Tes Potensi Skolastik, Kenali Jenis dan Manfaatnya!

Dalam Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) untuk penerimaan mahasiswa baru, ada yang disebut dengan TPS atau Tes Potensi Skolastik. 

Tes ini merupakan bagian dari SNBT yang bisa menentukan keberhasilan peserta didik untuk masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. 

Jika peserta didik ingin berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri yang mereka inginkan, peserta didik harus bisa memahami dan mampu menjawab soal TPS dengan baik. Dengan begitu, kesempatan untuk mendapatkan tempat di perguruan tinggi negeri akan jadi lebih besar. 

Untuk yang masih belum memahami bentuk dan jenis tes potensi ini, sebaiknya membaca informasi tersebut di artikel berikut ini. Dengan begitu, persiapan untuk masuk perguruan tinggi jadi lebih besar. 

Mengenal Tes Kemampuan Skolastik 

Tes potensi skolastik ini sudah bukan hal umum lagi untuk para peserta didik yang sedang mempersiapkan diri menghadapi SNBT. 

TPS atau tes potensi skolastik merupakan jenis tes asesmen yang sudah banyak diterapkan di banyak negara sejak beberapa dekade sebelumnya. 

Tes ini adalah ujian standar yang berfungsi untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam tiga bidang studi inti. Bidang studi inti tersebut yaitu matematika, membaca, dan menulis. 

Kelebihan dari tes ini yaitu penyederhanaan soal, di mana soalnya adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik menggunakan nalar. 

Tes mata pelajaran atau akademik terganti dan bisa mengubah pola pendidikan peserta didik yang hanya berfokus pada penghafalan materi. 

Dalam tes ini peserta didik hanya perlu mempelajari beberapa materi pelajaran saja dan mengabaikan yang lain. 

Umumnya, tes skolastik di Indonesia berupa potensi kognitif, logika nalar matematika, literasi bahasa Indonesia, dan literasi bahasa Inggris. Empat materi ini menekankan pada penggunaan nalar daripada hapalan. 

Kemampuan menggunakan nalar adalah sesuatu yang penting dan akan berguna saat masuk ke perguruan tinggi. Hal ini bisa membantu peserta didik dalam memahami konsep berpikir kritis yang nantinya akan terpakai di dunia kuliah dan dunia kerja. 

Soal-soal potensi skolastik ini akan menekankan pada calon mahasiswa dalam melakukan analisa masalah secara konteks. Tujuannya yaitu untuk fokus pada penilaian kemampuan kognitif. 

Kemampuan ini akan sangat penting bagi calon mahasiswa agar bisa terus mempertahankan kemampuan kognitif hingga lulus perguruan tinggi. 

Tes skolastik ini justru akan memudahkan peserta seleksi karena tidak membutuhkan banyak materi pelajaran. 

Calon mahasiswa harus bisa mengandalkan kemampuan bernalar mereka dalam memecahkan soal. Soal skolastik juga fokus pada literasi dalam soal bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 

Jenis-jenis Tes Kemampuan Skolastik 

Tes kemampuan skolastik ini memiliki beberapa jenis yang harus dipahami. Dengan begitu, pengerjaan soal akan jadi lebih mudah. 

Berikut ini jenis tes kemampuan skolastik yang bisa jadi referensi:

1. Penalaran Umum

Jenis soal tes skolastik yang pertama yaitu penalaran umum. Dalam bagian penalaran umum, ada tiga bagian soal yaitu:

  • Kesesuaian pernyataan yang umumnya berisi tabel, teks, grafik atau diagram yang sesuai dengan teks yang tersedia. 
  • Kesimpulan logis, dalam bentuk soal ini peserta seleksi harus bisa membuat kesimpulan logis tentang permasalahan berdasarkan teks yang tersedia. 
  • Penalaran analitik yaitu soal yang berisi analisis dan menjawab soal dengan menggunakan data yang tersedia. 

2. Pengetahuan Kuantitatif 

Dalam bagian ini ada empat jenis soal yaitu:

  • Pilihan ganda untuk soal logika dasar atau matematika dengan level dasar serta pertanyaan dengan informasi pilihan 1 hingga 4. 
  • Pertanyaan dengan dua informasi di mana peserta seleksi harus menganalisis informasi yang mereka butuhkan untuk menjawab pertanyaan. 
  • Analisa perbandingan dua nilai yaitu soal berupa informasi dengan dua variabel. Peserta seleksi harus menentukan hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu dengan mencari nilai salah satu variabel dengan variabel lainnya.

3. Pengetahuan dan Pemahaman Umum

Ada beberapa jenis soal dalam bagian ini yaitu:

  • Soal bahasa Inggris di mana peserta seleksi harus memahami inti bacaan lalu membuat kesimpulan dengan informasi yang ada. 
  • Pada soal bahasa Indonesia, berisi soal tentang ide pokok, kelebihan dan kelemahan paragraf, simpulan, penulisan kata, hubungan antara paragraf, tanda baca, dan lain sebagainya. 

4. Memahami Bacaan dan Menulis 

Jenis soal ini yaitu:

  • Pemahaman isi teks bacaan, di mana peserta seleksi harus bisa memahami teks secara utuh sesuai konteks. 
  • Penalaran kebahasaan hang akan menguji pemahaman dalam kaidah penulisan dalam Bahasa Indonesia yang benar.

Manfaat Tes Potensi Skolastik 

Tes kemampuan skolastik ini memiliki beberapa manfaat. 

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa orang-orang dapatkan dengan melaksanakan tes skolastik ini. 

  • Manfaat dari jenis tes bahasa akan dapat membantu mengukur kemampuan peserta seleksi dalam bidang bahasa. Contohnya seperti pemahaman kata sinonim, kata antonim, padanan kata, pengelompokan kata dan lain sebagainya. 
  • Manfaat dari adanya tes dalam bentuk angka yaitu dapat mengasah cara berpikir yang terstruktur dan logis. 
  • Manfaat tes dalam bentuk logika yaitu untuk mengatur kemampuan dalam bidang penalaran dan pemecahan persoalan logis seperti logika umum, analisis yang pernyataan, logika cerita dan diagram. 
  • Membantu meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah dengan nalar sehingga membentuk pemikiran kritis. 
  • Membantu pemahaman materi dengan lebih fokus pada pemecahan masalah daripada hafalan yang akan berguna di dunia perkuliahan dan dunia kerja nanti. 

Contoh Tes Potensi Skolastik 

Untuk pemahaman lebih dalam, sebaiknya perhatikan juga contoh soal dari tes kemampuan skolastik ini. Contoh-contoh ini bisa menjadi referensi sehingga memudahkan pelaksanaan tes yang sesungguhnya. 

Contoh soal di bawah ini berhubungan dengan penalaran logika dan pengambilan simpulan dengan teks yang tersedia. Peserta seleksi bisa mencoba memahami teks lalu menyimpulkan jawaban yang sekiranya benar sehingga bisa lolos seleksi perguruan tinggi. 

  • Jika apel termasuk sayur, maka bahan termasuk buah. Buah termasuk makanan yang segar dan sayur termasuk makanan yang sehat. Kesimpulan yang benar dari pernyataan ini adalah?

A. Apel termasuk buah dan buah itu sehat.

B. Bayam termasuk sayur atau sayur itu sehat. 

C. Apel termasuk sayur dan sayur itu sehat. 

D. Apel itu segar dan buah itu sehat. 

    • Manusia memiliki hidung untuk bernapas. Jika hidung sakit maka pernapasan akan terganggu. Ina memiliki gangguan pernapasan. Kesimpulan dari pernyataan ini yaitu? 

    A. Ina bukan manusia

    B. Ina memiliki kondisi hidung yang tidak baik. 

    C. Ina tidak bisa mendengar. 

    C. Ina tidak memiliki hidung.

      • Semua rumah akan basah ketika turun hujan. Jika turun hujan maka Ayah pulang telat. Kesimpulan yang benar adalah? 

      A. Ayah pulang telat ketika turun hujan. 

      B. Ibu bertemu Ayah ketika turun hujan. 

      C. Ayah pulang telat karena rumah basah. 

      D. Ayah pulang telat maka semua rumah kering. 

        Itulah dia informasi tentang tes potensi skolastik. Dengan melaksanakan tes ini para peserta didik akan mendapatkan manfaat yang besar sehingga bisa masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Semoga informasi di artikel ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi yang tepat untuk pelaksanaan tes skolastik. 

        Pembelajaran Berpusat, Bagaimana Langkah Pelaksanaannya?

        Ketahui Berbagai Strategi Penerapan Merdeka Belajar di Sekolah!

        Penerapan Strategi Pembelajaran yang Tepat untuk Pendidik

        Artikel ini ditulis oleh:

        Share the Post: