Pembelajaran Role Playing, Apa Saja Jenis dan Langkah Pelaksanaannya?

Guru yang senantiasa memikirkan peserta didik akan terus menggunakan segala upaya dalam mengajarkan ilmu di kelas. 

Salah satu upaya yang bisa guru lakukan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Contohnya dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. 

Metode pembelajaran bermain peran atau role play adalah metode belajar dengan peserta didik yang ikut serta memerankan suatu masalah yang fokus pada kehidupan bersosial. 

Peserta didik akan mendapatkan kesempatan untuk menggambarkan suatu tokoh yang mereka perankan. 

Peserta didik lain akan mendapatkan tugas untuk melakukan pengamatan tentang jalannya role play ini. Di bagian tengah, guru bisa menghentikan role play lalu memberikan pertanyaan pada para peserta didik tentang pendapat mereka. 

Nantinya, peserta didik bisa mengutarakan pendapat serta memberikan kritik pada pelajaran yang ada. Metode ini bisa melatih kemampuan peserta didik dalam berempati serta mencari solusi dalam permasalahan. 

Dengan metode ini, peserta didik akan mendapatkan banyak manfaat yang tentu berguna di kegiatan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca informasi tentang pembelajaran bermain peran ini secara lengkap di sini. 

Jenis Pembelajaran Role Playing 

Pembelajaran role play memiliki beberapa jenis yang bisa guru gunakan sesuai dengan situasi. Dengan menggunakan jenis yang tepat, pemahaman dan proses pengajaran akan jadi lebih efektif. 

Berikut ini adalah beberapa jenis pembelajaran dengan role playing yang bisa para guru gunakan. Jika berdasarkan jenis, metode pembelajaran role play terbagi menjadi dua. 

1. Metode Bermain Peran Mikro

Jenis pembelajaran ini terlaksana dengan peserta didik yang memainkan suatu peran dengan menggunakan benda-benda kecil sebagai tokohnya. Benda kecil yang bisa digunakan yaitu orang-orangan atau binatang-binatangan. Metode ini bisa terlaksana dengan satu atau dua orang. 

2. Metode Bermain Peran Makro

Jenis metode pembelajaran ini terlaksana dengan peserta didik hang bermain peran dengan menggunakan alat berukuran besar yang memang tercipta untuk pelaksanaan bermain peran ini. Metode ini akan melatih kerja sama antar dua orang.

Langkah Pembelajaran Role Play

Bagi yang belum memiliki pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran jenis ini, bisa mengikuti beberapa langkah berikut. Dengan mengikuti langkah ini, pembelajaran di kelas akan jadi lebih terarah. 

1. Persiapan 

Dalam tahap ini guru akan mempersiapkan materi yang akan mereka pelajari. Setelah itu, mereka akan melakukan diskusi tentang masalah yang ada sehingga bisa melatih berpikir kritis. 

Peserta didik juga bisa memahami inti dari permasalahan dengan lebih seksama. Dengan adanya persiapan yang matang pelaksanaan kegiatan akan jadi lebih lancar. 

2. Memilih Pemain

Setelah itu, akan ada pembagian peran. Guru bisa memilih atau menawarkan peran pada peserta didik yang berminat. 

Mempersilakan peserta didik untuk memilih atau menunjuk diri bisa membantu meningkatkan inisiatif peserta didik serta memberikan kesempatan secara adil bagi peserta didik yang memiliki kemampuan. 

3. Melakukan Dekor Ruang

Setelah itu peserta didik bisa melaksanakan dekor ruang dalam rangka pelaksanaan role play ini. Dengan begitu, suasana kelas akan jadi lebih cocok dengan peran dan kegiatan tersebut. 

4. Menunjuk Pengamat

Guru bisa menunjuk peserta didik yang akan berperan sebagai pengamat. Peserta didik ini akan mengamati jalannya role play. 

5. Memainkan Peran

Setelah itu tibalah kegiatan role play ini. Permainan peran ini akan terlaksana secara spontan. Di awal, akan ada beberapa peserta didik yang akan mengalami kebingungan dan tidak bertindak sesuai dengan peran. 

Bahkan ada juga yang memainkan peran yang bukan miliknya. Para guru harus bisa mengatur agar jalannya pertunjukan jadi sesuai dan teratur. 

6. Diskusi dan Evaluasi 

Ketika ada yang tidak sesuai, guru bisa menghentikan role play dan mengajak memahami permainan yang mereka lakukan tadi. 

Guru bisa mengajak peserta didik untuk melaksanakan evaluasi pada peran yang mereka perankan. Peserta didik bisa memberi usul untuk pelaksanaannya.

Setelah itu, permainan peran bisa dilanjutkan kembali. Ketika di akhir permainan peran, guru dan peserta didik bisa berdiskusi tentang nilai yang dapat mereka dapatkan di peran masing-masing. 

7. Berbagi Pengalaman

Setelah itu, peserta didik bisa membagikan pengalaman mereka dalam melaksanakan peran tersebut. Peserta didik bisa memberi pendapat dan penilaian yang mereka rasakan ketika melakukan kegiatan. 

Manfaat Pembelajaran Role Playing 

Pembelajaran bermain peran atau pembelajaran role playing tentu akan memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. Manfaat-manfaat ini akan dapat membantu peserta didik dalam meraih pemahaman lebih tepat dan sesuai konsep. Berikut ini penjelasan tentang manfaat metode pembelajaran ini. 

1. Melatih Kerja Sama 

Manfaat pertama dari pembelajaran jenis ini yaitu dapat melatih kerja sama antar peserta didik. Dalam melaksanakan kegiatan ini, peserta didik harus bisa bekerja sama dengan teman satu kelas sehingga bisa memberikan penampilan yang baik dalam perannya. 

Dengan bekerja sama, peserta didik akan dapat memberi penampilan terbaik mereka sehingga bisa menyampaikan maksud dari peran dan role play yang mereka lakukan. Tanpa kerja sama, inti dari kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik. 

2. Memupuk Potensi Diri

Manfaat lainnya dari kegiatan bermain peran ini yaitu bisa memupuk potensi diri dalam peserta didik. Dengan kegiatan ini, peserta didik yang melatih kemampuan dalam bermain peran serta melatih potensi pengembangan diri. 

Dengan demikian, peserta didik akan bisa berkembang lebih jauh dalam peningkatan kualitas diri. Hal ini akan menjadi jalan peserta didik untuk mendapatkan prestasi yang gemilang dan dapat menjadi kebanggaan. 

3. Melatih Pemahaman Karya 

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, peserta didik harus memahami peran yang ia perankan dengan baik. Hal ini demi dapat memperlihatkan penampilan yang terbaik ketika pelaksanaan berlangsung. 

Untuk melaksanakan hal ini, peserta didik harus memahami inti dari kegiatan dan tema yang mereka angkat. Tanpa pemahaman yang tepat akan karya yang mereka tampilkan, peserta didik tidak akan bisa memberikan penampilan yang terbaik. 

4. Melatih Rasa Tanggung Jawab

Manfaat yang selanjutnya yaitu bisa melatih rasa tanggung jawab para peserta didik di kelas. Dengan bekerja sama dan mendapatkan peran dalam kegiatan ini, peserta didik akan berusaha untuk menyampaikan perannya dengan baik. 

Hal ini akan dapat membantu peserta didik memahami arti tanggung jawab. Dengan pemahaman akan tanggung jawab tersebut, peserta didik bisa menjalankan kegiatan di masa depan dengan lebih baik dan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan. 

5. Melatih Inisiatif dan Kreativitas 

Manfaat terakhir dari pembelajaran ini yaitu dapat melatih inisiatif dan juga kreativitas peserta didik. Bermain peran akan dapat memupuk rasa inisiatif peserta didik dalam melaksanakan tanggung jawab dengan temannya yang lain. 

Peserta didik juga akan meningkatkan kreativitas diri dengan proses pelaksanaan bermain peran bersama teman sebaya. Hal ini akan menjadi sisi positif yang harus peserta didik dapatkan. 

Itulah dia informasi lengkap terkait pembelajaran role playing. Jenis pembelajaran ini akan berguna bagi guru yang ingin menerapkan konsep pembelajaran yang berbeda pada peserta didik sehingga bisa mendapatkan manfaat terbaiknya.

Media Pembelajaran Interaktif: Konsep, Manfaat, dan Contoh

Pendekatan Pembelajaran TPACK: Pengertian, Unsur, dan Contohnya

Perbedaan KKTP dan KKM dalam Pembelajaran Kelas, Apa Saja?

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: