Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniaguru/htdocs/duniaguru.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Satuan Instansi Pendidikan - Dunia Guru

Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Satuan Instansi Pendidikan

Dalam masa pandemi kemarin, banyak sekali penurunan kondisi pembelajaran yang sangat mengkhawatirkan. Untuk menyiasati hal tersebut, Kemendikbudristek mengadakan kurikulum baru dengan implementasi Kurikulum Merdeka untuk satuan instansi pendidikan tertentu di Indonesia. 

Implementasi kurikulum baru ini berusaha menangani masalah kesenjangan pengetahuan pada beberapa kelompok sosial ekonomi dalam bidang kualitas belajar. Kurikulum yang baru telah mengalami penyederhanaan dalam kondisi khusus atau darurat untuk memberikan solusi adanya ketertinggalan pembelajaran di masa pandemi. 

Dengan kurikulum baru ini, ada peningkatan dampak ketertinggalan pendidikan dan pengetahuan yang signifikan dalam bidang literasi dan numerasi. Melihat efektifitas dari kurikulum ini, maka semakin menguatkan Implementasi kurikulum tersebut di instansi pendidikan di Indonesia. 

Dengan begitu, kualitas pendidikan di Indonesia bisa jadi lebih meningkat dan tidak kalah dengan negara lain. Inilah yang menjadi suatu cita-cita bangsa Indonesia sejak dahulu. 

Ketahui implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan dan juga informasi detail mengenai kurikulum merdeka ini dengan menyimak informasi di bawah ini. 

Mengenal Kurikulum Merdeka 

Kurikulum merdeka sebelumnya disebut dengan kurikulum prototipe yang dikembangkan menjadi kurikulum yang lebih fleksibel dan fokus pada materi esensial serta aspek pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Karakteristik umum dari kurikulum ini yaitu:

  • Pembelajaran dengan basis proyek untuk membantu mengembangkan karakter dan soft skill peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 
  • Berfokus pada materi yang lebih esensial sehingga bisa memiliki waktu yang cukup untuk pembelajaran yang lebih mendalam bagi kompetensi dasar yaitu literasi serta numerasi. 
  • Guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan kemampuan masing-masing dari peserta didik serta melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. 

1. Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Ada beberapa prinsip dasar yang ada dalam kurikulum merdeka ini yaitu:

  • Pembelajaran Intrakurikuler, yaitu pembelajaran yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga membuat peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep serta menguatkan kompetensi. Prinsip ini juga membantu guru dalam memberikan kebebasan untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan murid. 
  • Pembelajaran Kokurikuler, yaitu pembelajaran dengan bentuk proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan prinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. 
  • Pembelajaran Ekstrakurikuler, yaitu pembelajaran yang sesuai dengan minat murid dan juga sumber daya satuan pendidikan. 

2. Tahapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Ada tiga tahapan dalam pembelajaran kurikulum merdeka ini, yaitu:

  • Asesmen Diagnostik

Pada tahapan ini guru akan melakukan asesmen awal untuk membantu mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap pencapaian serta tahap perkembangan tiap murid. Asesmen ini terlaksana pada awal tahun pembelajaran sehingga bisa menjadi acuan dalam melakukan perencanaan metode pembelajaran yang akan diterapkan nantinya. 

  • Perencanaan

Setelah asesmen, guru akan melakukan penyusunan proses pembelajaran yang sesuai dengan hasil tes asesmen di awal. Guru juga akan melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan mereka. 

  • Pembelajaran

Selanjutnya ada tahap pembelajaran. Dalam tahap ini guru akan melakukan asesmen formatif dalam jangka waktu tertentu untuk mengetahui kemajuan pembelajaran peserta didik sehingga dapat melakukan penyesuaian metode pembelajaran. 

Guru juga dapat melakukan asesmen sumatif di akhir untuk proses evaluasi keberhasilan tujuan pembelajaran di kelas.

3. Dasar Hukum Kurikulum Merdeka

Dalam implementasi kurikulum merdeka pada instansi satuan pendidikan, tenaga pendidik mengikuti beberapa kebijakan pemerintah sebagai berikut ini:

  • Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022

Yaitu tentang standar kompetensi jenjang pendidikan dasar, standar kompetensi pada pendidikan anak usia dini, dan pendidikan menengah. 

Standar kompetensi lulusan adalah kriteria minimal yang menyangkut kesatuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan pencapaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya. 

  • Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022

Yaitu standar isi pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah. Standar isi ini dikembangkan menggunakan rumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan nantinya. 

Ruang lingkup materi ini adalah bahan kajian dalam muatan pembelajaran. Hal ini dirumuskan berdasarkan muatan wajib, konsep keilmuan, jalur, jenjang, dan jenjs pendidikan. 

  • Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022

Yaitu pedoman penerapan kurikulum dalam pemulihan pembelajaran yang memuat tiga pilihan kurikulum. Tiga pilihan kurikulum ini bisa satuan pendidikan gunakan dalam membantu memulihkan pembelajaran. 

Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Instansi Pendidikan

Implementasi kurikulum ini dapat dilakukan oleh satuan pendidikan secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sejak berlakunya, ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini dengan baik. 

Sejak tahun ajaran 2022/2022, kurikulum ini sudah terimplementasi pada hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak atau PSP dan 901 SMK Pusat Keunggulan atau SMK PK. Sekolah ini menerapkan kurikulum tersebut sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma yang baru. 

Kurikulum ini telah terimplementasi pada beberapa tingkatan sekolah seperti TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB dalam beberapa kelas, SMA & SMALB dan SMK di kelas X. Pada tahun ajaran 2022/2023, satuan pendidikan di Indonesia dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum ini sesuai dengan kesiapan mereka. 

Pemerintah juga menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan dalam menilai kesiapan diri mereka dalam menggunakan kurikulum baru ini. Hal ini berguna agar implementasi bisa sesuai dengan kondisi dan kesiapan. 

Untuk satuan pendidikan yang ingin melakukan implementasi Kurikulum Merdeka, maka dapat memilih salah satu dari tiga pilihan. Berikut ini beberapa tingkatan opsi dari level pemula hingga lanjutan:

1. Mandiri Belajar

Satuan pendidikan dapat menggunakan struktur pada Kurikulum 2013 dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikannya. Selain itu satuan pendidikan tersebut juga dapat menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmennya. 

2. Mandiri Berubah

Pada tingkatan ini satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam melakukan pengembangan kurikulum. Selain itu satuan pendidikan juga dapat menerapkan prinsip Kurikulum Merdeka ketika melaksanakan pembelajaran dan juga asesmen. 

3. Mandiri Berbagi

Pada tingkatan ini satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam melakukan pengembangan kurikulum dan juga melakukan penerapan prinsip kurikulum merdeka dalam melakukan asesmen dan pembelajaran.

Selain itu satuan juga memiliki komitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya pada satuan pendidikan yang lain. Untuk jenjang yang disarankan dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk satuan pendidikan dalam opsi Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi yaitu:

  • Untuk satuan pendidikan di tahun pertama pelaksanaan Kurikulum Merdeka bisa dimulai di kelas I, kelas IV, kelas VII, kelas X. 
  • Untuk satuan pendidikan tahun kedua dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka maka dapat melanjutkan di kelas I, kelas II, kelas IV, kelas V, kelas VII, kelas VIII, kelas X, kelas XI. 

Implementasi Kurikulum Merdeka Bawa Perubahan Bagi Pendidikan

Itulah dia informasi tentang implementasi Kurikulum Merdeka untuk instansi pendidikan yang bisa Anda pelajari. Kurikulum satu ini berusaha memberikan proses pembelajaran yang lebih fleksibel namun dengan hasil yang lebih baik. 

Perubahan Administrasi Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka, Ketahui Informasinya

Asesmen Kurikulum Merdeka, Pengertian Hingga Bentuk-bentuknya

Jenis Pembelajaran Kurikulum Merdeka Serta Contohnya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: