Sebagai seorang guru, pelaksanaan evaluasi adalah hal yang tidak asing lagi.
Pelaksanaan evaluasi berguna untuk mendapatkan gambaran perkembangan peserta didik dalam akademik.
Dalam pelaksanaannya, evaluasi ini harus bisa sesuai dengan prinsip evaluasi pembelajaran yang ada.
Prinsip dalam evaluasi pembelajaran akan berguna sebagai suatu pedoman dalam pelaksanaan evaluasi.
Dengan mengikuti prinsip evaluasi ini, pelaksanaan kegiatan penilaian di sekolah akan sesuai dengan tujuan dan bisa menggambarkan kemampuan dan perkembangan akademik peserta didik secara tepat.
Ada beberapa prinsip dalam evaluasi pembelajaran yang wajib untuk dipahami oleh guru atau pengajar.
Dengan memahami prinsip-prinsip ini, para guru akan dapat melaksanakan pembelajaran dan evaluasi dengan baik sehingga bisa meningkatkan kinerja secara efektif.
Alasan Pentingnya Melakukan Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan yang penting untuk guru dan tenaga kependidikan lakukan.
Melalui kegiatan evaluasi pembelajaran ini, para guru bisa memahami seberapa jauh peserta didik memahami pembelajaran di kelas.
Pemahaman ini akan mendukung para guru menciptakan metode pembelajaran atau menggunakan media pembelajaran yang bisa membantu meningkatkan kemampuan peserta didik.
Hal ini demi tercapainya tujuan pembelajaran sehingga peserta didik bisa menjadi lulusan yang membanggakan.
Selain itu, adanya evaluasi juga bisa menjadi cerminan bagi peserta didik sehingga bisa memperbaiki diri agar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik di kemudian hari.
Hal ini demi membantu agar generasi muda bisa menjadi generasi yang mumpuni dalam masyarakat.
Tahap kegiatan evaluasi pembelajaran
Sebelum mengetahui apa saja prinsip evaluasi pembelajaran, sebaiknya guru juga mengerti apa saja tahap kegiatan evaluasi pembelajaran.
Ada enam tahap penting dalam evaluasi pembelajaran yang harus guru laksanakan untuk memastikan evaluasi pembelajaran dapat mencerminkan hasil belajar dan memberikan gambaran yang sebenarnya pada aktivitas dan perkembangan peserta didik.
Tahap kegiatan evaluasi pembelajaran ini beberapa di antaranya yaitu:
1. Perencanaan
Pada tahap pertama yaitu para guru bisa melakukan perencanaan akan evaluasi pembelajaran di kelas. Ketahui tujuan pembelajaran dan dampaknya pada peserta didik.
2. Periksa Kriteria dalam Tujuan Pembelajaran:
Selanjutnya para guru bisa memeriksa kriteria tujuan belajar peserta didik. Pembelajaran akan dikatakan berhasil ketika peserta didik bisa mencapai tujuan belajar ini.
3. Pembuktian
Gunakan instrumen evaluasi pembelajaran yang sudah ada untuk menilai hasil belajar peserta didik. Penilaian pembelajaran ini bisa berupa tes sumatif atau tes formatif.
4. Analisis Hasil Evaluasi
Selanjutnya para guru bisa memahami hasil evaluasi yang telah mereka lakukan. Berikan analisis pada hasil pembelajaran yang ada sehingga bisa memahami kekurangan metode belajar dan langkah yang bisa guru lakukan selanjutnya.
5. Konklusi atau Rekomendasi
Selanjutnya guru bisa mencoba memberikan kesimpulan terhadap kondisi dan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik. Guru juga bisa memberikan rekomendasi pembelajaran atau umpan balik yang bisa membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan mereka.
6. Refleksi Diri
Para guru juga bisa melakukan refleksi diri terhadap hasil evaluasi tersebut. Guru bisa mencoba meningkatkan kemampuan diri sehingga bisa mencapai target pembelajaran dengan lebih baik.
Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran umumnya terlaksana untuk membantu para guru dan peserta didik dalam melihat seberapa jauh kemampuan akademik mereka dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, evaluasi ini juga terlaksana untuk memenuhi beberapa tujuan lain, contohnya yaitu:
- Meningkatkan semangat belajar peserta didik agar bisa meningkatkan kemampuan diri sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran.
- Mendorong kreativitas para guru agar bisa melakukan pembelajaran dengan lebih baik sehingga bisa menghasilkan peserta didik yang berprestasi.
- Membantu agar kegiatan belajar di sekolah jadi lebih lancar.
- Membantu menciptakan model pembelajaran yang lebih baik dan kreatif.
- Meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dalam belajar.
- Meningkatkan kinerja para guru sehingga bisa memperlihatkan hasil yang lebih baik.
Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Prinsip evaluasi dalam pembelajaran adalah esensi yang tidak boleh terpisah dalam pelaksanaan evaluasi kegiatan pembelajaran.
Dengan penggunaan prinsip ini, pelaksanaan evaluasi akan sesuai dengan tujuan sehingga bisa mencerminkan hasil yang seharusnya.
Berikut ini adalah beberapa informasi terkait prinsip dalam evaluasi pembelajaran yang bisa menjadi referensi.
1. Kontinuitas
Prinsip pertama dari evaluasi pembelajaran yaitu kontinuitas. Evaluasi pembelajaran haruslah terlaksana secara kontinu atau berkelanjutan sehingga bisa memberikan hasil yang nyata antara kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudahnya.
Dengan pelaksanaan evaluasi yang berkelanjutan, para guru juga bisa memahami perkembangan peserta didik dengan melihat kemajuan yang mereka torehkan.
Dalam proses evaluasi ini, umumnya akan terus terlaksana selama kegiatan pembelajaran terus dilakukan.
Hal ini terjadi agar guru dan sekolah bisa memberikan hasil yang terbaik dalam pembelajaran di kelas.
2. Komprehensif
Prinsip selanjutnya dari evaluasi pembelajaran yaitu suatu evaluasi harus terlaksana secara menyeluruh agar bisa menilai beberapa aspek seperti aspek afektif, kognitif hingga psikomotorik para peserta didik.
Banyak guru yang hanya fokus dalam beberapa aspek saja, contohnya hanya fokus pada aspek kognitif.
Padahal dalam proses evaluasi, guru harus bisa menilai seluruh aspek dalam diri peserta didik karena bisa memberikan pengaruh dalam evaluasi.
Para guru harus bisa membantu peserta didik agar memahami pembelajaran serta bisa membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang positif dan berguna di masyarakat.
Maka dari itu evaluasi harus terlaksana secara menyeluruh setelah proses pembelajaran dan penilaian peserta didik sehingga bisa memberikan hasil yang semestinya.
3. Kooperatif
Prinsip selanjutnya dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yaitu prinsip kooperatif. Proses evaluasi harus berkoordinasi dengan berbagai elemen dalam sekolah sehingga bisa membantu perkembangan peserta didik.
Proses evaluasi ini melibatkan peran guru, wali murid, wali kelas, hingga tenaga kependidikan di sekolah.
Adanya koordinasi ini memiliki tujuan agar seluruh elemen sekolah bisa memiliki kontribusi dan bekerja sama sehingga bisa terlibat dalam pelaksanaannya.
4. Objektif
Prinsip selanjutnya yaitu harus bersifat objektif. Agar mendapatkan hasil evaluasi yang baik, proses evaluasi haruslah terlaksana secara objektif.
Hal ini berarti bahwa guru tidak boleh memasukkan elemen subjektif seperti kedekatan dengan peserta didik atau perasaan tidak tega pada pelaksanaan evaluasi.
Faktor subjektif ini justru bisa menimbulkan dampak buruk pada proses evaluasi karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Para guru harus bisa bersikap objektif karena bisa mempengaruhi masa depan peserta didik.
Kalau peserta didik masih memiliki nilai yang kurang maka harus mendapatkan motivasi agar bisa meningkatkan kemampuan mereka.
5. Praktis
Selanjutnya ada prinsip praktis dalam evaluasi pendidikan. Prinsip ini memiliki arti bahwa pelaksanaan evaluasi terlaksana secara praktis dengan tidak memakan waktu, biaya, atau tenaga.
Pelaksanaan secara praktis ini memiliki tujuan agar bisa memberikan kemudahan untuk para guru sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Dengan pelaksanaan secara praktis, efisiensi dan efektivitas kerja juga akan meningkat sehingga bisa memberikan tenaga dan waktu lebih pada pekerjaan.
Efisiensi dan efektivitas ini bisa membantu dalam pelaksanaan pembelajaran di kemudian hari.
Itulah dia beberapa informasi penting tentang prinsip evaluasi pembelajaran yang penting untuk para guru laksanakan di sekolah. Dengan pelaksanaan evaluasi yang sesuai dengan prinsip yang ada, maka para guru akan memastikan esensi pelaksanaan evaluasi akan berjalan sesuai dengan tujuan.
Proses Penalaran Kritis Siswa untuk Pembelajaran yang Efektif
Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Kelebihan dan Kekurangan
Pendekatan Pembelajaran Heutagogi untuk Peningkatan Kompetensi