Metode Pembelajaran STAD, Bagaimana Langkah Penerapannya?

Para guru bisa mencoba berinovasi dan berkreasi untuk melakukan pengajaran yang optimal. 

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan beragam metode. Salah satu pembelajaran yang bisa guru gunakan adalah metode pembelajaran STAD.

Guru harus dapat mengupayakan agar materi pelajaran dapat peserta didik terima dengan efektif. 

Hal ini bisa terlaksana dengan menggunakan inovasi atau terobosan baru pada metode pelajaran.

Dengan penggunaan metode belajar yang bervariasi, pelaksanaan pembelajaran juga akan lebih meningkat karena bisa berfokus pada peserta didik. 

Dengan metode STAD, peserta didik akan dapat bekerja sama dengan teman sebayanya untuk memecahkan suatu permasalahan.

Metode ini akan memusatkan fokus pada peserta didik ketimbang pada guru. Dengan begitu, mereka akan dapat berkekmbang dengan pesat dan lebih aktif di kelas.

Untuk pemahaman lebih lanjut tentang pembelajaran ini, para guru bisa langsung membaca informasi berikut dengan seksama. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk pendidikan di sekolah.

Pengertian Metode Pembelajaran STAD

Menggunakan metode pembelajaran yang bisa membuat peserta didik aktif akan memberikan banyak manfaat di kemudian hari. 

Dengan peserta didik yang turut aktif dalam kegiatan di kelas, peningkatan nilai akademik akan jadi gol yang lebih mudah tercapai.

Peserta didik yang aktif juga akan memiliki rasa inisiatif yang lebih sehingga bisa memberikan hasil belajar yang baik. 

Untuk melatih peserta didik dalam aktif ketika belajar, guru harus bisa memberdayakan berbagai metode belajar.

Metode belajar yang tepat akan mampu melatih peserta didik agar bisa terlepas dari kebiasaan belajar pasif seperti metode konvensional dahulu. 

Ada berbagai metode belajar yang bisa memberikan manfaat ini pada peserta didik.

Salah satu contohnya yaitu metode STAD, yang merupakan jenis pembelajaran yang fokus pada kerjasama kelompok dalam memecahkan permasalahan dalam materi pelajaran, sering juga disebut dengan Student Teams Achievement Division.

Metode ini pertama kali Robert Slavin perkenalkan pada tahun 1970-an di John Hopkins University. 

Menurut pengertian Slavin, STAD adalah suatu strategi belajar kooperatif yang membagi peserta didik dengan latar belakang berbeda di kelompok kecil beranggotakan 4 hingga 5 orang.

Kelompok dengan latar belakang berbeda ini akan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas akademik sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran. 

Dengan metode ini, suasana kelas akan jadi lebih interaktif, karena peserta didik akan lebih rajin bertanya atau melakukan diskusi bersama. 

Suasana kelas akan jadi lebih menarik dan memotivasi mereka untuk terus produktif dalam mencari jawaban.

Hal ini akan melatih peserta didik agar lebih aktif dalam mencari ilmu yang mereka butuhkan. 

Penggunaan pembelajaran ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam melatih peserta didik yang mandiri dan memiliki kemauan kuat dalam belajar.

Manfaat metode pembelajaran STAD

Pembelajaran STAD akan memfokuskan kinerja peserta didik dalam bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan di mata pelajaran. 

Dengan menggunakan variasi metode ini, peserta didik akan mendapatkan banyak manfaat, beberapa di antaranya adalah:

  • Memudahkan dalam menjalin relasi sosial, karena dengan metode ini peserta didik akan berlatih untuk bekerja sama dan menjalin hubungan sosial dengan temannya yang lain. Hal ini bisa membantu mereka dalam melatih hubungan sosial dengan sesama.
  • Meningkatkan kemampuan berempati, karena peserta didik akan bekerja sama dan berdiskusi dengan temannya yang lain . Mereka akan menghadapi berbagai perspektif yang bisa membantu mereka dalam berempati.
  • Memicu kreativitas peserta didik, ini karena peserta didik akan termotivasi untuk melakukan kreasi dalam menciptakan solusi permasalahan dalam materi pelajaran yang mereka terima sehingga bisa menyelesaikan tugas.
  • Melatih keaktifan peserta didik sehingga bisa lebih termotivasi dalam belajar dan mengusahakan ilmu untuk diri mereka.
  • Melatih peserta didik tentang tanggung jawab, ini karena peserta didik akan mempertanggung jawabkan tugas yang mereka kerjakan bersama. Hal ini bisa membantu mereka menanggung beban tanggung jawab sejak dini.

Langkah Penerapan Metode Pembelajaran STAD

Setelah tahu manfaat dari penerapan pembelajaran STAD, guru yang ingin mempraktekkan metode ini bisa menggunakan beberapa petunjuk di bawah. 

Dengan menggunakan petunjuk ini, pelaksanaan pembelajaran STAD akan jadi lebih efektif dan sesuai dengan tujuan.

1. Sampaikan tujuan belajar

Langkah pertama dalam pelaksanaan metode STAD adalah dengan menyampaikan tujuan belajar di kelas. 

Peserta didik perlu menyampaikan tujuan pembelajaran umum dan khusus pada kegiatan hari tersebut agar dapat memotivasi peserta didik dalam mempelajari materi. 

Setelah itu peserta didik bisa mendapatkan berbagai informasi tentang materi tersebut yang bisa mendorong keinginan dan rasa penasaran mereka dalam belajar. 

Penyampaian tujuan belajar juga akan membantu peserta didik agar dapat memahami gol dari kegiatan di kelas.

2. Berikan informasi

Setelah menyampaikan tujuan, langkah selanjutnya yaitu dengan memberikan informasi tentang STAD pada peserta didik. 

Ketika tidak mendapatkan informasi secara lengkap tentang metode ini, peserta didik akan kehilangan arah dan detail informasi yang menjadi kunci pelaksanaan dalam kegiatan hari tersebut. 

Berikan gambaran tentang capaian yang harus mereka penuhi secara keseluruhan, kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan dan juga informasi berguna lainnya.

3. Kelompokkan peserta didik

Langkah selanjutnya yaitu dengan mengelompokkan peserta didik dalam beberapa grup kecil dengan empat hingga lima anggota. 

Pastikan tiap kelompok sudah terbagi dengan baik, salah satunya yaitu dalam tiap kelompok sudah terdiri dari beberapa peserta didik dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Pembentukan kelompok ini sangat krusial yang akan menentukan jalannya kegiatan pembelajaran.

4. Bimbing kelompok tersebut

Langkah selanjutnya yaitu dengan membantu dalam pendampingan tiap kelompok tersebut. 

Pembimbingan ini perlu guru lakukan agar jalannya diskusi bisa lebih efektif dan kondusif.

Peserta didik juga perlu bimbingan agar terjadi pemerataan pemahaman materi pada tiap kelompok. 

Dengan begitu, materi pelajaran bisa tersampaikan dengan baik.

5. Evaluasi

Setelah melaksanakan pembelajaran, guru bisa melakukan evaluasi pada masing-masing kelompok. 

Lakukan evaluasi pada hasil pengerjaan tugas secara individu atau kelompok.

Evaluasi adalah bagian penting dari kegiatan ini karena bisa menentukan perencanaan pembelajaran di hari berikutnya. 

Evaluasi ini juga bisa membantu peserta didik menemukan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

6. Berikan penghargaan

Setelah melakukan proses evaluasi, guru bisa memberikan hadiah atau penghargaan pada masing-masing kelompok. 

Penghargaan ini bisa guru berikan berdasarkan hasil tugas yang sebelumnya sudah mereka kerjakan.

Dengan adanya penghargaan ini, akan muncul motivasi dan semangat kompetisi pada diri peserta didik sehingga di pembelajaran berikutnya bisa memberikan hasil yang lebih baik lagi.

Tantangan metode pembelajaran STAD

Metode STAD memang memiliki banyak manfaat ketika guru gunakan di pembelajaran. 

Namun, ada beberapa tantangan dalam pelaksanaan metode belajar ini yang mungkin harus diperhatikan.

  • Risiko kelas tidak kondusif 
  • Membutuhkan waktu ekstra
  • Butuh kemampuan pengelolaan yang tepat
  • Akan ada peserta didik yang lebih dominan
  • Ketidakmerataan pengetahuan pada peserta didik yang kurang aktif
  • Butuh fasilitas dan sarana kelas yang lengkap

Itulah dia informasi terkait metode pembelajaran STAD. Metode pembelajaran ini dapat guru gunakan untuk membantu meningkatkan pengetahuan peserta didik secara lebih maksimal sehingga bisa mencetak prestasi yang unggul ketika lulus.

Metode Pembelajaran dengan Permainan, Apa Manfaatnya?

Metode Pembelajaran Talking Stick, Bagaimana Penerapannya?

Metode Pembelajaran Terbalik: Manfaat dan Penerapannya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: