Rubrik Asesmen P5 Kurikulum Merdeka, Penting untuk Guru!

Dalam Kurikulum Merdeka ada beberapa komponen yang perlu guru ketahui demi memberikan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan standar yang pemerintah buat. Salah satunya yaitu dengan asesmen. Asesmen adalah komponen penting dalam kurikulum ini, beberapa guru bisa menggunakan rubrik asesmen P5 yang berguna untuk pembelajaran. 

Melakukan penilaian dari suatu pembelajaran adalah hal yang penting dalam tiap proses perkembangan. Hal ini demi mendapatkan gambaran pertumbuhan dan peningkatan dari kegiatan yang dilakukan.

Agar bisa mendapatkan gambaran perkembangan dari peserta didik di Kurikulum Merdeka, guru bisa melakukan beberapa jenis asesmen. Asesmen ini bisa menggunakan rubrik asesmen agar lebih mudah dalam pelaksanaannya. 

Untuk informasi lebih lengkap tentang rubrik asesmen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, silahkan dimak informasi berikut ini. Pelajari dengan menyeluruh agar bisa melakukan pembelajaran dengan seksama. 

Apa Itu Rubrik Asesmen P5?

Dalam Kurikulum Merdeka terdapat komponen P5 yang merupakan singkatan dari istilah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini berusaha untuk melakukan proses pembelajaran dengan melakukan projek bersama dengan peserta didik lain sehingga bisa memberikan pembelajaran yang sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila. 

Hal ini demi mendapatkan pendidikan yang lebih relevan dan berguna di dunia nyata. Dengan demikian, peserta didik bisa mempraktikkan ilmu yang mereka miliki dengan lebih baik. 

Dalam proyek ini, guru tentunya akan melakukan asesmen atau penilaian pada hasil belajar peserta didik. Asesmen untuk P5 bisa guru lakukan dengan bentuk asesmen diagnostik, asesmen formatif, hingga asesmen sumatif.

Asesmen diagnostik dapat guru lakukan di awal perencanaan proyek dan juga dapat guru lakukan saat penentuan dimensi, elemen, serta sub elemen. Sedangkan asesmen dalam bentuk formatif sendiri dapat dilakukan secara berkala serta berkelanjutan. 

Berbeda dengan asesmen sumatif yang bisa guru lakukan pada akhir projek, guru bisa menggunakan rubrik asesmen untuk proses penilaian tersebut. 

Rubrik asesmen sendiri adalah salah satu instrumen dalam asesmen yang banyak orang-orang gunakan untuk pembelajaran kolaboratif seperti projek. Rubrik asesmen bisa guru dan peserta didik gunakan untuk melakukan evaluasi dari kualitas serta performa dari peserta didik secara objektif serta konsisten. 

Hal yang Harus Diperhatikan ketika Membuat Rubrik Asesmen

Pembuatan rubrik asesmen harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Ada beberapa hal yang perlu guru ketahui dan perhatikan sebelum membuat rubrik asesmen untuk peserta didik. Berikut ini beberapa informasinya:

1. Pertimbangkan Kondisi Keberagaman Peserta Didik Serta Lakukan Penyesuaian

Hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam membuat rubrik asesmen ini yaitu dengan melihat kondisi keberagaman dari peserta didik sehingga bisa melakukan penyesuaian dalam bentuk metode asesmennya. 

Hal ini karena tidak semua jenis asesmen akan cocok untuk semua kegiatan dan individu. Asesmen yang memiliki keberagaman akan dapat membantu peserta didik dalam mendapatkan pembelajaran yang berbeda. 

2. Perhatikan Pembuatan Indikator Perkembangan Sub Elemen di Awal Proyek

Selanjutnya, guru harus memperhatikan pembuatan indikator perkembangan sub elemen antar fase di awal projek. Indikator perkembangan ini berguna untuk mengetahui kemajuan pencapaian tujuan projek, sehingga harus guru perhatikan dengan baik. 

3. Bangun Keterkaitan Asesmen Formatif dan Sumatif

Selanjutnya perhatikan juga keterkaitan asesmen di awal dan sepanjang projek profil atau disebut dengan asesmen formatif dan asesmen sumatif. Hasil dari asesmen di awal projek bisa guru pakai untuk melakukan pemetaan kekuatan serta kelemahan dari peserta didik. 

Hal ini bisa menjadi acuan dalam menentukan indikator performa peserta didik ketika melaksanakan asesmen formatif dan sumatif. 

4. Libatkan Peserta Didik Dalam Asesmen dan Jelaskan Tujuan Asesmen

Selanjutnya, yang harus menjadi perhatian yaitu dengan melibatkan peserta didik dalam asesmen serta jelaskan tujuan asesmen tersebut. Guru bisa melakukan pembimbingan pada peserta didik tentang penggunaan rubrik asesmen sehingga terjadi keterlibatan yang positif antara peserta didik dan guru. Peserta didik juga bisa merasa terlibat dalam melakukan kelola dan menilai proses pembelajaran mereka. 

Manfaat Rubrik Asesmen P5 untuk Guru dan Peserta Didik

Rubrik asesmen untuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memiliki banyak manfaat untuk pendidikan di Indonesia. Secara spesifik ada been manfaat dari pembuatan rubrik ini yang bisa peserta didik dan guru dapatkan. Berikut ini informasi dari manfaat rubrik asesmen tersebut:

1. Bagi Guru

Manfaat rubrik pada tenaga pendidik yang utama yaitu dapat mengurangi waktu yang guru habiskan untuk melakukan proses penilaian. Ini karena dalam rubrik sudah ada deskripsi yang jelas sehingga bisa menjadi acuan guru dalam asesmen. 

Deskripsi-deskripsi ini dapat membantu guru dalam memastikan penilaian terjadi secara konsisten dan objektif. Hal ini bisa mengurangi keluhan dalam penilaian serta ketidakpastian dalam proses penilaian. 

Guru juga bisa terhindar dari penilaian yang subjektif pada peserta didik. Hal ini menjadikan kredibilitas asesmen jadi lebih baik. 

2. Untuk Peserta Didik 

Penggunaan rubrik asesmen dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila juga memiliki manfaat yang besar untuk peserta didik. Peserta didik akan dapat memahami secara jelas apa saja ekspektasi dari suatu tugas atau proyek serta keterkaitannya dengan tujuan proyek.

Peserta didik nantinya akan dapat berlatih melakukan evaluasi berdasarkan hasil kerja mereka sendiri dengan rubrik tersebut. Rubrik asesmen tersebut juga dapat menjadi acuan dalam pemberian umpan balik. 

Contoh Rubrik Asesmen P5

Ada beberapa contoh rubrik asesmen yang bisa guru buat. Hal ini tentu sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila dan juga fase dari peserta didik. Berikut ini adalah salah satu contoh rubrik asesmen yang bisa jadi referensi. 

Rubrik asesmen ini berdasarkan dimensi bernalar kritis pada fase D. Berikut ini keterangannya:

Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang 
Mengajukan Pertanyaan Memberikan pertanyaan untuk melakukan identifikasi suatu masalah dan melakukan konfirmasi pemahaman pada suatu permasalahan di diri dan lingkungannya.Memberikan pertanyaan untuk membandingkan informasi dan menambah ilmu. 
Memberikan pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi suatu informasi dan mencari penyebab dan konsekuensi dari informasi tersebut. 
Memberikan pertanyaan untuk melakukan analisis dari permasalahan kompleks secara kritis. 
Identifikas, klarifikasi, dan mengolah informasi serta gagasanMengumpulkan, mendata dan membandingkan informasi dari beberapa sumber. Mengumpulkan dan memilih informasi dari banyak sumber lalu memperjelasnya dengan bimbingan orang dewasa.Melakukan identifikasi, klarifikasi dan analisis informasi yang relevan dan memprioritaskan beberapa ide.Melakukan klarifikasi dan analisis gagasan informasi dari banyak sumber secara kritis serta memprioritaskan ide yang paling relevan.
Melakukan analisis dan evaluasi penalaran serta prosedurnyaMemberikan penjelasan relevan terkait penyelesaian masalah dan keputusan.Memberikan penjelasan yang relevan serta akurat tentang masalah serta penyelesaian dan pengambilan keputusan.Melakukan penalaran dengan berbagai alasan dalam pengambilan keputusan dan simpulan.Melakukan analisis dan evaluasi penalaran untuk mencari solusi dan pengambilan keputusan.

Ada Berbagai Manfaat Rubrik Asesmen P5

Itulah dia informasi penting terkait dengan rubrik asesmen P5 dalam Kurikulum Merdeka. Dengan mengetahui rubrik ini, guru akan dapat melakukan asesmen sesuai dengan fase dan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang ada sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal.

Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Perangkat Pembelajaran

Dimensi P5 Kurikulum Merdeka: Pengertian dan Tujuannya

Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Satuan Instansi Pendidikan

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: