Guru harus tahu apa itu ATP Kurikulum Merdeka. Dengan mengetahui informasi ini, pelaksanaan pembelajaran di kelas akan jadi lebih terarah sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal.
ATP sendiri adalah singkatan dari Alur Tujuan Pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran adalah serangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun pada suatu pembelajaran secara logis dan sistematis.
Dengan adanya Alur Tujuan Pembelajaran ini, guru dan peserta didik dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ada. ATP tersusun dengan prinsip dan konsep perumusan yang spesifik.
Selain itu, dengan mengikuti prinsip dan konsep ini, Alur Tujuan Pembelajaran akan memberikan manfaat besar bagi kegiatan belajar mengajar di kelas.
Lalu, apa saja prinsip dan konsep tersebut? Berikut ini adalah beberapa informasi terkait konsep dan prinsip ATP Kurikulum Merdeka.
Pengertian ATP Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang sudah cukup lama digunakan di pendidikan Indonesia. Dalam kurikulum ini ada beberapa aspek baru yang memberikan manfaat dan kontribusi pada pelaksanaan program pendidikan. Salah satunya adalah Alur Tujuan Pembelajaran untuk Kurikulum Merdeka.
Alur Tujuan Pembelajaran yaitu suatu rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara logis dan sistematis. Rangkaian tujuan pembelajaran ini tersusun secara linear sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran yang guru dan peserta didik lakukan untuk mengukur CP atau Capaian Pembelajaran.
Alur Tujuan Pembelajaran memiliki fungsi yang sama dengan silabus pada kurikulum sebelumnya. Kegunaannya yaitu untuk merencanakan dan mengatur pembelajaran dan asesmen dalam masa satu tahun secara garis besar. Alur Tujuan Pembelajaran atau ATP juga memiliki tujuan agar dapat membantu para peserta didik sehingga mencapai Capaian Pembelajaran secara bertahap.
Guru memiliki kebebasan dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran ini. Maka dari itu, ATP yang guru buat bisa saja berbeda dengan guru lainnya walaupun dalam fase yang sama.
Konsep Perumusan ATP
Alur Tujuan Pembelajaran adalah deskripsi dari tiga aspek kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang peserta didik dapatkan dari kegiatan pembelajaran. Ada beberapa komponen aspek ATP tersebut, penjelasannya yaitu:
1. Kompetensi
Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dapat peserta didik demonstrasikan atau aktualisasikan dalam bentuk produk atau kinerja. Produk atau kinerja ini akan menjadi bukti bahwa peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
2. Konten
Komponen selanjutnya dari Alur Tujuan Pembelajaran yaitu konten. Konten adalah ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang peserta didik dapatkan melalui pemahaman dalam proses pembelajaran. Contohnya yaitu perubahan kondisi setelah suatu aksi.
3. Variasi
Variasi yaitu suatu keterampilan berpikir yang perlu peserta didik kuasai untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan ini yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, melakukan evaluasi, melakukan analisis, memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya.
Prinsip ATP Kurikulum Merdeka
Dalam penentuan dan perumusan konsep ATP di Kurikulum Merdeka, ada beberapa prinsip yang perlu guru ketahui sehingga proses perumusan bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berikut ini beberapa prinsip yang seharusnya ada di ATP dalam kurikulum ini.
1. Sederhana Serta Informatif
Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka ini harus dapat guru dan orang lain pahami dengan mudah. Hal ini demi membantu pelaksanaan kegiatan belajar yang tepat dan sesuai dengan arahan.
Dengan bahasa yang sederhana, guru dan peserta didik akan dapat melaksanakan program pembelajaran dengan lebih mudah. Maka dari itu, penggunaan bahasa, istilah, dan terminologi harus jelas dan tidak ambigu. Guru bisa menggunakan glosarium di belakang untuk menjelaskan istilah yang sulit.
Istilah yang sulit dan jarang orang-orang gunakan akan memberikan pemahaman yang kurang begitu jelas pada pembacanya. Hal ini akan menyulitkan pelaksanaan ATP pada proses pembelajaran di kelas.
2. Esensial Serta Kontekstual
Prinsip selanjutnya dari Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yaitu harus esensial dan kontekstual. Alur Tujuan Pembelajaran harus memuat aspek yang mendasar dan penting dalam pembelajaran seperti kompetensi, konten dan hasil pembelajaran.
Adanya pengalaman pembelajaran yang sesuai dan relevan dengan lingkungan di kehidupan nyata juga perlu menjadi pertimbangan. Dengan relevansi tersebut, peserta didik bisa lebih mudah dalam mempraktekkan pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah sehingga bisa menjadi ilmu yang tepat sasaran.
3. Berkesinambungan
Prinsip penting dalam penentuan Alur Tujuan Pembelajaran di Kurikulum Merdeka yaitu berkesinambungan. Prinsip ini memiliki arti bahwa ada keterkaitan dalam antar fase dan antar tujuan.
Hal ini merupakan pencapaian yang tersusun secara sistematis, berurutan, dan berjenjang sehingga bisa mendapatkan hasil Capaian Pembelajaran yang menjadi ketetapan.
Alur Tujuan Pembelajaran juga harus tersusun dengan memperhatikan kronologis menggunakan urutan pembelajaran dari waktu tertentu ke waktu berikutnya. Hal ini demi menjaga alur dan sistematikanya.
4. Pengoptimalan Aspek-aspek Kompetensi
Peserta didik memiliki tiga aspek kompetensi yang harus teroptimalkan. Aspek-aspek ini yaitu pengetahuan, keterampilan dan juga sikap. Ketiga aspek ini harus optimal dan selaras dengan tahapan kognitif peserta didik seperti kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mencipta serta mengevaluasi.
Ada juga dimensi pengetahuan seperti faktual, konseptual, prosedural, dan meta kognitif. Pengoptimalan ini tidak terbatas pada keterampilan dan sikap peserta didik saja. Proses ini juga perlu guru lakukan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif serta dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dimensi ini terdiri dari beriman, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, serta kreatif.
5. Merdeka Belajar
Prinsip lain dalam penyusunan ATP di Kurikulum Merdeka yaitu merdeka belajar. Merdeka belajar sendiri memiliki arti memerdekakan peserta didik dalam berpikir serta bertindak dalam lingkup akademis dan melakukan pertanggungjawaban secara moral.
Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan memberikan fasilitas dan memberikan inspirasi kreativitas peserta didik dengan memberikan pertimbangan pada keunikan pada tiap peserta didik. Keunikan ini di antaranya yaitu dalam kecepatan belajar, gaya, serta minat peserta didik.
Tak lupa juga mengoptimalkan peran serta kompetensi guru dalam melaksanakan perumusan perencanaan dan juga pelaksanaan pembelajaran di kelas.
6. Operasional Serta Aplikatif
Prinsip selanjutnya yaitu operasional serta aplikatif. Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran harus dapat memberikan visualisasi dan deskripsi pada proses pembelajaran dan juga memberikan penilaian secara utuh.
Dengan demikian, Alur Tujuan Pembelajaran bisa menjadi suatu landasan operasional yang bisa membantu dalam perancangan modul ajar untuk pembelajaran.
7. Adaptif dan Fleksibel
Alur Tujuan Pembelajaran perumusannya harus bisa fleksibel dan adaptif. Hal ini berarti bahwa ATP nantinya dapat guru terapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, satuan pendidikan dan juga peserta didik.
Hal ini tentu saja dengan mempertimbangkan alokasi waktu dan keterkaitan pada mata pelajaran yang ada. Tak lupa juga ruang lingkup pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang memiliki pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.
Prinsip ATP Kurikulum Merdeka Penting untuk Diaplikasikan
Itulah dia beberapa informasi penting tentang prinsip ATP Kurikulum Merdeka yang penting untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan mengetahui informasi ini, guru akan dapat melaksanakan program pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka dengan tepat dan sesuai.
Rubrik Asesmen P5 Kurikulum Merdeka, Penting untuk Guru!
Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Perangkat Pembelajaran
Komponen Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka dan Cara Penyusunannya