Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ad-inserter domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniaguru/htdocs/duniaguru.id/wp-includes/functions.php on line 6121
Penerapan Asas Trikon dalam Pembelajaran Sekolah, Bagaimana Praktiknya? – Dunia Guru

Penerapan Asas Trikon dalam Pembelajaran Sekolah, Bagaimana Praktiknya?

Membahas tentang pendidikan di Indonesia tentunya akan terpikirkan sosok Ki Hajar Dewantara. 

Sosok ini adalah sosok pahlawan pendidikan  yang memberikan harapan bagi masa depan pendidikan di Indonesia. 

Ki Hajar Dewantara memiliki beberapa pendapat yang penting dalam pembelajaran yaitu tentang penerapan asas trikon di pendidikan. 

Pendidikan adalah suatu kegiatan penting dalam proses menjadi manusia merdeka. Dengan terus mencari dan menemukan pengetahuan serta keterampilan, diri akan terbebas dari ketidaktahuan dan bisa membangun dasar untuk menjalankan kehidupan manusia yang merdeka. 

Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa tujuan belajar untuk menjadi manusia merdeka adalah suatu proses yang seseorang lakukan agar dapat meraih suatu perubahan berupa ilmu pengetahuan atau keterampilan. 

Proses mencari ilmu ini akan terus individu lakukan dari lahir hingga akhir hayat. 

Seorang pendidik seperti guru seharusnya bisa menjadi manusia yang tidak berlagak serba tahu. 

Ini karena pengetahuan yang  saat ini tersebar adalah suatu ilmu yang mereka dapatkan dari berbagai sumber. 

Guru tidak lagi menjadi sumber utama dalam pembelajaran karena peserta didik bisa mencapai ilmu dengan media sosial, teknologi, buku dan lain sebagainya. 

Guru tentunya harus terus berkembang dan merubah diri. Apalagi pendidikan adalah proses yang dinamis yang terus berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman dan peserta didik. 

Saat ini, guru memiliki peran penting sebagai fasilitator yang tetap mendampingi peserta didik sehingga bisa memiliki landasan kuat dalam memahami ilmu pengetahuan. 

Selain itu, guru harus bisa memandang peserta didik dengan utuh agar dapat menyusun rancangan pembelajaran dan juga strategi pembelajaran yang tepat. 

Guru harus memahami kebutuhan peserta didik dan melaksanakan tugas sebagaimana yang seharusnya. 

Dengan pemahaman seperti di atas, para guru harus belajar mengenai asas trikon, yaitu kontinyu, konvergen, dan konsentris. 

Asas ini merupakan hasil pemikiran dari Ki Hajar Dewantara yang menjadi suatu jawaban tepat untuk membangun pembelajaran yang memiliki budaya Indonesia dan berpihak pada peserta didik. 

Apa itu Asas Trikon

Sebelum memahami penerapan asas trikon, maka kita harus lebih dulu memahami artinya.

Asas trikon terdiri dari 3 aspek, yaitu kontinyu, konvergen, dan konsentris. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing asas tersebut. 

1. Kontinyu

Asas pertama dari asas trikon yaitu kontinyu. Maksud dari asas ini adalah pengembangan pendidikan yang terus berkesinambungan dan dengan perencanaan yang baik. 

Kebudayaan adalah hal yang memiliki sifat kontinyu yang tidak putus dari zaman dahulu hingga zaman sekarang. 

Perkembangan dan kemajuan kebudayaan dan tata cara hidup memang terus menerima nilai baru. 

Proses pembelajaran tidak pernah putus. Usaha untuk melaksanakan pembelajaran harus dari dalam diri manusia itu sendiri. 

Kemauan belajar dan rasa ingin tahu pada peserta didik harus terus distimulasi sehingga bisa melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan pengaturan belajar mereka sendiri. 

Asas kontinyu memiliki arti bahwa pendidikan harus terlaksana secara berkesinambungan dan terus menerus. 

Pendidikan tidak boleh berhenti pada satu titik saja. Ini karena pendidikan terus berkem dan berubah sepanjang hayat. 

Asas ini memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dari aspek intelektual, spiritual, emosional, atau fisik. 

Asas ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak pernah terputus. Ketika peserta didik memahami hal ini, mereka akan senantiasa terus belajar hingga akhir hayat demi mempelajari ilmu yang ada. 

2. Konvergen

Asas yang kedua yaitu asas konvergen. Asas ini memiliki arti bersama-sama dengan bangsaain dalam mengusahakan karakter dunia dalam kesatuan kebudayaan umat manusia, namun tanpa mengorbankan nilai serta identitas bangsa sendiri. 

Pengembangan suatu ilmu bisa mengambil dari berbagai sumber di luar. Seperti halnya kondisi saat ini di mana banyak sistem pendidikan di dunia yang masuk ke Indonesia. 

Namun, dengan kenyataan ini bukan berarti masyarakat Indonesia harus menerima semua hal tersebut tanpa melakukan filter. 

Masyarakat harus mengolah dan menerima apa saja yang memiliki nilai sesuai dengan kebudayaan dan karakter bangsa. 

Pendidikan dalam asas ini harus mengarah pada satu titik yaitu tujuan pendidikan nasional. Asas ini bisa membantu menyatukan perbedaan yang ada dalam masyarakat kita sendiri. 

3. Konsentris

Asas yang ketiga yaitu konsentris. Asas ini menyebutkan bahwa masyarakat harus bersikap terbuka namun tetap menunjukkan sikap kritis dan selektif pada pengaruh budaya di sekitar. 

Mempelajari kemajuan dan ilmu dari bangsa lain adalah hal yang perlu. Namun, bangsa Indonesia harus bisa selektif dan menempatkan semuanya secara konsentris dengan karakter budaya Indonesia sebagai pusat. 

Penerapan Asas Trikon dalam Pembelajaran

Bagaimana penerapan asas trikon ini dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah? Apa yang harus guru perhatikan dalam penerapan asas ini? 

Berikut ini adalah beberapa informasi tentang contoh penerapan dari asas trikon dalam pembelajaran di sekolah: 

1. Kurikulum 

Penerapan asas trikon dalam pendidikan bisa terjadi pada kurikulum. 

Pembelajaran dalam kurikulum di Indonesia harus bersifat berkesinambungan, yaitu berlanjut dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. 

Pembelajaran juga harus mengarah pada tujuan pendidikan nasional yang berupa membentuk manusia yang mampu menerapkan nilai Pancasila di kehidupan sosial sehari-hari. 

2. Penilaian 

Dalam penilaian, pelaksanaannya harus memiliki sifat holistik. 

Sifat ini yaitu menyeluruh yang dapat menilai aspek kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik dengan baik. 

Penilaian juga harus dilakukan secara kontinyu, sehingga bisa memberikan gambaran hasil belajar peserta didik secara utuh dan bertahap. 

3. Pembelajaran 

Selain itu, pembelajaran di kelas harus terus berpusat pada peserta didik. 

Guru harus tahu apa yang menjadi kebutuhan dan minat peserta didik sehingga bisa memberikan pengalaman belajar yang tepat. 

Guru harus bisa memberikan kebebasan untuk peserta didik dalam belajar, bertanya dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal. 

Kesinambungan dalam pembelajaran akan membantu peserta didik dalam bertumbuh dalam pendidikan yang mereka dapatkan. 

Sejarah Penerapan Asas Trikon

Konsep Trikon yang Ki Hajar Dewantara temukan memiliki tujuan untuk memudahkan serta menyempurnakan masuknya pengaruh teknologi yang akan membawa perubahan pada aspek perilaku dan gaya hidup pada bangsa ini. 

Asas ini adalah suatu landasan yang kuat untuk membantu membangun karakter bangsa sehingga tidak mengabaikan budaya asing namun tetap bersendi pada budaya bangsa sendiri. 

Asas trikon yang terlaksana di pendidikan Indonesia akan membantu memberikan karakter pada peserta didik sehingga tidak menjadi generasi muda yang melupakan bangsa sendiri. 

Fungsi dan Manfaat Penerapan Asas Trikon

Penerapan asas trikon dalam pembelajaran di kelas akan mengabdi banyak manfaat yang tentunya akan berguna untuk peserta didik di kehidupan sekolah. 

Kesuksesan peserta didik di sekolah ini adalah hal yang penting demi membentuk generasi muda yang mumpuni dan bisa bersaing dengan masyarakat global. 

  • Menghasilkan peserta didik yang terus belajar dan tidak merasa cukup akan ilmu yang mereka miliki. 
  • Menghasilkan peserta didik yang bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada. 
  • Peserta didik akan dapat menjadi sosok yang rendah hati dan tidak malu untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat. 

Itulah dia informasi penting tentang penerapan asas trikon dalam pembelajaran di kelas. Dengan penerapan asas ini, pelaksanaan pembelajaran akan jadi lebih terarah sehingga mampu menghasilkan hasil belajar yang signifikan dan membentuk peserta didik dengan kemampuan dan karakter yang terbaik. 

Literasi Digital dalam Pendidikan, Penting namun Tetap Harus Diwaspadai

Apa Saja Tugas Tenaga Kependidikan? Cari Tahu Selengkapnya!

Manfaat PMM Merdeka Belajar bagi Pendidikan Indonesia

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: