Pernahkah mendengar tentang istilah pembelajaran STEAM?
Pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang turut menggabungkan 5 disiplin ilmu.
Lima disiplin ilmu tersebut yaitu sains, teknologi, teknik, seni, dan juga matematika.
Model pembelajaran ini akan mendorong peserta didik agar dapat berpikir secara lebih luas mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.
Hal inilah yang menjadikan pembelajaran jenis STEAM menjadi model pembelajaran yang paling cocok di abad saat ini.
Pembelajaran ini akan membantu peserta didik agar dapat memahami permasalahan yang ada di depan nyata dan juga memikirkan solusi-solusi terbaik yang sesuai dengan kondisi.
Berikut ini merupakan beberapa informasi mengenai pembelajaran jenis STEAM yang akan dapat menjadi referensi bagi para guru.
Simak beberapa informasi tentang tujuan, contoh hingga langkah pelaksanaannya dengan tepat.
Semoga informasi ini bisa berguna agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara lebih matang.
Pengertian Pembelajaran STEAM
Pembelajaran STEAM adalah model kegiatan belajar mengajar yang turut menggabungkan 5 disiplin ilmu.
Disiplin disiplin ilmu tersebut yaitu sains (science), teknologi (technology), teknik (engineering), seni (art), dan matematika (mathematics).
Dengan pemahaman akan lima disiplin ilmu tersebut, para peserta didik akan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kehidupan nyata secara efektif.
Pembelajaran jenis ini menjadi salah satu model pembelajaran yang dianggap tepat untuk pendidikan pada abad ke-21.
Hal ini karena pembelajaran jenis STEAM dapat membantu mempersiapkan para generasi-generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman.
Apalagi penerapan pembelajaran model ini juga bisa meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif dan juga komunikasi.
Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan suatu kunci keberhasilan dalam pembelajaran. Jenis pembelajaran ini juga bisa membantu peserta didik agar dapat melihat permasalahan dari sudut pandang yang luas dan mendalam.
Pemahaman permasalahan yang lebih luas akan dapat membantu mereka membentuk keputusan yang lebih tepat.
Tujuan Pembelajaran STEAM
Pembelajaran ini akan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemahaman materi pembelajaran secara efektif.
Selain itu ada beberapa tujuan lain yang bisa guru ketahui ketika melaksanakan jenis pembelajaran ini, yaitu:
1. Membantu membiasakan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih kreatif
Tujuan pembelajaran ini yaitu dapat membantu membiasakan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dengan cara yang kreatif.
Dengan menggunakan pembelajaran ini, peserta didik akan dapat menemukan permasalahan yang ada di sekitar mereka.
Mereka juga akan dapat terbiasa dalam menemukan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hal ini akan membantu mereka dalam mengembangkan kreativitas diri dalam menemukan solusi-solusi permasalahan di kehidupan sehari-hari.
Kemampuan ini sangat penting untuk pengembangan diri peserta didik sehingga bisa menjadi sosok manusia yang unggul.
2. Membantu peserta didik dalam menghadapi perkembangan zaman
Tujuan selanjutnya dari penggunaan model pembelajaran ini yaitu bisa membantu peserta didik dalam menghadapi perkembangan zaman.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, peserta didik harus dapat menemukan solusi-solusi kreatif terhadap permasalahan di sekitar.
Peserta didik harus dapat beradaptasi pada kondisi-kondisi yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya.
Apalagi dengan adanya perkembangan zaman yang melesat jauh, mereka harus dapat bertumbuh mengikuti perkembangan tersebut.
3. Memiliki pemahaman dan pengetahuan terhadap science, technology, engineering, art, dan mathematics
Tujuan selanjutnya dari penggunaan model pembelajaran ini yaitu membantu peserta didik dalam memiliki pengetahuan dan pemahaman akan science, technology, engineering, art, dan mathematics.
Disiplin-disiplin ilmu tersebut merupakan pengetahuan yang penting untuk peserta didik ketahui sehingga bisa beradaptasi di zaman saat ini.
Disiplin ilmu tersebut akan mampu membantu mengembangkan kemampuan peserta didik sehingga bisa menciptakan solusi terbaik dari permasalahan nyata.
4. Mendorong peserta didik agar dapat berpikir lebih luas dan mendalam terhadap permasalahan
Tujuan yang selanjutnya dari penerapan model pembelajaran STEAM yaitu bisa mendorong agar mereka bisa berpikir lebih luas dan mendalam ketika berhadapan dengan permasalahan.
Pemikiran yang lebih luas dan mendalam akan suatu permasalahan akan membantu memahami inti dari permasalahan tersebut.
Pemahaman ini akan mampu membantu mereka menciptakan solusi-solusi terbaik yang berguna untuk mengatasi permasalahan.
Peserta didik akan mampu memahami permasalahan dengan sudut pandang yang lebih luas.
Contoh Pembelajaran STEAM
Berikut ini adalah contoh pembelajaran STEAM yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas:
Seorang guru memberikan pertanyaan pemantik yaitu, permasalahan pencemaran udara dapat terjadi karena hal apa saja?
Setelah pertanyaan pemantik ini guru berikan, para peserta didik bisa berdiskusi mengenai hal-hal apa saja yang dapat mencemari udara di sekitar mereka.
Contohnya yaitu adanya polusi pada kendaraan bermotor atau polusi karena limbah pabrik.
Setelah menemukan masalah tersebut, guru akan mengarahkan para peserta didik untuk berdiskusi mengenai solusi dalam mengatasi permasalahan.
Peserta didik akan harus menggambarkan produk-produk yang dapat menjadi solusi dari pencemaran udara.
Peserta didik bisa berdiskusi mengenai kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa menjadi solusi dari permasalahan tersebut.
Mereka bisa merencanakan bentuk dan juga bahan-bahan yang bisa membantu mengurangi pencemaran udara.
Peserta didik akan melakukan uji apakah produk tersebut sudah sesuai ketentuan atau tidak. Di tahap akhir, mereka akan melakukan presentasi mengenai produk yang telah mereka buat.
Langkah Pembelajaran STEAM
Untuk menerapkan jenis pembelajaran ini, kepada guru harus mengetahui beberapa langkah pelaksanaan jenis pembelajaran STEAM yang tepat.
Ikuti langkah-langkah pembelajaran di bawah ini sehingga bisa memberikan pengalaman belajar terbaik untuk peserta didik.
1. Temukan masalah dan solusi
Langkah pertama dalam penerapan pembelajaran ini yaitu dengan menerapkan dan membiasakan peserta didik dalam menemukan masalah serta solusi.
Dalam menemukan suatu masalah, peserta didik harus mampu mengidentifikasi permasalahan atau kebutuhan yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Setelah menemukan permasalahan yang umum terjadi di lingkungan sekitar, para peserta didik harus dapat menetapkan kriteria dan juga batasan yang akan mereka gunakan untuk merancang solusi yang tepat sebagai usaha mengatasi permasalahan tersebut.
2. Membayangkan produk
Langkah selanjutnya yaitu dengan membayangkan produk.
Pada langkah satu ini, peserta didik dapat membayangkan produk yang akan berguna untuk mengatasi permasalahan atau kebutuhan yang telah mereka temukan sebelumnya.
Untuk merancang serta menciptakan produk tersebut, para peserta didik bisa melakukan kerja kelompok.
Dengan kerja kelompok, mereka akan dapat saling berdiskusi dan mencurahkan ide-ide yang ada di dalam pikiran.
Ide-ide tersebut berupa desain produk, cara kerja produk dan juga cara membuatnya.
3. Perencanaan produk
Langkah selanjutnya yaitu dengan proses perencanaan produk. Setelah membayangkan produk, para peserta didik bisa mewujudkan produk yang akan mereka gunakan sebagai solusi permasalahan yang sudah mereka identifikasi sebelumnya.
Peserta didik dapat mereka Reka wujud dari produk tersebut dengan membuat sketsa atau gambar yang lengkap.
Perencanaan ini bisa berupa perencanaan bentuk, ukuran, label hingga bahan-bahan yang mereka butuhkan untuk mewujudkan produk tersebut.
4. Buat dan kembangkan
Pada langkah selanjutnya para peserta didik bisa membuat produk yang sedang mereka merencanakan.
Ketika produk tersebut sudah selesai, lakukan uji coba untuk melihat apakah produk sudah memenuhi ketentuan bandar atau belum.
Jika terdapat kekurangan pada produk, para peserta didik bisa melakukan perbaikan dan pengembangan, sehingga produk bisa sesuai dengan ketentuan dan harapan yang sudah menjadi ketetapan.
Itulah dia informasi mengenai pembelajaran STEAM yang bisa menjadi inspirasi-inspirasi bagi para guru yang ingin menggunakan variasi jenis pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan variasi jenis pembelajaran yang berbeda, para guru akan dapat memaksimalkan potensi secara didik secara maksimal.
Mengenal Metode Pembelajaran Sosial Emosional, Bagaimana Penerapannya?
Manfaat Metode Pembelajaran Story Telling, Apa Saja?
Metode Pembelajaran Scaffolding, Ketahui Teknik Pengajarannya!