Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaan Soal HOTS, MOTS, dan LOTS

Walaupun bukan suatu standar evaluasi satu-satunya dalam menilai perkembangan peserta didik, beberapa jenis soal seperti HOTS, MOTS dan LOTS tetap memiliki peran penting dalam mengukur perkembangan akademik dari peserta didik. Namun, ada perbedaan soal HOTS, MOTS, dan LOTS yang harus para guru ketahui. 

Jenis soal bisa menjadi suatu media tepat untuk menilai kemampuan peserta didik dalam materi pelajaran tertentu. Jenis-jenis soal ini memiliki standar dan kriteria yang penting dalam merangsang perkembangan otak. 

Berbagai jenis soal HOTS, MOTS, dan LOTS ini cukup terkenal dan banyak menjadi pilihan dalam pelaksanaan penilaian. Ada beberapa perbedaan dan karakteristik yang berbeda dari ketiga jenis soal tersebut, berikut ini informasinya. 

Pengertian Soal HOTS, MOTS, dan LOTS

Sebelum memahami perbedaan soal HOTS, MOTS, dan LOTS, sebaiknya mengetahui pengertian dari masing-masing jenis soal tersebut. 

Berikut ini informasi selengkapnya tentang pengertian HOTS, MOTS dan LOTS. 

1. LOTS

LOTS adalah singkatan dari Lower Order Thinking Skills, merupakan jenis soal yang menunjukkan keterampilan berpikir secara fungsional dan masuk dalam kategori rendah. 

Kemampuan fungsional adalah ketika cukup memahami tentang sesuatu saja. 

Pengaplikasiannya dalam soal umumnya akan menunjukkan ciri-ciri, misalnya ketika menghadapi soal yang jauh berbeda dengan rumus atau materi yang telah diajarkan, cukup menghadapi soal ini dengan meniru atau atau mengidentifikasi. 

Umumnya jenis soal ini akan memerlukan kemampuan mengingat, meniru, mengikuti, juga mengidentifikasi. Dalam hal ini, menghapal adalah solusi dalam penyelesaian soal. 

2. MOTS

MOTS adalah singkatan dari Middle Order Thinking Skills. MOTS adalah keterampilan dalam berpikir yang menggunakan logika dalam kategori tingkat menengah. 

Karena ada pada tingkat menengah, otak akan bekerja dengan lebih keras daripada dengan LOTS. Otak akan melakukan pekerjaan seperti membedakan, mengasosiasikan, membuat pola, menghubungkan, mempresentasikan, dan menyimpulkan. 

Maka dari itu, pengetahuan dan pemahaman harus memadai. Ciri-ciri dari soal MOTS yaitu bisa membuat otak berpikir dan menggunakan pengetahuan faktual, prosedural, atau konseptual ketika menyelesaikan suatu masalah. 

Umumnya akan ada beberapa fakta yang diputar balik untuk membuat bingung dan kurang memahami soal. 

Soal-soal ini ada dalam kategori sedang hingga sulit, sehingga harus ada dasar pemahaman dan konsep definisi untuk bisa menyebutkan langkah-langkah penyelesaian. 

3. HOTS

Selanjutnya ada HOTS, yaitu Higher Order Thinking Skills yang merupakan keterampilan berpikir secara kritis dan kreatif. Keterampilan ini masuk dalam kategori keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Dalam kategori ini, kegiatan umumnya berupa penguraian, evaluasi, mengubah paradigma, sampai mengambil keputusan pada suatu informasi. 

Kegiatan kreatif sendiri yaitu kemampuan untuk berimajinasi, membuat teori, menginterpretasikan, dan membuat hal baru. 

Ciri-ciri soal ini yaitu tingkat kesulitan yang tinggi. Maka perlu ada ketelitian tinggi dalam penyelesaian soal dan pemahaman akan konsep juga harus matang. 

Perbedaan Soal HOTS, MOTS, dan LOTS

Saatnya mengetahui apa saja perbedaan soal HOTS, MOTS dan LOTS. Informasi ini akan membantu para guru menentukan pilihan dalam pembuatan soal ujian. 

1. Berdasarkan Tujuan

Soal-soal LOTS akan menargetkan tujuan pembelajaran yang lebih sederhana dengan jenis soal lain. Soal LOTS akan membuat peserta didik mengingat dan memahami suatu materi saja. Hal ini berbeda dengan soal MOTS dan LOTS. 

Sedangkan soal MOTS membutuhkan pemahaman definisi dan konsep, lalu penyebutan langkah-langkah penyelesaian soal. Soal HOTS sendiri membutuhkan pemahaman konsep dengan mendalam karena ada proses analisis dan evaluasi di dalam jenis soal ini. 

2. Berdasarkan Konsep Belajar 

Perbedaan selanjutnya ada pada konsep belajar. Konsep pembelajaran yang ada pada LOTS akan menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar. Hal ini menjadikan guru juga memiliki keterbatasan dalam mendalami materi dengan lebih jauh. 

Soal HOTS sendiri justru memfokuskan pada peserta didik sebagai pusat dan guru sebagai fasilitator. Hal ini menjadikan peserta didik jadi lebih kreatif dan aktif. Soal MOTS sendiri mendalami lebih jauh tentang konsep lalu mempraktekkannya pada suatu masalah. 

3. Karakteristik Peserta Didik 

Kedua jenis soal ini akan memengaruhi peserta didik setelah pelaksanaan. Peserta didik yang menerima konsep LOTS akan lebih pasif jika dibanding dengan yang menerima konsep HOTS. 

Hal ini karena keterlibatan dan keberadaan guru di LOTS sangat besar sehingga menyebabkan peserta didik jadi lebih pasif dalam menerima pelajaran. 

Pelaksanaan dengan menggunakan HOTS akan menjadikan peserta didik jadi berkembang dengan lebih jauh sehingga bisa menunjukkan sisi aktif dalam pembelajaran. Hal ini akan membantu dalam proses berpikir kritis peserta didik. 

4. Tingkatan Pemahaman Pada Peserta Didik 

Kegiatan belajar seharusnya bisa membantu peserta didik agar memahami konsep dan materi dengan baik. Peserta didik juga harus bisa melaksanakan evaluasi dan analisis pada permasalahan. 

Pemahaman peserta didik ketika menggunakan soal LOTS, MOTS, dan HOTS tentu akan berbeda. Dalam jenis soal LOTS, peserta didik hanya akan memahami konsep dari permukaan, maka dari itu perlu ditambah dengan jenis MOTS dan HOTS. 

Kelebihan dan Kekurangan Soal HOTS, MOTS, dan LOTS

Setelah mengetahui perbedaan soal HOTS, MOTS, dan LOTS, guru juga wajib mengetahui beberapa karakteristik, serta kekurangan dan kelebihan soal-soal dengan jenis-jenis tadi. 

Berikut ini informasi lengkap tentang tiap kekurangan dan kelebihan dari jenis soal HOTS, MOTS, dan LOTS. 

1. LOTS

Kelebihan dari soal LOTS yaitu lebih fokus pada suatu materi sehingga bisa membantu pemahaman peserta didik. 

Selain itu, metode pembelajaran juga menggunakan metode sederhana seperti mengingat yang mudah untuk diikuti. 

Hal ini akan memudahkan dalam pelaksanaan serta memudahkan guru dalam mengoreksi jawaban. 

Kekurangannya sendiri yaitu membuat peserta didik menjadi lemah dalam memahami konsep pelajaran yang saling terkait. 

Peserta didik juga akan kebingungan dalam menghadapi soal HOTS atau MOTS nantinya karena kurang bisa berpikir kritis dan kreatif. 

Selain itu, peserta didik juga rentan merasa jenuh dan bosan dalam mata pelajaran sehingga bisa menurunkan minat belajar di kelas. 

2. MOTS

Kelebihan dari konsep MOTS yaitu bisa membuat peserta didik berlatih memahami konsep dengan lebih rumit. 

Hal ini dengan melihat adanya putar balik soal yang umum di jenis soal MOTS. Dengan soal pengecoh ini, peserta didik akan dapat memahami materi dengan lebih dalam. 

Soal-soal dalam jenis ini harus diselesaikan dengan memahami konsep dan definisi. Setelah itu baru menggunakan prosedur dan langkah penyelesaian. Proses tersebut diterapkan pada permasalahan konseptual yang sama. 

3. HOTS

Untuk HOTS sendiri kelebihannya yaitu peserta didik bisa berlatih untuk berpikir kreatif dan kritis terhadap suatu masalah. Dengan begitu, peserta didik akan lebih terasah dalam memahami suatu konsep baru. 

Peserta didik juga bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam akan suatu konsep karena mampu memahami keterkaitan materi serta konsep yang ada. 

Kekurangan dari jenis soal ini yaitu peserta didik bisa mengalami kebingungan ketika mengerjakan soal ini dalam bentuk pilihan ganda karena jawaban umumnya memiliki kemiripan. 

Peserta didik yang kurang memiliki kemampuan kognitif juga bisa merasa kesulitan dalam pembelajaran dan pengerjaan soal. Peserta didik juga harus aktif dalam mencari referensi ilmu dan soal dari luar untuk meningkatkan pemahaman.

Itulah dia informasi penting terkait perbedaan soal HOTS, MOTS, dan LOTS yang bisa membantu mengukur perkembangan akademik peserta didik. Dengan mengetahui perbedaan ketiga jenis soal tersebut, para guru bisa mengaplikasikan jenis soal dengan baik sehingga bisa memberikan hasil evaluasi yang tepat dari kondisi perkembangan peserta didik.

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Tepat untuk Pendidik

Pembelajaran dengan Kurikulum Prototype, Bagaimana Karakteristiknya?

Pembelajaran Berbasis Proyek, Apa Saja Langkah Pelaksanannya?

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: