Pembelajaran Pendekatan Deduktif dan Penerapannya

Metode tradisional dalam belajar umumnya fokus pada pemberian materi oleh guru lalu berlanjut pada contoh soal. Praktek ini masuk dalam konsep pembelajaran pendekatan deduktif. 

Pembelajaran jenis ini adalah model pengajaran yang fokus pada pemberian materi yang nantinya dilanjutkan dengan contoh soal atau contoh penerapan materi. 

Metode ini umum terlaksana pada kelas-kelas yang fokus pada guru sebagai subyek. 

Pelaksanaan pembelajaran ini sudah umum terlaksana di sekolah. Namun, tentu saja ada beberapa kekurangan serta kelebihan dari pembelajaran pendekatan jenis ini. 

Hal ini harus guru perhatikan apalagi jika memperhatikan karakteristik peserta didik untuk melihat kecocokan dengan metode pembelajaran tersebut. 

Untuk itu, simak penjelasan selengkapnya tentang pendekatan deduktif pada artikel berikut ini. 

Apa itu pembelajaran pendekatan deduktif

Pembelajaran deduktif umumnya cukup sama dengan metode tradisional. Metode ini memusatkan pembelajaran pada guru yang memberikan penjelasan tentang suatu konsep pada peserta didik yang nantinya berlanjut dengan penerapan konsep tersebut. 

Umumnya proses ini menggunakan teknik ceramah dalam pelaksanaan pembelajarannya. Misalnya pada kelas Bahasa Inggris, guru ingin menjelaskan konsep tenses pada peserta didik. 

Guru tersebut bisa memulai pembelajaran dengan menuliskan rumus penggunaan lalu berlanjut dengan menuliskan contoh kalimat dengan sistem tenses serupa. 

Pembelajaran ini berusaha menjelaskan suatu konsep pada peserta didik secara jelas. Kemudian nantinya dibarengi dengan penerapan konsep dan contoh penggunaan. 

Untuk beberapa mata pelajaran metode ini cukup efektif untuk guru gunakan. Selain itu, metode ini juga efisien karena bisa menghemat waktu pembelajaran. 

Pembelajaran dengan pendekatan deduktif bermula dari penjelasan yang bersifat umum lalu ke arah khusus. 

Metode ini bermula dari pembentukan teori, hipotesis, dan definisi. Maka dari itu, untuk memahami suatu hal perlu adanya pemahaman konsep dan teori terlebih dahulu sebelum penerapannya di lapangan. 

Contoh penerapan pembelajaran pendekatan deduktif

Penerapan pembelajaran deduktif ini mirip dengan pembelajaran tradisional, yaitu:

  • Guru memulai pembelajaran dengan adanya konsep-konsep. 
  • Guru kemudian memberikan contoh yang menunjukkan pembukaan konsep tersebut. 
  • Guru memberikan pertanyaan pada peserta didik untuk mendapatkan jawaban dari pemikiran peserta didik. 
  • Peserta didik memberikan beberapa kategori contoh. 

Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif memiliki beberapa poin kekurangan dan kelebihan yang harus para guru perhatikan ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. 

Hal ini agar para peserta didik bisa memaksimalkan potensi dengan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka. 

A. Kelebihan Pembelajaran Pendekatan Deduktif

1. Efektif untuk Menjelaskan Rumus yang Sudah Pasti

Kelebihan dari pembelajaran ini yaitu akan efektif ketika materi pelajaran sudah memiliki rumus atau konsep yang pasti. 

Pendekatan ini akan menjadi cara yang efektif untuk menjelaskan rumus dan konsep yang ada. 

Umumnya bisa guru gunakan dalam pembelajaran matematika yang sudah memiliki rumus yang pasti. 

Para guru bisa menjelaskan konsep yang sudah ada lalu kemudian menjelaskan contoh. Setelah itu, para guru pun mengajak peserta didik untuk menggunakan contoh rumus ke permasalahan yang ada.

2. Efisien Pelaksanaannya 

Dengan menggunakan pendekatan ini, para guru akan dapat menjalankan tugas pengajaran dengan lebih efisien. Guru bisa mengajarkan konsep dan contoh penerapannya dengan lebih tepat. 

Peserta didik juga akan lebih mudah memahami konsep yang guru jelaskan dengan adanya contoh penerapan tadi. Kegiatan akan diteruskan dengan pendalaman materi atau dengan soal. 

Para guru juga tidak perlu memikirkan kondisi kelas yang tidak kondusif. Ini karena umumnya peserta didik akan fokus dalam pembelajaran konsep dan tidak memerlukan banyak pengawasan. 

3. Tidak Memakan Waktu 

Penggunaan pendekatan ini juga cukup efisien dalam hal waktu. Ini karena peserta didik tidak perlu melakukan diskusi untuk membuktikan hipotesa atau konsep. 

Peserta didik sudah mendapatkan pemahaman konsep yang dimaksud dan melakukan penerapan di kelas. Hal ini akan menghemat waktu pembelajaran. 

B. Kekurangan Pembelajaran Pendekatan Deduktif

Sedangkan untuk kekurangan dari pendekatan ini yaitu:

1. Membuat Peserta Didik Jadi Pasif

Kekurangan dari pembelajaran ini yaitu bisa menyebabkan peserta didik jadi lebih pasif. Ini karena para guru menjadi pusat sumber informasi sehingga peserta didik tidak perlu lagi mencari informasi lain untuk pemahaman materi. 

Hal ini bisa menyebabkan peserta didik cenderung lebih pasif ketika melaksanakan pembelajaran. Keadaan ini bisa menyebabkan peserta didik kurang dapat berpikir kritis dalam pelaksanaan pembelajaran. 

2. Kurangnya Partisipasi Peserta Didik 

Dengan guru menjelaskan konsep dan contoh penerapannya, peserta didik jadi kurang memiliki partisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran. 

Peserta didik hanya menerima informasi tentang konsep pemahaman tersebut dari para guru sehingga tidak perlu banyak berpartisipasi dalam kegiatan di kelas. 

Hal ini bisa menyebabkan peserta didik jadi malas dan kurang termotivasi untuk menuntut ilmu. 

3. Tidak Cocok untuk Beberapa Pembelajaran 

Pembelajaran jenis ini mungkin cocok untuk beberapa mata pelajaran yang sudah memiliki konsep atau rumus yang pasti. 

Namun, penerapannya di pembelajaran lain yang membutuhkan pemahaman konsep yang lebih luas mungkin akan sulit. 

Maka dari itu penggunaan pendekatan ini hanya dapat terlaksana untuk beberapa mata pelajaran saja. 

Selain itu, beberapa peserta didik mungkin saja merasa kurang nyaman dengan pendekatan ini. 

Itulah dia beberapa informasi terkait pembelajaran pendekatan deduktif yang bisa guru terapkan di kelas. Untuk mempraktekkan model pembelajaran ini, para guru harus memahami kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran sehingga bisa memberikan pembelajaran yang tepat.

Guru Belajar Seri Inklusif, Apa Tujuannya?

Pendidikan Berbasis Digital: Pengertian dan Tujuannya

Perangkat Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi: Jenis dan Langkah Penyusunan

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: