Penyusunan modul proyek masih menjadi sumber kebingungan bagi beberapa tenaga pendidik di Indonesia. Padahal modul ini sangat berguna untuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka di kelas.
Modul proyek adalah suatu dokumen yang berisi tujuan, media pembelajaran, langkah, serta asesmen yang guru butuhkan untuk melaksanakan proyek penguatan dalam Profil Pelajar Pancasila di Kurikulum Merdeka. Modul ini juga memiliki fungsi untuk menjadi modul perencanaan pembelajaran dengan menggunakan proyek atau project based learning.
Modul proyek ini tersusun dengan menggunakan fase atau tahap perkembangan dari peserta didik dengan mempertimbangkan tema dan topiknya. Selain itu, modul ini juga memperhatikan perkembangan secara jangka panjang.
Penggunaan dokumen modul ini teraplikasikan di masa Kurikulum Merdeka. Penggunaannya adalah untuk memperkuat karakter Profil Pelajar Pancasila dengan tema yang strategis serta lintas disiplin yang telah Kemendikbud tentukan.
Penyusunan modul ini akan menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan seperti pada dimensi, elemen, hingga sub elemen. Untuk lebih jelasnya, baca informasi berikut untuk mengetahui informasi tentang modul proyek secara detail.
Pengertian Modul Proyek
Sebelum mengetahui penyusunan modul proyek, pertama-tama marilah mengenal pengertian dari modul proyek. Modul proyek adalah suatu dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, serta asesmen yang diperlukan untuk suatu pelaksanaan proyek penguatan dalam Profil Pelajar Pancasila.
Dokumen ini juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai suatu modul perencanaan dalam pembelajaran berbasis proyek. Modul ini tersusun sesuai dengan fase perkembangan peserta didik dan topiknya.
Modul proyek ini berlaku dalam Kurikulum Merdeka untuk membantu penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila di sekolah.
Penyusunan dari modul proyek ini akan menggunakan dimensi, elemen, dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila. Penyusunan dokumen ini juga menggunakan pengampu yang menjadi tim fasilitator dari proyek.
Ada beberapa poin penting terkait penyusunan dokumen ini. Para guru memiliki kebebasan dalam pembuatan, pemilihan dan proses modifikasi modul proyek sesuai dengan konteks, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik terkait.
Pemerintah akan menyediakan berbagai contoh modul proyek dengan tema dan fase yang berbeda untuk membantu para guru dalam mendapatkan referensi pengelolaan proyek.
Modul proyek ini harus lengkap dengan komponen yang ada agar bisa menjadi instrumen kelengkapan dalam proses pembelajaran. Komponen dalam modul ini yaitu:
- Profil Modul: Bagian ini terkait dengan tema, topik, judul modul, fase serta jenjang sasaran. Selain itu terdapat juga komponen durasi kegiatan dalam modul proyek.
- Tujuan: Dalam komponen ini terdapat pemetaan dimensi, elemen, sub elemen yang menjadi tujuan proyek. Selain itu ada juga rubrik pencapaian yang berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase tiap peserta didik.
- Aktivitas: Dalam komponen ini terdapat penjelasan secara umum tentang alur kegiatan proyek serta penjelasan detail tentang tahapan kegiatan serta asesmen.
- Asesmen: Dalam bagian ini, terdapat instrumen pengelolaan hasil asesmen untuk penyimpulan pencapaian proyek.
- Komponen tambahan seperti deskripsi singkat proyek profil, pertanyaan pemantik diskusi, alat dan bahan media pembelajaran, serta referensi pendukung.
Cara Penyusunan Modul Proyek
Modul proyek memiliki cara penyusunan yang spesifik. Berikut ini adalah informasi selengkapnya tentang cara penyusunan dokumen tersebut.
- Tim akan bekerja sama dalam perancangan modul dengan mendiskusikan elemen, sub elemen, alur kegiatan proyek dan juga tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan serta kegiatan proyek.
- Setelah itu modul proyek akan berkembang dengan berdasarkan dimensi, elemen, dan sub elemen tersebut. Perencanaan ini bisa guru sesuaikan dengan kebutuhan dan juga kondisi dalam satuan pendidikan terkait.
- Jika sudah, perancangan dilanjutkan dengan proses pemilihan tema umum. Dalam proses ini, tim akan memilih minimal dua tema untuk fase A, B, dan C. Juga tiga tema untuk fase D, E, dan F.
Pemilihan tema ini bisa menggunakan dasar:
- Tahap kesiapan satuan pendidikan dan juga para guru dalam menjalankan proyek tersebut.
- Berdasarkan kalender belajar atau perayaan nasional atau internasional.
- Berdasarkan topik atau isu yang sedang hangat dan menjadi fokus pembahasan yang sesuai dengan tujuh tema yang sudah tersedia.
- Pemilihan tema bisa menggunakan pilihan tema yang belum terlaksana di tahun sebelumnya untuk memastikan bahwa semua tema telah terlaksana sehingga dapat menjadi portofolio proyek di satuan pendidikan.
- Tema tersebut aman terlaksana selama satu tahun dan telah ditetapkan oleh satuan pendidikan sebagai bagian dari Program Tahunan.
Langkah Penyusunan Modul Proyek
Untuk menyusun modul ini, guru bisa menggunakan beberapa langkah penyusunan yang tepat sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal. Pemerintah telah menyiapkan beberapa referensi modul proyek yang bisa menjadi inspirasi para guru.
Guru bisa memodifikasi atau mengubah isi tersebut sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan peserta didik. Terdapat tiga tahapan pengembangan modul proyek, yaitu:
- Tahap Awal: Penggunaan modul proyek yang sudah tersedia dengan melakukan adaptasi modul dengan kondisi satuan pendidikan.
- Tahap Berkembang: Penggunaan modul dengan melakukan beberapa modifikasi dari segi topik hingga asesmen sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
- Tahap Lanjutan: Merancang modul secara mandiri sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Dalam penggunaan modul, terdapat beberapa langkah persiapan modul proyek sebagai berikut:
1. Langkah Identifikasi
Dalam tahap ini modul yang sudah akan menjadi dasar dari pembelajaran proyek dalam kegiatan pembelajaran. Pelajari dan diskusikan tentang pilihan modul tersebut dan identifikasi kesesuaian modul dengan kondisi satuan pendidikan dan peserta didik.
2. Langkah Modifikasi
Dalam tahap ini tentukan bagian dari modul dari pemerintah yang perlu mengalami penyesuaian dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penyesuaian ini bisa mencakup topik, tujuan, aktivitas, hingga asesmen.
3. Penyelarasan
Setelah melakukan modifikasi, lakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian dari komponen modul tersebut. Sesuaikan juga dengan kesinambungan isu atau tema dengan kondisi satuan pendidikan dan peserta didik.
4. Perancangan Secara Mandiri
Para guru juga dapat melakukan perancangan modul secara mandiri dengan mengikuti aturan yang telah ada. Perancangan mandiri ini harus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik dari modul proyek tersebut.
Fungsi Modul Proyek
Modul proyek memiliki beberapa fungsi yang berguna dalam pembelajaran sehingga sangat penting untuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Berikut ini beberapa fungsi dari modul proyek tersebut.
1. Meningkatkan Keterampilan
Dengan adanya modul proyek, peserta didik dapat menggunakan pengetahuan secara teori dalam situasi di dunia nyata. Adanya hal ini akan membantu peserta didik dalam memahami konsep secara teori serta mengembangkan keterampilan secara langsung di dunia nyata.
2. Meningkatkan Inovasi dan Kreativitas
Dengan adanya proyek ini akan membantu para peserta didik dalam menyelami ide dan mendorong kreativitas dalam pelaksanaan proyek. Hal ini akan menjadi suatu persiapan diri peserta didik untuk mengeksplor kemampuan diri.
3. Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah
Dengan modul proyek ini, peserta didik akan dapat meningkatkan kemampuan diri dalam menjalankan proyek di dunia nyata sehingga bisa meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah yang baik untuk kehidupan.
Itulah dia informasi penting tentang penyusunan modul proyek mulai dari fungsi hingga langkah pembuatannya. Dengan mengetahui informasi ini, pembuatan modul akan jadi lebih mudah dan terarah. Gunakan informasi ini sebagai pedoman.
Manfaat Membuat Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Perangkat Pembelajaran
Angka Kredit Penyusunan Modul dan Diktat untuk Kenaikan Jabatan
Strategi Pembelajaran di Kelas: Bagaimana Cara Menentukannya?