Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Penerapannya dalam Pendidikan

Strategi pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang memberikan kesempatan para peserta didik untuk turut beraktivitas dengan maksimal. 

Dengan pembelajaran ini, para peserta didik akan dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis serta kreatif dalam penyelesaian masalah. 

Peserta didik akan terlibat secara aktif dan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga bisa mendapatkan ilmu dengan lebih efektif. Dengan pembelajaran ini, peserta didik akan jadi lebih termotivasi untuk bisa ikut dalam penyelenggaraan pembelajaran. 

Hal ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan karena bisa menumbuhkan minat belajar dan meningkatkan kemampuan peserta didik dengan lebih drastis. Berikut ini adalah beberapa informasi tentang strategi pembelajaran inkuiri. 

Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri 

Strategi pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang menggunakan basis aktivitas dalam kelas sehingga bisa membantu keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. 

Dengan strategi pembelajaran ini, peserta didik akan terbantu dengan meningkatkan perkembangan kemampuan berpikir secara kreatif dan kritis, serta melatih kemampuan dalam berkolaborasi dengan peserta didik lain. 

Hasilnya, peserta didik tidak hanya melatih kemampuan intelektualnya saja, tetapi juga melatih kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. 

Hal ini adalah sesuatu yang penting dalam tumbuh kembang peserta didik agar bisa bermasyarakat dengan baik di masa depan. 

Proses pembelajaran ini terlaksana dengan sebaik mungkin agar peserta didik bisa aktif terlibat dalam proses pengamatan, bertanya, pengolahan data, analisis dan lain sebagainya. 

Keterlibatan peserta didik pada proses pembelajaran akan menjadi aktivitas yang dapat memaksimalkan potensi mereka. 

Tujuan dari pembelajaran ini yaitu untuk membantu peserta didik agar bisa mengembangkan kedisiplinan intelektual dan kemampuan berpikir dengan cara memberikan pertanyaan yang bisa memicu rasa ingin tahu demi mendapatkan jawaban. 

Dalam pelaksanaan model pembelajaran ini, peserta didik tidak hanya perlu menguasai mata pelajaran tapi juga harus bisa menggunakan potensi mereka secara maksimal. 

Ada berbagai ciri-ciri dari pembelajaran jenis ini, contohnya yaitu:

  • Strategi pembelajaran ini menekankan aktivitas peserta didik untuk mencari dan menemukan jawaban secara lebih maksimal sehingga peserta didik tidak lagi menjadi objek tapi sebagai subyek dalam proses pembelajaran di kelas. 
  • Seluruh aktivitas pembelajaran akan fokus dengan kegiatan mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu pertanyaan sehingga bisa menumbuhkan sikap percaya diri. Dalam pembelajaran ini, guru bukanlah sumber belajar namun sebagai fasilitator dan motivator untuk peserta didik. 
  • Dengan model pembelajaran ini, peserta didik akan dapat mengembangkan kemampuan secara lebih sistematis dan logis. Ini karena peserta didik tidak hanya harus menguasai pelajaran tetapi juga menggunakan potensi dalam proses pembelajaran. 

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri 

Ada berbagai jenis penerapan strategi pembelajaran inkuiri. Namun, penerapan model ini di Indonesia hanya ada tiga jenis dengan berdasarkan besarnya intervensi guru pada peserta didik atau banyaknya bimbingan yang guru berikan pada peserta didik. 

Ketiga jenis pembelajaran inkuiri ini yaitu inkuiri terbimbing atau guided inquiry, inkuiri bebas atau free inquiry, serta inkuiri bebas yang termodifikasi atau modified free inquiry.

1. Inkuiri Terbimbing 

Model pembelajaran dengan inkuiri terbimbing ini adalah proses belajar di mana guru akan membimbing peserta didik ketika melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal dan kemudian mengarahkannya pada kegiatan diskusi untuk mencari jawaban atau solusi. 

Dalam inkuiri jenis ini, guru harus bisa berperan aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap solusinya. 

Inkuiri jenis terbimbing akan tepat untuk peserta didik yang masih belum memiliki pengalaman belajar dengan model inkuiri. 

Penggunaan model inkuiri terbimbing akan membantu, peserta didik untuk bisa lebih memahami bimbingan dan petunjuk sehingga bisa memahami konsep pelajaran dengan lebih baik. Selain itu, pada strategi ini peserta didik juga akan berhadapan dengan tugas yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. 

Dalam penyelesaian tugas ini, peserta didik akan melakukan diskusi secara kelompok agar mampu menarik kesimpulan dengan baik. 

Selama proses pembelajaran, peserta didik akan mendapatkan pedoman yang sesuai dengan kebutuhan. Ketika tahap awal, nantinya guru akan banyak memberikan bimbingan pada peserta didik. 

Namun, bimbingan ini akan berkurang intensitasnya di tahap atau kelas selanjutnya. Hal ini demi melatih kemampuan peserta didik agar bisa mandiri. 

Guru bisa memberikan petunjuk terstruktur pada tiap kelas. Selain itu, guru juga memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan lancar dengan pemantauan. 

2. Inkuiri Bebas 

Berbeda dengan inkuiri terbimbing, inkuiri bebas terlaksana pada kelas-kelas yang sudah memiliki pengalaman dengan model pembelajaran inkuiri. 

Dalam pembelajaran ini, peserta didik akan melaksanakan kegiatan seperti seorang ilmuwan ahli. 

Peserta didik akan mendapatkan kebebasan untuk menentukan masalah yang akan mereka selidiki, menemukan solusi masalah tersebut secara mandiri dan merencanakan prosedur yang mereka perlukan. 

Dalam pembelajaran ini, guru akan memberikan bimbingan yang minim bahkan tidak memberikan arahan sama sekali. Dengan begitu, peserta didik akan bekerja mencari solusi dengan kemampuan mereka sendiri. 

Melakukan pembelajaran dengan metode ini akan menguntungkan karena dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan. 

Tidak ada suatu petunjuk dari guru sehingga peserta didik bisa menggunakan alternatif pemecahan masalah yang berbeda dari sebelumnya. 

3. Inkuiri Bebas yang Termodifikasi 

Jenis inkuiri ini adalah kolaborasi dari inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas. Dalam pembelajaran ini, peserta didik tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk mereka selidiki sendiri. 

Peserta didik akan menerima suatu topik permasalahan dari guru untuk mereka pecahkan dengan tetap mendapatkan bimbingan. 

Namun, bimbingan ini lebih sedikit daripada pembelajaran dengan inkuiri terbimbing. 

Dalam Inkuiri ini, guru akan memberikan batasan dalam hal bimbingan agar peserta didik bisa berusaha lebih dahulu dalam penyelesaian masalah. Namun, jika terjadi kendala, peserta didik bisa berkonsultasi dengan guru. 

Contoh Strategi Pembelajaran Inkuiri 

Dengan tema mencari solusi untuk polusi, para guru bisa memberikan pembelajaran berbasis inkuiri. 

Dalam kegiatan ini, guru memberikan informasi dan statistik tentang masalah polusi secara global. 

Peserta didik akan meninjau dan melakukan analisa pada informasi tersebut kemudian berusaha membuat pendekatan atau solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut atau menghilangkan suatu jenis polusi tertentu. 

Setelah melakukan analisis pada informasi tersebut, guru akan meminta peserta didik untuk meneliti berbagai jenis polusi udara seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah dan lain sebagainya. 

Peserta didik memilih salah satu dari jenis polusi ini dan membuat pendekatan atau solusi baru yang logis dan masuk akal. 

Solusi yang dapat dipraktikkan dan logis tersebut tidaklah seperti menghentikan secara total pabrik plastik atau mencegah produksi plastik untuk menghindari polusi. 

Dorong peserta didik untuk mencari solusi yang dapat digunakan, seperti penggunaan plastik untuk daur ulang atau mengolah plastik untuk membuat barang baru. 

Itulah dia informasi terkait strategi pembelajaran inkuiri yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara lebih aktif. Dengan pemahaman tentang strategi belajar ini, para guru bisa memberikan jenis pengajaran yang lebih tepat yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.

Ketahui Detail Pembelajaran Inkuiri: Jenis dan Langkah Pelaksanaannya

Pembelajaran Discovery Learning, Bagaimana Langkah Pelaksanaannya?

Teori Belajar Kognitif: Jenis hingga Contoh Penerapannya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: