Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniaguru/htdocs/duniaguru.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Apa Saja Penyusunan Kompetensi Dasar dalam Pembelajaran? - Dunia Guru

Apa Saja Penyusunan Kompetensi Dasar dalam Pembelajaran?

Kompetensi dasar adalah suatu bentuk penguasaan materi para peserta didik pada ilmu pengetahuan, perilaku, kemampuan dan sikap setelah terlaksananya kegiatan penyampaian materi belajar di kelas. 

Ada beberapa hal yang penting dalam penyusunan kompetensi dasar ini.

Kompetensi dasar ini tersusun berdasarkan karakteristik para peserta didik di satuan pendidikan. 

Selain itu, kompetensi dasar juga harus mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan sebelumnya.

Kompetensi inti sendiri berbeda dengan kompetensi dasar. Pengertian kompetensi inti adalah suatu penjabaran muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan program pembelajaran yang menjadi usaha untuk mencapai SKL atau Standar Kelulusan Sekolah.

Beberapa tujuan kompetensi dasar, yaitu:

  • Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik di bidang kognitif.
  • Melatih bakat, kemampuan dan minat peserta didik.
  • Mengajarkan norma dan memperbaiki sikap tiap individu peserta didik

Melihat informasi di atas, sangat jelas bahwa kompetensi tidak hanya tentang memberikan pemahaman untuk peserta didik tentang suatu materi pelajaran saja. 

Kompetensi ini juga mencakup bagaimana cara mengimplementasikan ilmu tersebut di dunia nyata sehingga bisa mahir, bertanggung jawab, dan memiliki sikap yang tepat.

Syarat dari perumusan kompetensi dasar yang baik adalah: 

  • Rumusan tujuan harus berpusat pada peserta didik serta mengacu pada perubahan tingkah laku peserta sebagai subyek. 
  • Rumusan kompetensi dasar harus memberikan cerminan tingkah laku operasional yang merupakan tingkah laku yang bisa guru amati dan ukur serta menggunakan kata-kata operasional. 
  • Rumusan kompetensi dasar harus berisi makna dari bahasan pokok yang akan guru ajarkan di pembelajaran. 

Fungsi Penyusunan Kompetensi Dasar untuk Pembelajaran

Kompetensi dasar menjadi suatu hal yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. 

Kompetensi dasar memiliki fungsi yang bisa membantu mencapai tujuan belajar, contohnya yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan pada bidang kognitif

Fungsi yang pertama dari kompetensi dasar yaitu bisa membantu meningkatkan pengetahuan pada bidang kognitif peserta didik. 

Adanya kompetensi dasar bisa menjadi acuan untuk para guru sehingga bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang akan peserta didik capai di kelas. 

Dengan adanya kompetensi ini, para guru akan dapat mengarahkan pembelajaran sehingga bisa membantu peserta didik memahami ilmu pengetahuan pada bidang kognitif yang menjadi tujuan. Dengan begitu, peserta didik bisa mencapai hasil belajar yang maksimal. 

2. Mengasah minat dan bakat

Fungsi lain dari kompetensi dasar ini yaitu untuk membantu guru dalam mengasah minat, kemampuan, dan bakat peserta didik di sekolah. 

Dengan adanya kompetensi dasar ini, peserta didik akan dapat meraih tujuan yang ingin mereka capai sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. 

Dengan minat dan bakat yang terasah, peserta didik akan dapat memiliki keterampilan yang berguna di masa depan nanti. 

Keterampilan ini nantinya bisa dalam bentuk soft skill atau hard skill yang memiliki kegunaan untuk bermasyarakat di lingkungan sekitar. 

3. Memberi pembelajaran tentang norma-norma dalam pembelajaran dan tanggung jawab

Fungsi kompetensi dasar yang lain yaitu untuk membantu memberi pembelajaran tentang norma dan tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran. 

Dalam sekolah, peserta didik tidak boleh hanya belajar tentang ilmu pengetahuan saja. 

Peserta didik harus bisa mengembangkan karakter yang unggul dan aktif sehingga bisa bersosialisasi dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa terlaksana dengan pembelajaran tentang norma-norma dan pelatihan tanggung jawab di kompetensi dasar. 

4. Menciptakan sikap dan karakter yang positif

Fungsi selanjutnya dari kompetensi dasar yaitu bisa membantu menciptakan sikap dan karakteristik yang positif untuk peserta didik. 

Dengan pembelajaran norma dan tanggung jawab pada peserta didik, nantinya mereka akan mendapatkan banyak pengalaman tentang bagaimana cara bersikap yang baik. 

Komponen Penyusunan Indikator Kompetensi Dasar

Dalam kompetensi dasar, terdapat beberapa indikator komponen yang harus guru perhatikan. 

Indikator adalah penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan respon yang peserta didik tampilkan. 

Rumusan indikator ini menggunakan kerja operasional yang bisa terukur dan dapat guru observasi. Indikator akan berguna sebagai bahan dasar untuk menyusun suatu alat penilaian. 

Kata operasional yang ada dalam pembuatan indikator yaitu: 

1. Kognitif 

  • Knowledge: menyebutkan, mengatakan, menuliskan , mengidentifikasi, mendefinit, mencocokkan, melukiskan dan lain sebagainya. 
  • Comprehension: menerjemahkan, mengubah, membedakan, mempertahankan, menggeneralisasikan, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, menyimpulkan, mengemukakan pendapat.
  • Application: mengoperasikan, menghasilkan, mempersiapkan, mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukkan, dan menghitung. 
  • Analysis: menguraikan, membagi, memilih dan membedakan.
  • Synthesis: merancang, menerapkan, memadukan, merumuskan, mengorganisasikan, dan merencanakan.
  • Evaluation: mengkritisi, menafsirkan, serta memberikan evaluasi.

2. Afektif

  • Receiving: mengikuti, mempercayai, memilih, bertanya, dan mengalokasikan.
  • Responding: konfirmasi, membantu, melaksanakan, melaporkan, menjawab, membaca, menampilkan.
  • Valuing: melibatkan, menginisiasi, mengundang, mengusulkan, dan melakukan.
  • Organization: menyatukan, memverifikasi, menyusun, menghubungkan dan mempengaruhi.
  • Characterization: menggunakan nilai menjadi suatu pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah peserta didik yakini.

3. Psikomotorik

  • Observing: memberi perhatian pada suatu artikulasi, mengamati suatu proses, memperhatikan  tahap-tahap sebuah kegiatan.
  • Initiation: melatih, membangun kembali struktur, mengubah, membongkar sebuah struktur, menggunakan sebuah model.
  • Practicing: membiasakan perilaku yang sudah terbentuk dan mengontrol kebiasaan sehingga tetap konsisten.
  • Adapting:  mengembangkan model, menyesuaikan model, serta menerapkan model.

Berikut ini beberapa urutan untuk penyusunan indikator pada kompetensi dasar. 

  • Pengkajian Kompetensi Dasar : Urutan awal adalah dengan mengkaji kompetensi dasar tersebut untuk melakukan identifikasi indikator dan rumusan indikator yang relevan. Hal ini perlu memikirkan urutan yang terlebih dahulu serta menentukan penulisan sesuai dengan urutan. 
  • Kaji Semua Indikator: Setelah itu, lakukan pengkajian indikator tersebut apakah sudah mempresentasikan kompetensi dasar. Ketika masih belum mempresentasikan kompetensi dasar, lakukan analisis lanjut untuk menemukan indikator lain yang mungkin belum teridentifikasi. 
  • Tambahan  Indikator Lain: Setelah itu, bisa menambahkan indikator lain dan rubah rumusan yang kurang pas sehingga jadi lebih akurat. Perhatikan juga urutan indikator tersebut. 

Dalam penyusunan indikator kompetensi dasar sendiri akan mengikuti beberapa langkah berikut ini:

  • Setiap kompetensi dasar akan memiliki minimal dua indikator. 
  • Keseluruhan indikator akan memenuhi tuntutan kompetensi yang ada pada kata kerja dalam Kompetensi Dasar. 
  • Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal kompetensi dasar dan dapat berkembang melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik. 
  • Indikator yang guru kembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi. 
  • Rumusan pada indikator harus mencakup minimal dua aspek yaitu materi pelajaran dan kompetensi. 
  • Indikator dalam kompetensi dasar harus bisa menjelaskan karakteristik tiap mata pelajaran sehingga bisa menggunakan kata kerja operasional yang tepat. 
  • Rumusan indikator bisa berkembang menjadi beberapa indikator penilaian di ranah kognitif, afektif, psikomotorik. 

Dengan mematuhi beberapa syarat dan ketentuan dalam perumusan indikator dan kompetensi dasar di atas, guru bisa menyusun kompetensi dasar yang sesuai dan tepat sehingga bisa menggambarkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. 

Itulah dia beberapa informasi terkait penyusunan kompetensi dasar untuk pembelajaran di kelas. Semoga dengan informasi ini, para guru bisa melakukan penyusunan kompetensi dengan lebih baik dan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Pentingnya Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam Pembelajaran

Penyusunan Modul Ajar, Bagaimana Langkahnya?

Pengajaran Peer Teaching: Kekurangan dan Kelebihannya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: