Sintaks Problem Based Learning, Apa Saja Tujuannya?

Pembelajaran yang efektif dan efisien akan melahirkan peserta didik yang tidak hanya memahami materi tetapi juga mampu berpikir secara kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah. 

Untuk mencapai hal ini, para guru bisa menggunakan pembelajaran sintaks problem based learning yang saat ini banyak menjadi pilihan pembelajaran. 

Metode yang umumnya disingkat PBL ini adalah metode pembelajaran yang berhubungan erat dengan permasalahan di dunia nyata. 

Hal ini demi mengajarkan para peserta didik tentang keadaan di dunia nyata dan juga melatih mereka dalam memikirkan solusi yang tepat. 

Pembelajaran ini akan membantu peserta didik agar bisa lebih kritis dan kreatif dalam memikirkan solusi dengan cara mereka sendiri. Hal ini tentu bisa menjadi kunci keberhasilan dalam pemahaman materi dan konsep. 

Berikut ini adalah beberapa informasi terkait PBL mulai dari fungsi, tujuan hingga contoh penerapannya. Jadi para guru bisa mempraktekkan pembelajaran ini dengan maksimal. 

Apa Itu Sintaks Problem Based Learning?

Sintaks problem based learning adalah salah satu jenis pembelajaran yang berhubungan dengan masalah di dunia nyata. 

Permasalahan pada model pembelajaran ini memiliki beberapa karakteristik, contohnya masalah harus otentik yang berhubungan dengan konteks sosial. Selanjutnya, masalah juga harus berakar pada materi pelajaran di kurikulum. 

PBL adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang harus peserta didik lalui. Dalam pelaksanaannya, aktivitas ini bukan hanya tentang aktivitas mendengar, mencatat, atau menghafal materi saja. 

Kegiatan ini berputar pada kegiatan mencari solusi, berdiskusi, berkomunikasi untuk mencari penyelesaian permasalahan. 

Tidak hanya itu, PBL juga menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan baik. 

Untuk penerapan PBL di kelas, perhatikan juga beberapa sintaks PBL yang ada, seperti di bawah ini:

1. Persiapkan Pertanyaan atau Tugas 

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, berikanlah suatu dorongan pada peserta didik seperti dengan menggunakan pertanyaan untuk melakukan suatu aktivitas atau proyek. 

Para guru bisa menggunakan pertanyaan yang memiliki kaitan dengan Kompetensi Dasar. 

Bisa juga dengan menghubungkannya pada permasalahan di kehidupan sehari-hari. Pada guru bisa membuat pertemuan dengan peserta didik untuk membicarakan proyek tersebut. 

Ketika sedang berdiskusi, fokuskan untuk menemukan solusi dari permas saja. Misalnya dengan adanya tema pelajaran lingkungan, pilih masalah tentang limbah atau polusi yang masih berhubungan. 

2. Berikan Masalah yang Kontekstual 

Para guru bisa menyampaikan permasalahan pada kelompok-kelompok. Permasalahan yang guru berikan hendaknya merupakan masalah yang kontekstual. 

Beri para peserta didik masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan terhubung dalam kehidupan nyata. Peserta didik juga bisa mencari permasalahan tersebut menggunakan bacaan atau lembar kegiatan. 

3. Para Guru Menjadi Fasilitator 

Pada problem based learning, para guru akan memiliki peran sebagai pengawas. Para guru bisa memberikan bantuan belajar pada peserta didik pada tahap pembelajaran awal saja. 

Peserta didik nantinya akan melakukan identifikasi informasi yang mereka ketahui atau yang belum. 

Para guru Kan menjadi fasilitator yang membantu memberikan informasi dari buku teks atau sumber lainnya. Para guru akan ikut memantau kegiatan peserta didik di setiap tahap. 

4. Membimbing di Tiap Tahap

Sebagai seorang guru, tugasnya adalah untuk membimbing peserta didik dalam tahap diskusi, pembuatan laporan hingga presentasi. Ketika presentasi, guru bisa memberikan masukan pada tiap kelompok. 

Selain itu, beri juga kesempatan untuk kelompok lain dalam memberi masukan pada teman sekelas. Peran guru nantinya adalah untuk menyimpulkan materi yang menjadi pembahasan dengan para peserta didik. 

5. Memberi Dukungan Intelektual 

Para guru juga harus turut memberikan dorongan yang dapat meningkatkan intelektual dan pertumbuhan peserta didik. 

Hal ini bisa guru capai dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang terbuka dan menyenangkan. 

Para guru juga harus dapat membimbing pertukaran ide atau ilmu antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan lainnya. Hal ini bisa membantu agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pemahaman materi. 

Selain itu, para guru juga harus siap membimbing interaksi pertukaran ide antara guru dengan siswa maupun peserta didik dengan peserta didik. Mereka akan mampu berpikir lebih kritis nantinya.

6. Melakukan Evaluasi Pada Peserta Didik 

Para guru juga harus sanggup melakukan kegiatan evaluasi dan kegiatan analisis mengenai hasil dan proses yang telah peserta didik lakukan dalam pelaksanaan problem based learning. 

Dalam tahap ini, para guru harus bisa membantu peserta didik dalam melaksanakan refleksi sehingga bisa memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kemampuan. 

Hal ini juga menghindarkan peserta didik dalam melakukan kesalahan yang sama di tugas selanjutnya sehingga bisa memperbaiki diri jadi lebih baik lagi. 

Fungsi sintaks problem based learning

Penggunaan problem based learning ini memiliki beberapa fungsi yang tentu berguna untuk pembelajaran dengan peserta didik. 

Di bawah ini adalah beberapa fungsi dari penggunaan sintaks pembelajaran PBL. 

  • Membantu peserta didik untuk dapat berpikir kritis sehingga bisa memberikan solusi dalam permasalahan. 
  • Membantu peserta didik meningkatkan kreativitas
  • Membangun kemampuan bekerja sama dengan teman sekelas lain sehingga bisa menjadi peserta didik yang mahir bersosialisasi. 
  • Meningkatkan partisipasi di kelas sehingga bisa membangun pembelajaran yang fokus pada peserta didik. 
  • Meningkatkan kemampuan kemandirian peserta didik dalam belajar sehingga bisa memahami pembelajaran dengan baik. 
  • Meningkatkan kreativitas dalam mencari solusi permasalahan yang ada. 
  • Memahami permasalahan di kehidupan sehari-hari sehingga bisa memberikan solusi yang tepat serta memberikan pemahaman kehidupan nyata pada peserta didik. 

Tujuan sintaks program based learning

Sintaks problem based learning ini terlaksana untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang ada. 

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pembelajaran based learning yang bisa menjadi pilihan para guru dalam pengajaran. 

  • Meningkatkan keaktifan peserta didik
  • Membangun generasi muda yang bisa berpikir kritis 
  • Mengembangkan berbagai keterampilan 
  • Meningkatkan kompetensi peserta didik 

Contoh penerapan sintaks problem based learning

Untuk menerapkan PBL di dalam kelas ini, para guru bisa melakukan beberapa langkah penerapan tersebut. 

Perhatikan kegiatan tiap peserta didik di tiap tahap untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai. 

  • Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok. 
  • Guru membagikan artikel atau lembar kegiatan tentang suatu permasalahan. 
  • Guru memberikan pertanyaan pada peserta didik tentang cara penyelesaian masalah yang tepat. 
  • Guru membantu mengorganisir peserta didik untuk melakukan perumusan masalah dan menyusun hipotesis. 
  • Guru membimbing investigasi yang sesuai dengan petunjuk pada lembar kerja untuk membuktikan hipotesis. 
  • Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan informasi dan melakukan diskusi untuk menjawab rumusan masalah. 
  • Peserta didik menyusun laporan sementara tentang hasil investigasi dan pemecahan masalah yang ada. 
  • Peserta didik melakukan presentasi untuk mengemukakan hasil diskusi yang mereka dapatkan. 
  • Guru membimbing kegiatan tanya jawab tersebut. 
  • Guru melakukan penyimpulan bersama dengan peserta didik tentang permasalahan yang ada. 

Itulah dia Informasi tentang sintaks problem based learning yang bisa guru praktek di sekolah. Dengan menggunakan model pembelajaran ini para guru bisa memaksimalkan pemahaman peserta didik dengan variasi pembelajaran yang berbeda dan lebih bermanfaat.

Sintaks Discovery Learning dan Tahapannya

Pembelajaran Discovery Learning, Bagaimana Langkah Pelaksanaannya?

Problem Based Learning: Karakteristik dan Pengertiannya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: