Pendekatan Pembelajaran Heutagogi untuk Peningkatan Kompetensi

Pendekatan pembelajaran heutagogi memiliki banyak keuntungan ketika diterapkan di kelas. Pembelajaran ini fokus pada peserta didik yang memiliki kendali utama dalam proses pembelajaran. 

Karena di masa ini, peserta didik tidak bisa terus menjadi objek dalam pengajaran di kelas. Peserta didik harus bisa mengambil kendali dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan dalam diri mereka sendiri sehingga bisa memunculkan hasil belajar yang sesuai.

Peserta didik yang aktif dalam mencari ilmu dan mengontrol proses pembelajaran yang mereka lakukan akan dapat melatih diri sehingga memiliki kemampuan efektif untuk mencari ilmu secara mandiri. Hal ini bisa memiliki dampak baik pada pertumbuhan peserta didik. 

Maka dari itu para guru harus bisa memberikan pengawasan dan pembelajaran yang sesuai. Mulailah dengan mempelajari metode pembelajaran heutagogi untuk penerapannya di kelas. 

Pengertian Pendekatan Pembelajaran Heutagogi

Sebelum mengetahui berbagai informasi tentang pendekatan pembelajaran heutagogi, para guru harus lebih dulu mengetahui definisi dari heutagogi.

Heutagogi adalah konsep menarik yang bisa menjadi pilihan pendekatan pembelajaran untuk guru terapkan pada peserta didik. 

Pendekatan ini secara umum menempatkan peserta didik sebagai pengendali utama dalam proses pembelajaran di kelas. 

Hal ini memungkinkan para peserta didik untuk mengambil tanggung jawab sendiri dalam pembelajaran yang mereka laksanakan. 

Heutagogi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan prinsip andragogi yang merupakan pembelajaran orang dewasa dengan kemandirian peserta didik. 

Asal kata heutagogi berakar dari bahasa Yunani, yang secara bahasa berarti kepemimpinan diri sendiri dalam pembelajaran. 

Dalam prinsip pendekatan ini, guru akan bertindak sebagai seorang fasilitator yang akan mengarahkan peserta didik agar bisa mengidentifikasi tujuan pembelajaran mereka sendiri. 

Selain itu, guru juga membantu peserta didik agar bisa merencanakan proses pembelajaran dan mengelola sumber daya yang ada. 

Pendekatan ini mengutamakan pembelajaran seumur hidup untuk mengembangkan kemampuan metakognitif dan mendorong peserta didik untuk mengambil tanggung jawab penuh atas pencapaian mereka di kegiatan pembelajaran. 

Langkah Pelaksanaan 

Pendekatan pembelajaran heutagogi ini membutuhkan lingkungan yang mendukung serta langkah yang tepat, di antaranya:

1. Menggali Minat dan Kepentingan Peserta Didik 

Langkah pertama yaitu dalam mengidentifikasi minat serta kepentingan peserta didik. Guru dapat menggunakan pendekatan yang berfokus pada peserta didik untuk memotivasi partisipasi aktif dan keikutsertaan peserta didik dalam proses pembelajaran. 

2. Membangun Kerangka Belajar 

Selain itu, guru juga dapat membantu peserta didik agar bisa membangun kerangka belajar mereka sendiri. Hal ini akan melibatkan pengembangan tujuan pembelajaran yang spesifik, proses identifikasi sumber daya yang sesuai dan penentuan metode evaluasi yang tepat. 

3. Mendorong Kemandirian Peserta Didik 

Prinsip utama heutagogi adalah mendorong kemandirian peserta didik. Maka dari itu, para guru perlu memberikan panduan yang jelas serta dukungan tepat yang tetap memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengambil keputusan untuk mereka sendiri. 

4. Menggunakan Teknologi untuk Alat Pembelajaran 

Teknologi bisa menjadi alat yang berguna untuk penerapan pendekatan ini. Guru bisa menggunakan aplikasi pembelajaran online agar peserta didik bisa mengakses sumber informasi beragam serta berkomunikasi dengan peserta didik lain. 

5. Evaluasi Berdasarkan Kinerja 

Evaluasi dalam pendekatan ini akan lebih sesuai dengan kinerja. Para guru bisa menggunakan proyek, portofolio atau presentasi untuk menjadi sarana evaluasi peserta didik berdasarkan hasil belajar mereka. 

Manfaat Pendekatan Pembelajaran Heutagogi

Pembelajaran jenis ini tentu berguna untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran. 

Namun ada beberapa tujuan lain yang penting untuk pelaksanaan pendidikan di Indonesia, ini dia beberapa tujuan tersebut. 

1. Dapat Memotivasi Peserta Didik 

Dengan memberikan tanggung jawab pada pembelajaran mereka sendiri, pendekatan ini mampu meningkatkan motivasi peserta didik secara intrinsik. 

Dengan begitu, peserta didik akan jadi lebih termotivasi untuk membuat pembelajaran mereka sendiri serta meningkatkan rasa memiliki dan rasa penasaran. 

Melalui pembelajaran ini, peserta didik akan turut andil dalam pembelajaran yang mereka laksanakan. Hal ini akan memberikan mereka suatu rangsangan sehingga bisa meningkatkan keinginan dalam melaksanakan pembelajaran. 

2. Pembelajaran yang Sesuai 

Dalam pendekatan ini, peserta didik akan ikut andil dalam merancang topik atau proyek pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan minat dan kebutuhan bakat mereka. 

Hal ini akan membantu peserta didik untuk mempelajari materi yang lebih memiliki makna dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. 

Dengan begitu, peserta didik bisa mempelajari materi yang relevan dan bisa memahami masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan meningkatkan kepekaan peserta didik dengan lebih baik. 

3. Mengembangkan Kemandirian 

Manfaat lain dari pembelajaran ini yaitu bisa membantu mengembangkan kemandirian peserta didik. 

Dalam pembelajaran ini peserta didik akan turut andil dalam pelaksanaan pembelajaran yang mereka inginkan. 

Peserta didik pun bisa melatih kemampuan diri dalam mengerjakan sesuatu secara mandiri. Hal ini bisa meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis secara mandiri. 

Hal ini akan berguna untuk peserta didik karena bisa menjadi sesuatu yang berguna di masa depan. 

4. Mengembangkan Sikap Tanggung Jawab

Pelaksanaan pendekatan ini juga akan membantu peserta didik agar bisa mengembangkan sikap tanggung jawab. Ini karena peserta didik akan dapat memilih pembelajaran yang mereka mau. 

Dengan begitu, peserta didik harus memikul dapat melaksanakan pembelajaran yang mereka pilih dengan baik sehingga bisa memberikan hasil belajar yang positif. 

Tantangan dalam Pelaksanaan 

Namun, penerapan pendekatan ini juga memiliki beberapa tantangan yang nyata, contohnya yaitu:

  • Kesiapan Guru: Guru harus memahami konsep pembelajaran ini dengan baik demi mengembangkan kemampuan peserta didik. 
  • Kemampuan Peserta Didik: Setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda. Beberapa peserta didik mungkin akan mengalami kesusahan dalam mengambil tanggung jawab pada pembelajaran yang mereka sendiri. 
  • Keterbatasan Sumber Daya: Penerapan pendekatan heutagogi akan memerlukan sumber daya yang luas seperti perpustakaan, teknologi dan lingkungan belajar yang mendukung. 

Perbedaan pendekatan pembelajaran heutagogi dengan pendekatan yang lain

Pendekatan heutagogi memiliki beberapa perbedaan dengan pendekatan pembelajaran yang lain. 

Para guru harus memperhatikan hal ini apabila ingin menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakter peserta didik. 

  • Pedagogi: Model pembelajaran untuk mendidik dengan menggabungkan beberapa alternatif teknik pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan. Peserta didik terlatih untuk mandiri namun dengan pengawasan guru. 
  • Androgogi: Andragogi adalah model pembelajaran yang berguna untuk orang dewasa. Peran guru adalah menjadi fasilitator karena peserta didik yang sudah dewasa ini sudah memahami kebutuhan diri dan memiliki pengalaman sebagai pembelajaran. 
  • Heutagogi: Heutagogi secara umum adalah pembelajaran yang ditentukan peserta didik secara mandiri dengan guru sebagai fasilitator. Heutagogi adalah perluasan dari andragogi sehingga terdapat kemiripan. 

Bisa disimpulkan bahwa pendekatan heutagogi cukup berbeda dengan pendekatan lain. 

Pendekatan heutagogi memerlukan guru sebagai fasilitator namun tetap menerapkan kemandirian pada peserta didik mereka. 

Peserta didik menjadi pusat pembelajaran dengan pengawasan dari guru. Peserta didik bisa mengembangkan keterampilan dan pembelajaran yang mereka inginkan secara mandiri. 

Itulah dia informasi tentang pendekatan pembelajaran heutagogi serta perbedaannya dengan metode pembelajaran yang lain. Semoga dengan informasi ini, para guru bisa menerapkan pembelajaran dengan lebih efektif sehingga bisa memberikan hasil belajar yang baik.

Pembelajaran Pendekatan Induktif: Kelebihan dan Kekurangannya

Pembelajaran Pendekatan Deduktif dan Penerapannya

Pendekatan Pembelajaran bagi Siswa: Jenis dan Cara Memilih

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: