Karya terjemahan adalah salah satu karya publikasi yang bisa guru buat untuk mengembangkan kemampuan mereka. Selain itu besaran angka kredit karya terjemahan bisa membantu dalam kenaikan jabatan.
Untuk guru kenaikan jabatan adalah hal yang dapat membantu dalam kesejahteraan mereka. Selain itu, kenaikan jabatan di profesi guru juga bisa membantu meningkatkan kualifikasi dan kompetensi.
Hal ini terjadi karena guru yang akan naik jabatan haruslah memenuhi angka kredit. Jumlah angka kredit tersebut akan mereka peroleh setelah membuat karya inovatif, publikasi ilmiah dan juga mengikuti kegiatan pengembangan diri.
Semua ini tercantum dalam program pengembangan keprofesian berkelanjutan profesi guru. Tidak hanya karya terjemahan, ada juga beberapa karya lain yang akan membantu kenaikan jabatan.
Namun, penjelasan kali ini akan berpusat pada karya terjemahan dan juga angka kreditnya. Ini dia informasinya.
Publikasi Karya Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah salah satu dari beberapa kategori pilihan untuk guru dalam program pengembangan keprofesian. Selain publikasi ilmiah, guru juga bisa mengikuti kegiatan pengembangan diri dan juga membuat karya inovatif.
Publikasi ilmiah sendiri masih memiliki banyak cabang. Beberapa jenis publikasi ilmiah yang dapat Anda buat agar mendapatkan angka kredit yaitu laporan hasil penelitian, makalah best practice, artikel best practice, artikel ilmiah populer, dan juga karya terjemahan.
Untuk pembahasan kali ini akan fokus pada karya terjemahan dan besaran angka kreditnya. Berikut ini informasi selengkapnya:
1. Penulisan Karya Terjemahan
Buku karya terjemahan adalah suatu tulisan yang berasal dari penerjemahan buku pelajaran atau buku pada bidang pendidikan. Penerjemahan ini dilakukan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia.
Bisa juga dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing lain. Tujuannya yaitu untuk membantu proses pembelajaran di instansi pendidikan.
Buku karya terjemahan harus memiliki pernyataan dari kepala sekolah yang berisi penjelasan keperluan karya terjemahan itu untuk membantu proses pembelajaran di sekolah. Pernyataan ini juga lengkap dengan tanda tangan kepala sekolah dan juga cap sekolah.
2. Besaran Angka Kredit Karya Terjemahan
Kerangka isi dari karya terjemahan ini harus sesuai dengan buku yang asli. Guru yang ingin menyerahkan karya terjemahan untuk mendapatkan angka kredit harus menyerahkan karya asli terjemahan atau fotokopi.
Buku tersebut harus menunjukkan cover buku dengan nama penulis karya terjemahan dan juga fotokopi daftar isi buku. Untuk angka kreditnya sendiri yaitu senilai 1 poin.
Karya Publikasi untuk Tiap Jabatan
Guru yang akan naik ke tingkat jabatan selanjutnya harus memenuhi kebutuhan angka kredit. Namun, guru juga harus memperhatikan karya inovatif atau publikasi apa saja yang harus mereka buat.
Ini karena untuk tiap jabatan, umumnya ada beberapa perbedaan kebutuhan publikasi ilmiah. Maka dari itu, guru tidak boleh asal membuat publikasi ilmiah.
Berikut ini adalah beberapa publikasi yang perlu guru penuhi di tiap jabatan:
- Untuk guru pertama golongan III/b yang akan naik tingkat ke guru muda golongan III/c, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 4 publikasi dan/atau karya inovatif dengan jenis yang bebas mereka pilih.
- Untuk guru muda golongan III/c yang akan naik tingkat ke guru muda golongan III/d, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 6 publikasi karya inovatif dan/atau publikasi ilmiah dengan jenis yang bebas.
- Untuk guru muda golongan III/d yang akan naik tingkat ke guru madya golongan IV/a, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 8 publikasi karya ilmiah dan/atau karya inovatif. Dengan salah satu karya harus berupa laporan hasil penelitian.
- Untuk guru madya golongan IV/a yang akan naik tingkat ke guru madya golongan ruang IV/b, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 12 karya inovatif dan/atau publikasi. Dengan salah satu karya harus berupa laporan hasil penelitian dan artikel di jurnal ber-ISSN.
- Untuk guru madya golongan IV/b yang akan naik tingkat ke guru madya golongan IV/c, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 12 karya inovatif dan/atau publikasi. Dengan salah satu karya harus ada laporan hasil penelitian dan juga artikel di jurnal ber-ISSN.
- Untuk guru madya golongan IV/c yang akan naik tingkat ke guru utama golongan ruang IV/d, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 14 karya inovatif dan/atau publikasi ilmiah. Juga harus ada satu buku pelajaran atau buku pendidikan yang memiliki ISBN, laporan hasil penelitian, dan juga artikel di jurnal dengan ISSN.
- Untuk guru utama golongan IV/d ke guru utama golongan IV/e, jumlah publikasi atau karya inovatif yang dibutuhkan yaitu 20 karya inovatif dan/atau publikasi ilmiah. Juga harus ada satu buku pelajaran atau buku pendidikan yang memiliki ISBN, laporan tentang hasil penelitian, dan juga artikel di jurnal yang memiliki ISSN
Prinsip dari Karya Publikasi Ilmiah
Menulis karya ilmiah publikasi tidak boleh sembarangan. Anda harus memperhatikan beberapa hal penting yang harus selalu ada di karya ilmiah.
Beberapa poin penting ini tersaji dalam prinsip karya publikasi ilmiah. Dengan mengikuti prinsip ini, Anda akan dapat menulis karya ilmiah yang bermanf serta sesuai dengan pedoman.
Prinsip publikasi ilmiah untuk guru yaitu ‘APIK’. Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya:
1. A untuk Asli
Prinsip yang satu ini fokus pada keaslian dari publikasi ilmiah yang guru buat. Karya publikasi haruslah asli bersumber dari penulis.
Karya ini tidak boleh berasal dari hasil jiplakan atau plagiat publikasi lainnya. Selain itu, karya juga tidak boleh berdasarkan pada niat yang buruk atau prosedur yang tidak benar.
2. P untuk Perlu
Selanjutnya ada prinsip P untuk Perlu. Prinsip ini menitikberatkan pada kegunaan dan manfaat karya publikasi.
Publikasi ilmiah haruslah merupakan ide atau gagasan yang memiliki manfaat dan diperlukan dalam pengembangan profesi guru di Indonesia. Manfaat dari publikasi tersebut bisa jadi memperbaiki kualitas dan mutu pembelajaran di sekolah.
Hal ini akan membuat publikasi ilmiah jadi lebih relevan dan berguna di dunia nyata. Untuk itulah prinsip ini sangat penting.
2. I untuk Ilmiah
Prinsip yang selanjutnya yaitu ilmiah. Prinsip ini berarti bahwa karya ilmiah atau karya inovatif harus menggunakan kerangka isi dan nilai kebenaran yang sesuai dengan kaidah ilmiah.
Karya harus menggunakan kerangka isi yang tersedia agar dapat sesuai dengan standar. Hal ini sangat penting bagi penulisan publikasi ilmiah.
3. K untuk Konsisten
Prinsip selanjutnya yaitu konsisten. Karya publikasi harus sesuai dengan bidang pokok guru yang menulis.
Isinya harus sesuai dengan tugas guru di sekolah dan tidak melenceng dari tujuan awal guru. Publikasi harus relevan agar dapat berguna.
Pembuatan Karya Terjemahan Menambah Angka Kredit
Itulah dia beberapa informasi penting mengenai besaran angka kredit karya terjemahan untuk membantu kenaikan jabatan guru. Dengan mengetahui info ini, Anda akan dapat mempersiapkan segala keperluan untuk mendapatkan angka kredit yang sesuai.
Angka Kredit Penyusunan Modul dan Diktat untuk Kenaikan Jabatan
Angka Kredit Penulisan Buku Teks Pelajaran dan Ketentuannya
Angka Kredit Gagasan Ilmiah Best Practice dan Persyaratannya