Fungsi Asesmen Awal Pembelajaran untuk Peserta Didik

Penting sekali untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran. 

Maka dari itu banyak yang telah melaksanakan asesmen awal pembelajaran pada peserta didik yang mereka ajar. 

Namun, secara umum banyak guru yang tidak melaksanakan asesmen ini. Alhasil banyak yang tidak bisa mengukur kemampuan peserta didik dengan baik sehingga tujuan pembelajaran belum bisa tercapai. 

Hal ini bisa menghambat penyerapan materi pembelajaran di kelas sehingga perkembangan kemampuan peserta didik dalam bidang akademik akan terhalang. 

Untuk itulah para guru harus bisa dan mau melakukan asesmen ini sebelum pembelajaran mulai. 

Berikut ini adalah beberapa informasi tentang asesmen di awal pembelajaran yang bisa membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif. 

Mengapa Asesmen Awal Pembelajaran Penting Dilakukan?

Asesmen diagnosis di awal pembelajaran adalah sesuatu yang penting. Ini karena sulit untuk membangun kelas yang kondusif dan mengelola kelas yang efektif jika tidak memahami peserta didik yang akan guru ajar. 

Asesmen diagnosis di awal pembelajaran adalah usaha untuk mendapatkan informasi tentang kondisi peserta didik dari aspek kognitif atau non kognitif. 

Hal ini berkaitan dengan kesiapan peserta didik dalam menerima materi pelajaran yang ada. 

Asesmen di awal ini juga disebut dengan asesmen diagnosis. Asesmen ini terbagi menjadi kognitif dan non kognitif. Asesmen kognitif ini dapat guru laksanakan secara rutin pada awal pembelajaran ketika akan memulai pembelajaran. 

Asesmen ini memiliki tujuan untuk melakukan identifikasi capaian kompetensi peserta didik, menyesuaikan pembelajaran dengan kompetensi rata-rata, dan memberikan timbal balik seperti remedial untuk kelompok peserta didik dengan nilai di bawah rata-rata. 

Asesmen ini juga memetakan kemampuan peserta didik di kelas untuk memahami peserta didik yang sudah mengerti suatu materi dan mana yang belum. 

Sedangkan asesmen diagnosis non kognitif adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis dan sosial peserta didik. 

Selain itu juga untuk memahami aktivitas belajar peserta didik di rumah dan kondisi keluarga mereka. Ini karena kondisi rumah dan sosial yang beragam bisa mempengaruhi proses belajar peserta didik. 

Asesmen ini akan membantu pelaksanaan pembelajaran agar jadi lebih efektif dan efisien. Ketika guru memahami kondisi peserta didik, para guru bisa memberikan masukan dan saran yang bisa membantu pelaksanaan pembelajaran. 

Diagnosis yang terlaksana di awal pembelajaran bisa membantu perancangan strategi belajar untuk peserta didik. 

Pelaksanaan pembelajaran tanpa asesmen di awal pembelajaran akan sulit menemukan hasil yang mereka inginkan.

Fungsi asesmen awal pembelajaran

Asesmen awal pembelajaran memiliki beberapa fungsi, contohnya yaitu untuk mengukur kemampuan awal peserta didik. 

Di bawah ini adalah beberapa fungsi lain yang tentu bisa membantu pelaksanaan pembelajaran di kelas. 

1. Memetakan kemampuan peserta didik 

Pelaksanaan asesmen di awal kegiatan pembelajaran akan membantu memetakan kemampuan peserta didik dengan tepat. 

Hal ini penting untuk menentukan pembelajaran yang tepat untuk tingkat kemampuan peserta didik sehingga pembelajaran bisa terlaksana dengan baik tanpa ada ketertinggalan materi. 

Dengan asesmen ini, peserta didik bisa meningkatkan kemampuan diri dengan lebih baik dan efektif. 

Asesmen awal ini juga akan memberikan pemahaman pada tingkat pengetahuan yang peserta didik miliki sehingga guru bisa menentukan langkah tepat untuk pelaksanaan pembelajaran berikutnya. 

2. Membantu menentukan pendekatan yang cocok

Asesmen di awal pembelajaran juga akan membantu agar para guru bisa menentukan pendekatan yang cocok dengan peserta didik. 

Adanya asesmen ini akan membantu guru mengetahui gaya belajar, kondisi belajar dan situasi belajar peserta didik di sekolah dan di rumah. 

Dengan informasi ini para guru bisa menentukan pendekatan pembelajaran mana yang cocok untuk karakter dan kebutuhan peserta didik tersebut. Dengan begitu, pelaksanaan pembelajaran akan jadi lebih efektif dan cepat membuahkan hasil belajar. 

3. Membantu menentukan media pembelajaran yang tepat

Selain itu, pelaksanaan asesmen ini juga membantu para guru untuk menentukan media pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. 

Dalam asesmen di awal pembelajaran ini, guru akan mendapatkan informasi tentang gaya belajar yang cocok untuk tiap peserta didik. 

Dengan informasi ini, para guru akan dapat menentukan media pembelajaran yang tepat sehingga bisa memaksimalkan potensi peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal ini demi tercapainya tujuan pembelajaran di tiap mata pelajaran. 

4. Mengetahui perkembangan peserta didik dengan lebih detail

Fungsi dari pelaksanaan asesmen pembelajaran yang lain yaitu untuk membantu mengetahui perkembangan peserta didik dengan lebih detail. 

Asesmen ini bisa terlaksana di awal semester atau awal pembahasan topik. Dengan begitu, para guru bisa memahami apakah peserta didik sudah mencapai tujuan pembelajaran yang ada atau belum. 

Dengan begitu, para guru pun nantinya bisa menentukan langkah konkrit untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran di kelas sehingga bisa menunjukkan hasil belajar yang lebih baik lagi. 

5. Meningkatkan kemampuan peserta didik dengan lebih efektif 

Adanya pelaksanaan asesmen ini secara garis besar berusaha untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dengan lebih baik dan efektif. 

Pelaksanaan asesmen akan membantu memberikan gambaran kondisi peserta didik di awal pembelajaran.

Dengan gambar tongkat kondisi ini, para guru bisa membuat perencanaan dan terobosan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dengan pemilihan strategi dan media pembelajaran yang tepat. 

Hal ini nantinya akan memberikan efek yang bagus pada peserta didik di akhir pembelajaran atau di asesmen akhir. 

6. Membantu menentukan tindak lanjut yang tepat

Adanya asesmen ini juga dapat membantu para guru untuk menentukan langkah tepat dalam pengelolaan kelas dan mata pelajaran. 

Dengan asesmen ini, para guru akan mengetahui siapa saja peserta didik yang masih memerlukan pemahaman tambahan dan mana yang sudah bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. 

Hasilnya, para guru bisa memberikan langkah tepat sebagai timbal balik akan kompetensi peserta didik. Contohnya yaitu dengan adanya kegiatan tambahan atau remedial untuk peserta didik. 

Cara melakukan asesmen awal pembelajaran

Belum tahu bagaimana cara melaksanakan asesmen awal pembelajaran? 

Kalau begitu, para guru bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini dalam pelaksanaan asesmen di kelas. 

  • Merancang Instrumen Asesmen: Para guru bisa merancang pertanyaan atau survey yang berkaitan dengan asesmen dan kondisi pemahaman peserta didik di suatu materi. 
  • Lakukan Asesmen: Guru bisa melaksanakan asesmen dengan cara yang menarik agar peserta didik bisa antusias untuk melaksanakan asesmen tersebut. Guru bisa menggunakan permainan atau menggunakan media yang relevan. 
  • Petakan Kemampuan Awal dan Kesiapan Peserta Didik: Guru bisa melaksanakan pemetaan tentang kemampuan awal di suatu materi dengan menggunakan rentang nilai. Lakukan pemetaan kesiapan juga dengan data yang ada sehingga bisa memberikan pembelajaran yang bermanfaat untuk peserta didik. 

Itulah dia beberapa informasi tentang asesmen awal pembelajaran seperti fungsi dan cara pelaksanaannya. Asesmen ini sangat penting untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sehingga bisa menjadi perbandingan di asesmen akhir nanti.

Asesmen Kompetensi Minimum, Apa Saja Aspek Pentingnya?

Asesmen Awal Pembelajaran, Bagaimana Teknik Pembelajarannya?

Asesmen Numerasi Merdeka Belajar: Pengertian dan Fungsi Pentingnya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: