Pemilihan model pembelajaran yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam mengajar, salah satunya adalah Sintaks discovery learning, yang mengutamakan keaktifan peserta didik dalam belajar serta memberikan pengalaman belajar secara langsung.
Model pembelajaran ini umumnya cukup mirip dengan model pembelajaran inkuiri dan problem solving.
Namun, di dalam model discovery learning, penekanan konsep atau prinsipnya cukup berbeda.
Pembelajaran dengan metode ini akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda pada peserta didik sehingga bisa memberikan pembelajaran yang bermanfaat dan berguna bagi mereka di kelas.
Untuk melaksanakan model pembelajaran ini, ada beberapa tahapan yang bisa guru lakukan. Ikuti informasi berikut ini agar bisa memahami model pembelajaran ini lebih lanjut.
Apa Itu Sintaks Discovery Learning
Pembelajaran dengan metode sintaks discovery learning adalah jenis pembelajaran yang berfokus pada peserta didik.
Jenis pembelajaran ini adalah salah satu model pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar secara langsung pada peserta didik.
Hal ini bisa meningkatkan kemampuan peserta didik serta memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi mereka.
Kegiatan ini akan berguna untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang ada.
Menurut Bicknell-Holmes dan Hoffman (2000), ada beberapa hal yang mendeskripsikan sintaks discovery learning ini, yaitu:
- Suatu kegiatan eksplorasi dan kegiatan menyelesaikan masalah. Hal ini terlaksana dengan menciptakan, melakukan integrasi dan melakukan generalisasi pengetahuan yang ada.
- Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan adanya berbagai aktivitas pembelajaran yang menyenangkan sehingga bisa membuat mereka fokus dalam belajar.
- Melakukan integrasi pengetahuan baru dengan mengaitkannya pada pengetahuan yang sebelumnya.
Model pembelajaran ini hampir sama dengan prinsip pembelajaran inkuiri dan problem solving.
Perbedaannya yaitu discovery learning memfokuskan pada konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui dan fokus pada masalah yang guru buat.
Hal ini berbeda dengan pembelajaran inkuiri karena fokus pada masalah yang tidak direkayasa guru.
Hasilnya, hal ini membuat para peserta didik harus benar-benar memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencari masalah melalui penelitian.
Untuk bisa menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata, peserta didik perlu terus aktif dan ikut terlibat dalam pembelajaran. Hal ini demi menunjang pembelajaran yang efektif.
Maka dari itu peserta didik memerlukan lingkungan yang bisa menunjang rasa ingin tahu dan eksplorasi.
Lingkungan inilah yang bernama discovery learning environment, tempat peserta didik menjelajahi penemuan baru yang belum diketahui atau mirip dengan yang sudah ada.
Adanya lingkungan ini akan membiarkan peserta didik jadi lebih kreatif dan kritis dalam belajar.
Tahap Sintaks Discovery Learning
Pelaksanaan discovery learning di sekolah memerlukan beberapa tahapan agar pelaksanaan pembelajaran jadi lebih lancar dan sesuai dengan tujuan.
Berikut ini adalah beberapa informasi tahapan sintaks pembelajaran discovery yang bisa guru praktekkan.
- Stimulasi: Pada tahap ini guru akan memulai kegiatan dengan memberikan pertanyaan atau referensi belajar.
Kegiatan ini akan menyiapkan dan membantu peserta didik dalam menjelajahi materi pelajaran.
Peserta didik akan berhadapan dengan pertanyaan atau masalah yang menimbulkan rasa ingin tahu.
Di tahap ini juga berusaha untuk mempersiapkan kondisi interaksi belajar peserta didik.
- Identifikasi Masalah: Pada tahap ini guru akan memberikan pernyataan atau identifikasi masalah untuk membantu mengidentifikasi berbagai macam agenda masalah yang sesuai dengan materi. Masalah ini akan guru ambil dari hasil stimulasi.
- Pengumpulan Data: Pada tahap ini guru memberikan kesempatan untuk peserta didik dalam mengumpulkan data yang sesuai sebanyak-banyaknya. Setelah itu peserta didik harus membuktikan kebenaran hipotesis.
- Pengolahan Data: Pada tahap ini guru mengajak peserta didik untuk mengolah data di tahap sebelumnya. Data ini akan melalui proses analisis, klasifikasi, dan tabulasi.
- Verifikasi: Pada tahap ini, guru akan memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan pemeriksaan secara rinci untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah peserta didik tetapkan dan setelah itu akan dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
- Generalisasi: Tahap terakhir ini guru akan meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan yang bisa menjadi prinsip umum.
Contoh RPP Sintaks Discovery Learning
Berikut ini adalah contoh RPP sintaks discovery learning yang bisa digunakan oleh guru, sehingga pelaksanaan pembelajarannya dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Purwokerto
Kelas/Semester : XII/1
Mata pelajaran : IPS Geografi
Materi utama : Pemanfaatan Peta, Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh
Pembelajaran ke : 1 mengenai peta untuk jaringan transportasi
Alokasi waktu pelajaran : 2 jam pelajaran
Model pembelajaran : discovery learning
A.Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan diskusi serta pengkaji literatur, siswa diharapkan untuk:
- Dapat menjelaskan konsep transportasi dengan baik dan benar.
- Dapat menjelaskan apa saja pemanfaatan peta, penginderaan jauh, serta Sistem Informasi Geografis jaringan transportasi dengan baik dan benar.
- Dapat menjelaskan konsep perencanaan transportasi yang berhubungan dengan penggunaan peta, penginderaan jauh, serta Sistem Informasi Geografis jaringan transportasi dengan baik dan benar.
B.Kegiatan Pembelajaran
DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam kemudian lanjut untuk berdoa dengan kepercayaan masing-masing.
Setelah itu guru memberi ulasan materi tentang peta yang telah peserta didik pelajari di kelas sebelumnya.
Guru kemudian menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan peserta didik lakukan hari ini serta menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti
Stimulasi
Peserta didik memperhatikan gambar yang guru tunjukkan tentang jalur transportasi pada suatu peta.
Permasalahan
1. Peserta didik berdiskusi bersama guru untuk membahas hal-hal yang perlu mereka persiapkan untuk membuat jalur transportasi seperti pada gambar.
2. Peserta didik menerima lembar kerja yang untuk melakukan diskusi kelompok mengenai konsep transportasi, pemanfaatan peta, penginderaan jauh, dan SIG dalam jaringan transportasi.
3. Peserta didik juga berdiskusi tentang perencanaan transportasi yang berhubungan dengan penggunaan peta, penginderaan jauh, dan SIG.
Proses Koleksi Data
Peserta didik berdiskusi bersama kelompok untuk memberi solusi rumusan masalah yang tersaji dalam lembar kerja.
Peserta didik mencari informasi yang mereka perlukan melalui berbagai sumber literatur.
Pemrosesan Data
Peserta didik mencatat inti penting yang mereka peroleh lalu menyusunnya dalam bentuk presentasi.
Verifikasi
Setelah itu peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi bersama kelompok.
Penyimpulan Data
Guru dan peserta didik melakukan pengumpulan berdasarkan sumber informasi yang ada.
Penutup
Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
C. Penilaian
Penilaian Keterampilan: Yaitu keterampilan komunikasi dengan melihat lembar observasi.
Penilaian Sikap: Yaitu penilaian sikap aktif dan tanggung jawab pada saat melakukan diskusi dengan menggunakan lembar observasi.
Penilaian Pengetahuan: Yaitu penilaian dengan bentuk tes tertulis berupa pilihan ganda atau esai tentang konsep terkait.
Kepala Sekolah Guru Kelas
,………………………………. ………………………………
NIP.………………………… NIP………………….………
Itulah dia informasi tentang sintaks discovery learning yang bisa guru pilih untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan Informasi ini, guru akan dapat mengetahui apa itu discovery learning dan bagaimana tahapan yang bisa guru lakukan.
Problem Based Learning: Karakteristik dan Pengertiannya
Project Based Learning: Pengertian dan Karakteristiknya
Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Penerapannya dalam Pendidikan