Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniaguru/htdocs/duniaguru.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Asesmen Formatif dan Sumatif, Ketahui Berbagai Perbedaannya! - Dunia Guru

Asesmen Formatif dan Sumatif, Ketahui Berbagai Perbedaannya!

Penilaian proses pembelajaran umumnya menggunakan istilah asesmen. Asesmen dalam kegiatan pembelajaran bisa Anda bedakan menjadi dua, yaitu asesmen formatif dan sumatif. Keduanya memiliki karakteristik dan perbedaan yang nyata. 

Secara umum, asesmen formatif adalah penilaian yang terjadi pada saat proses pembelajaran sedang terjadi. Hal ini berbeda dengan asesmen sumatif yang terjadi pada akhir pembelajaran. 

Keduanya memang merupakan proses penilaian pembelajaran, namun memiliki perbedaan yang signifikan. Selain itu, ada beberapa perbedaan lagi yang bisa Anda pelajari dari asesmen pembelajaran ini. Berikut ini adalah informasi tentang asesmen sumatif dan formatif.

Pengertian Asesmen Secara Umum

Asesmen menurut Stiggins (1994) adalah suatu penilaian akan proses, kemajuan, dan hasil belajar dari para peserta didik. Dalam asesmen menurut Gabel (1993), terbagi menjadi dua, yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif.

Asesmen tradisional yaitu tes dengan jawaban benar dan salah sedangkan alternatif adalah asesmen berupa uraian, praktik, kuesioner, dan lain sebagainya. 

Asesmen berusaha mendapatkan informasi kemajuan dan kemampuan peserta didik sehingga bisa mendapatkan gambaran akan ilmu yang telah tercapai. Informasi yang telah dihasilkan oleh asesmen akan menjadi sumber keputusan mengenai program pembelajaran siswa dan keputusan terkait belajar mengajar di kelas. Untuk itulah asesmen sangat penting dan harus dilakukan dengan benar. 

Pengertian Asesmen Formatif dan Sumatif 

1. Asesmen Formatif 

Asesmen formatif adalah penilaian yang terjadi saat proses pembelajaran masih berlangsung. Asesmen formatif umumnya guru lakukan ketika proses pembelajaran dalam satu materi sedang terjadi. 

Proses penilaian ini terlaksana agar dapat memberikan feedback pembelajaran untuk membantu menyempurnakan program pembelajaran, mengidentifikasi kekurangan, dan akhirnya dapat melakukan perbaikan di kemudian hari. Proses asesmen formatif terjadi agar dapat mengetahui tingkatan peserta didik dalam hal pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. 

Ada beberapa hal yang perlu guru perhatikan ketika merancang asesmen formatif. Berikut ini beberapa informasinya:

  • Asesmen formatif tidak dapat digunakan oleh guru sebagai bahan penentuan nilai rapor atau keputusan kenaikan dan kelulusan peserta didik. 
  • Asesmen ini dapat menggunakan berbagai teknik atau media instrumen. Asesmen termasuk sebagai formatif ketika memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 
  • Asesmen ini terlaksana bersama dengan proses pengajaran sehingga asesmen dan pembelajaran adalah suatu kesatuan. 
  • Asesmen formatif ini dapat menggunakan cara yang sederhana agar hasil asesmen keluar dengan cepat. 
  • Asesmen formatif yang terlaksana di awal akan menentukan kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran. Guru perlu melakukan penyesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 
  • Instrumen asesmen yang guru gunakan dapat memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik, mengungkapkan cara meningkatkan kualitas karya dan hasilnya. 

2. Asesmen Sumatif 

Hal ini berbeda dengan asesmen sumatif yang merupakan penilaian yang terjadi pada akhir pembelajaran. Asesmen sumatif adalah penilaian yang bersifat kumulatif di akhir pembelajaran. 

Adanya asesmen ini akan membantu guru dalam mengetahui seberapa jauh pengetahuan peserta didik dan berpengaruh terhadap penghargaan pada akhir pembelajaran. Penilaian ini juga menjadi rekam jejak pencapaian peserta didik secara sistematis dan mempengaruhi kenaikan kelas atau kelulusan. 

Pada pendidikan dasar dan juga menengah, asesmen sumatif memiliki tujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik yang akan menjadi dasar penentu kenaikan kelas atau kelulusan.

Sedangkan untuk pendidikan anak usia dini, asesmen ini berguna untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik dan tidak menjadi bahan evaluasi kelulusan atau kenaikan. 

Pada asesmen sumatif, guru bisa menggunakan teknik dan juga instrumen yang bervariasi. Guru tidak hanya bisa menggunakan asesmen berupa tes tetapi bisa juga menggunakan observasi dan praktik. 

Tujuan dan Manfaat Asesmen Formatif dan Sumatif

1. Tujuan dan Fungsi Asesmen Formatif 

Asesmen formatif memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:

  • Bertujuan untuk memantau serta memperbaiki proses pengajaran dan juga bisa mengevaluasi tujuan pembelajaran. 
  • Guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar dari tiap peserta didik seperti kesulitan apa yang mereka hadapi. 
  • Guru mendapatkan informasi tentang perkembangan peserta didik agar bisa menjadi umpan balik bagi peserta didik atau guru. 

Untuk manfaat dari asesmen formatif yaitu:

  • Asesmen formatif berguna bagi murid sebagai bahan refleksi dari kemajuan belajar dan kesulitan yang peserta didik hadapi, agar mendapatkan langkah yang tepat dalam meningkatkan proses pembelajaran. 
  • Untuk guru, manfaat dari asesmen formatif yaitu sebagai bahan refleksi tentang strategi pembelajaran yang guru gunakan agar dapat meningkatkan efektivitas dalam perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di masa depan. Guru juga mendapat informasi tentang kebutuhan belajar peserta didik.

2. Tujuan dan Manfaat Asesmen Sumatif

Untuk tujuan dari asesmen sumatif yaitu:

  • Untuk menjadi bahan evaluasi bagi guru dan murid dalam pemahaman pembelajaran sehingga bisa memberikan prestasi yang lebih lagi di masa depan. 
  • Murid dapat menggunakan hasil asesmen sebagai refleksi diri akan hasil belajar dalam kurun waktu tertentu sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. 
  • Guru dapat menggunakan asesmen ini agar dapat mengevaluasi diri akan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat memberikan hasil yang lebih baik. 

Manfaat dari asesmen sumatif ini adalah:

  • Membantu menentukan tingkat prestasi peserta didik selama kurun waktu tertentu. 
  • Membantu pembuatan strategi pembelajaran yang lebih tepat untuk menghasilkan hasil asesmen yang lebih baik. 
  • Menjadi gambaran dari tingkatan kompetensi peserta didik. 

Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif 

Asesmen formatif dan sumatif memiliki perbedaan pada beberapa aspek pelaksanaan. Perbedaan ini bisa Anda simak di penjelasan berikut ini:

1. Hal Pelaksanaan

Perbedaan pertama yaitu ada pada pelaksanaannya, di mana pelaksanaan asesmen formatif dan asesmen sumatif cukup berbeda. 

Pelaksanaan asesmen formatif yaitu pada saat proses pengajaran suatu materi sedang berlangsung. Untuk asesmen sumatif sendiri yaitu ada pada akhir pembelajaran atau akhir uji kompetensi tertentu. 

2. Aspek Tujuan

Kedua asesmen ini memiliki tujuan untuk mengukur kemampuan dari peserta didik. Namun secara spesifik, keduanya memiliki tujuan yang cukup berbeda. 

Asesmen formatif memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan dan perkembangan peserta didik dalam suatu bab atau materi pelajaran yang sedang mereka pelajari. Asesmen ini tidak akan mempengaruhi prestasi atau kelulusan peserta didik. 

Hal ini berbeda dengan asesmen sumatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui pencapaian peserta didik dari pembelajaran yang telah berakhir dalam jangka waktu tertentu. Asesmen ini akan mempengaruhi keputusan kinerja pembelajaran peserta didik dan menjadi penentu prestasi dan kelulusan. 

3. Aspek Fungsi

Perbedaan keduanya juga bisa Anda perhatikan dari aspek fungsi. Asesmen formatif memiliki fungsi untuk memperbaiki proses pembelajaran pada materi yang sedang peserta didik pelajari agar dapat mencapai penguasaan materi dengan optimal. Asesmen sumatif memiliki fungsi untuk menjadi bukti akan penguasaan materi. 

Asesmen Formatif dan Sumatif Berguna untuk Guru dan Murid

Itulah dia beberapa informasi penting tentang terkait asesmen formatif dan asesmen sumatif. Semoga dengan mengetahui perbedaan keduanya, Anda bisa melakukan penilaian pembelajaran dengan lebih baik di ruang kelas.

Asesmen Kompetensi Guru: Tujuan, Manfaat, dan Contoh Soal Asesmen

Asesmen Kurikulum Merdeka, Pengertian Hingga Bentuk-bentuknya

Ketahui Kompetensi Profesional Guru yang Wajib Pengajar Miliki

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: