan argumen saja tetapi juga mendapat dukungan data yang tepat.
6. Perumusan Kesimpulan
Langkah selanjutnya dari metode ini yaitu merumuskan kesimpulan. Tahapan ini adalah proses pendeskripsian hasil temuan yang ada dari hasil pengujian hipotesis.
Untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat, guru bisa membantu menunjukkan data yang relevan dengan permasalahan.
Manfaat Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran jenis ini senantiasa mencoba mengikutsertakan peserta didik dalam aktivitasnya sehingga bisa memberikan banyak manfaat.
Berikut ini manfaat melaksanakan model pembelajaran berbasis inkuiri di sekolah.
- Membantu peserta didik dalam menggunakan daya ingat mereka pada kegiatan pembelajaran di kelas.
- Mendorong dan memotivasi peserta didik dalam berpikir dan bekerja dengan niat dan inisiatif sendiri.
- Memotivasi peserta didik untuk bisa berpikir dalam merumuskan hipotesis sendiri.
- Memberikan kepuasan pada peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Proses pembelajaran di kelas jadi lebih aktif.
- Meningkatkan keaktifan peserta didik.
- Membantu peserta didik dalam belajar secara mandiri.
Itulah dia informasi tentang pembelajaran inkuiri secara detail mulai dari jenisnya, langkah pelaksanaannya, hingga manfaatnya. Semoga dengan informasi ini, para guru bisa dengan lancar melaksanakan pembelajaran dan mendapatkan manfaat terbaik dari jenis pembelajaran ini.
Pembelajaran Role Playing, Apa Saja Jenis dan Langkah Pelaksanaannya?
Tujuan Pembelajaran Sastra Kurikulum Merdeka yang Penting untuk Siswa
Perangkat Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi: Jenis dan Langkah Penyusunan