Metode experiential learning adalah suatu proses pembelajaran yang ilmu pengetahuannya peserta didik dapatkan dari pengalaman kegiatan yang mereka lakukan dan pemahaman yang mereka miliki.
Metode pembelajaran ini menggunakan pengalaman tiap individu untuk proses pelaksanaannya.
Metode ini bisa berjalan dengan peserta didik yang menerapkan teori yang sudah mereka pelajari dalam kegiatan tertentu sehingga bisa menciptakan pengalaman belajar.
Seperti ketika peserta didik mendapatkan tugas praktek yang memiliki basis teori atau konsep tertentu, atau ketika diadakannya kerja magang untuk sekolah kejuruan atau pada mahasiswa.
Contoh-contoh ini adalah suatu pelaksanaan experiential learning di sekolah yang tepat untuk membangun pengetahuan dengan pemahaman secara nyata.
Dengan pemahaman ini, peserta didik akan dapat memahami suatu konsep dengan baik dan ilmu tersebut bisa melekat di otak mereka.
Berikut ini adalah beberapa informasi penting tentang metode experiential dalam sekolah yang bisa menjadi referensi para guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan dasar pengalaman.
Pengertian Metode Experiential Learning
Metode experiential sering menjadi pilihan dalam kegiatan pembelajaran di kelas karena efektif sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan memenuhi keseluruhan aspek penting proses belajar.
Aspek belajar ini yaitu aspek kognitif, aspek afektif, serta aspek emosi.
Dengan pemenuhan keseluruhan aspek tersebut, peserta didik akan lebih memiliki pemahaman secara mendalam dalam suatu konsep materi.
Metode experiential adalah suatu jenis pembelajaran yang terlaksana melalui pembentukan pengalaman peserta didik.
Metode ini akan memberikan kesempatan untuk peserta didik agar dapat mencapai keberhasilan dengan memberi kebebasan bagi mereka dalam menentukan pengalaman yang akan menjadi fokus.
Selain itu, peserta didik juga bisa menentukan sendiri keterampilan apa yang ingin mereka tingkatkan sehingga bisa membuat suatu konsep dari pengalaman yang mereka alami.
Metode experiential adalah suatu proses pembelajaran di mana peserta didik melakukan perubahan yang memanfaatkan pengalaman mereka sendiri sebagai media pembelajaran.
Metode ini fokus pada proses belajar yang tiap peserta didik lakukan.
Experiential learning adalah proses pembelajaran yang terlaksana untuk menempuh proses refleksi serta pemrosesan makna dari pengalaman yang nyata terjadi.
Jenis pembelajaran ini dapat membantu para guru dalam menghubungkan inti materi pelajaran dengan kondisi yang sebenarnya di dunia nyata.
Dengan cara ini, pengalaman peserta didik bisa menjadi proses pembelajaran yang efektif karena membantu mereka mengingat dan memahami konsep inti materi secara lebih baik.
Proses ini akan membantu dalam meningkatkan kompetensi peserta didik sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran yang menjadi ketentuan.
Peserta didik yang terlibat secara langsung dalam suatu proses belajar akan dapat mengubah pengalaman tersebut menjadi media belajar yang ampuh.
Mereka juga bisa melihat korelasi yang nyata dari ilmu yang mereka pelajari dan pengalaman yang mereka alami.
Komponen Metode Experiential Learning
Dalam melaksanakan metode experiental ini, para guru harus memahami berbagai komponen atau karakteristik penting dalam metode ini.
Dengan pemahaman ini, para guru tidak akan kehilangan esensi penting dari pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga bisa menunjukkan hasil positif dalam pembelajaran.
Metode experiential ini terbentuk dari tiga komponen penting, yaitu:
- Pengetahuan yang berisi informasi, konsep, serta fakta.
- Aktivitas yang menjadi penerapan dalam tindakan.
- Refleksi yang menjadi proses analisa dampak tindakan pada perkembangan seseorang.
Selain itu, ada beberapa karakteristik penting yang akan ditemukan dalam pembelajaran ini, beberapa di antaranya yaitu:
- Belajar yang merupakan suatu proses holistik yang tidak hanya berupa hasil dari kognisi saja.
- Belajar adalah suatu proses berkelanjutan atau berulang yang berdasarkan pada pengalaman.
- Proses belajar yang terbaik bermakna sebagai proses dan bukan terkait pada hasil.
- Proses belajar akan melibatkan hubungan antara manusia serta lingkungan.
- Proses belajar adalah suatu kegiatan menciptakan pengetahuan yang didapat sebagai suatu hasil dari hubungan pengetahuan individu dan pengetahuan sosial.
Tahap Experiential Learning
Ada empat tahap dalam pembelajaran experiential ini, yaitu:
1. Tahap Pengalaman Nyata
Tahap pertama yaitu tahap pengalaman nyata, di mana pada tahap ini adalah tahap belajar dengan melalui beragam pengalaman nyata serta kepekaan dalam situasi tersebut.
Di tahap ini, peserta didik belum memiliki kesadaran tentang konsep hakikat dari pengalaman.
Peserta didik masih hanya dapat merasakan pengalaman tersebut dan belum memahami sepenuhnya.
Peserta didik juga masih belum bisa menjelaskan tentang sebab dan bagaimana hal tersebut terjadi.
2. Tahap Observasi Refleksi
Tahap selanjutnya yaitu tahap observasi refleksi, yaitu tahap untuk melakukan kegiatan observasi sebelum menentukan suatu keputusan.
Tahap dalam mengamati lingkungan dari sudut pandang yang berbeda, sera tahap di mana peserta didik melihat berbagai macam hal agar bisa menemukan makna.
Pada tahapan ini, para peserta didik akan mendapatkan waktu untuk melakukan kegiatan observasi mengenai kejadian yang telah mereka alami.
Peserta didik akan mencari jawaban dengan melihat peristiwa yang ada di sekitar mereka sehingga bisa membantu mereka dalam mengembangkan pertanyaan tentang kenapa dan bagaimana akan pengalaman tersebut.
3. Tahap Konseptualisasi
Tahap selanjutnya yaitu tahap konseptualisasi, yang merupakan tahap di mana peserta didik akan melakukan analisa secara logis terhadap ide-ide.
Mereka juga akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan pemahaman akan situasi yang terjadi.
Pada tahapan ini, para peserta didik akan menerima kebebasan untuk melakukan kegiatan pengamatan.
Selanjutnya, mereka bisa merumuskan konsep dari hasil pengamatan tersebut.
3. Tahap Implementasi atau Eksperimen
Tahap selanjutnya adalah implementasi, di tahap ini kemampuan peserta didik akan diuji dengan melakukan berbagai kegiatan dengan orang lain, melakukan beberapa tindakan dengan melihat suatu pengalaman.
Di tahap ini peserta didik sudah dapat menggunakan konsep teori atau aturan yang mereka pelajari dalam dunia nyata. Peserta didik mampu mempraktekkan kemampuan yang mereka miliki.
Implementasi Metode Experiential Learning
Setelah memahami apa itu metode experiental dan juga komponen penting di dalamnya, saatnya untuk belajar tentang bagaimana implementasi metode pembelajaran ini.
Dengan memahami bagaimana implementasi yang tepat, meraih hasil belajar positif akan jadi lebih mudah.
- Persiapan: guru akan membuat suatu rencana pengalaman belajar dengan target tertentu untuk peserta didik. Para guru senantiasa memberikan motivasi atau dorongan pada peserta didik dalam melakukan kegiatan.
- Kegiatan inti: para peserta didik akan dikelompokkan san akan belajar dari pengalaman yang mereka alami. Peserta didik nantinya akan berada pada situasi nyata dan melakukan kegiatan memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut.
- Kegiatan penutup: di akhir kegiatan ini seluruh peserta didik akan menjelaskan kembali pengalaman belajar yang mereka alami berkaitan dengan teori atau konsep materi pelajaran. Hal ini bisa memperluas pemahaman dan pengalaman secara lebih konkret.
Itulah dia informasi penting terkait dengan metode experiential learning yang bisa guru gunakan untuk pembelajaran di kelas. Mencoba berbagai metode pembelajaran pada peserta didik bisa membantu dalam menemukan metode yang tepat sehingga bisa memberikan pelajaran dengan lebih efektif.
Metode Pembelajaran Terbalik: Manfaat dan Penerapannya
Metode Pembelajaran STAD dan Manfaatnya dalam Kelas
Metode Pembelajaran Demonstrasi: Prinsip, Konsep, Hingga Manfaat