Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniaguru/htdocs/duniaguru.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Asesmen Kurikulum Merdeka, Pengertian Hingga Bentuk-bentuknya

Asesmen Kurikulum Merdeka, Pengertian Hingga Bentuk-bentuknya

Tugas guru di sekolah bukan hanya melakukan mengajar dan mendidik murid, tapi juga melakukan tugas penilaian, yang sering disebut juga sebagai asesmen. Tugas ini termasuk pada asesmen kurikulum merdeka yang harus dilakukan oleh guru.

Asesmen ini tidak hanya dilakukan pada kurikulum merdeka, namun juga pada jenis kurikulum lain yang berlaku sebelumnya. Guru harus melakukan asesmen karena pentingnya kegiatan ini sebagai indikator penilaian murid dan peningkatan kualitas pendidikan.

Asesmen kurikulum merdeka juga memiliki tujuan dan bentuk-bentuk yang membedakannya dengan asesmen pada kurikulum lain yang berlaku. Berbagai aspek pada asesmen kurikulum merdeka ini akan membantu guru dalam melakukan penilaian pada kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung.

Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai asesmen kurikulum merdeka, mulai dari pengertian hingga bentuk-bentuknya.

Pengertian Asesmen Kurikulum Merdeka

Secara singkat, asesmen dapat diartikan sebagai penilaian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asesmen dalam dunia pendidikan adalah kegiatan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya.

Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi individu dan lingkungannya, yang nantinya digunakan sebagai bahan untuk memahami individu.

Asesmen kurikulum merdeka yang dilakukan guru memiliki perbedaan mendasar dengan asesmen kurikulum pembelajaran sebelumnya. Pada kurikulum-kurikulum sebelumnya, fokus asesmen ada pada penilaian akhir, yaitu pada ujian akhir.

Sedangkan pada asesmen kurikulum merdeka, fokusnya adalah untuk mengevaluasi peserta didik atau siswa secara keseluruhan.

Instrumen Asesmen Kurikulum Merdeka

Dalam melakukan asesmen kurikulum merdeka, Anda bisa menggunakan beberapa instrumen untuk membantu prosesnya. Instrumen asesmen ini bisa dikembangkan sesuai dengan teknik penilaian yang digunakan.

Beberapa contoh instrumen atau teknik asesmen kurikulum merdeka yang dapat digunakan, yaitu:

1. Observasi

Observasi peserta didik dilakukan dengan cara mengamati peserta didik atau murid secara berkala, selama proses belajar mengajar berlangsung. Proses observasi atau pengamatan ini dapat dilakukan pada keseluruhan peserta didik yang ada di kelas, maupun pada murid-murid tertentu secara spesifik.

Anda bisa melakukan observasi ini pada saat peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan, maupun aktivitas rutin yang dilakukannya di sekolah

2. Kinerja

Penilaian pada instrumen kinerja ini dilakukan dengan meminta murid untuk mendemonstrasikan dan menggunakan pengetahuannya ke berbagai konteks sesuai kriteria yang dibutuhkan

Bentuk dari asesmen kinerja ada berbagai macam, misalnya praktik, melakukan suatu projek, hingga menghasilkan suatu produk.

 3. Projek

Pada instrumen asesmen berupa projek, maka murid harus melakukan atau membuat suatu projek tertentu. Penilaian instrumen ini dilakukan mulai dari perancangan, pelaksanaan, pelaporan, sampai projek selesai dilakukan oleh murid.

Selain itu, Anda juga harus menetapkan waktu atau periode pengerjaan projek bagi murid. Tujuannya adalah agar murid disiplin untuk menyelesaikan projek yang termasuk dalam instrumen asesmen kurikulum merdeka ini.

4. Tes Tertulis

Selain praktik berupa mengerjakan suatu projek, asesmen pada murid atau peserta didik juga bisa dilakukan melalui tes tertulis. Proses asesmen tes tertulis ini dilakukan dengan cara murid mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan murid dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Bentuk dari tes tertulis ini juga beragam, bisa berupa esai, pilihan ganda, atau jenis tes tertulis lainnya.

Konsep Asesmen Kurikulum Merdeka

Pada asesmen kurikulum merdeka juga terdapat berbagai konsep yang membantu guru melakukan proses penilaian. Ada tiga konsep yang dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Asesmen sebagai Proses Pembelajaran (Assessment as Learning)

Tujuan dari konsep asesmen kurikulum merdeka yang pertama ini adalah sebagai asesmen formatif dan juga melakukan refleksi pada proses pembelajaran yang berlangsung. pada asesmen ini, murid ikut terlibat aktif dalam prosesnya.

Murid akan menjadi penilai bagi dirinya sendiri atau teman sekelasnya. Hal ini akan menjadi contoh dari asesmen sebagai proses pembelajaran yang berlangsung.

Fungsi dari asesmen sebagai proses pembelajaran ini sendiri adalah untuk mengetahui kebutuhan awal serta kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, asesmen ini juga berfungsi untuk memperbaiki proses serta strategi pembelajaran, menganalisis daya tangkap materi, juga mendukung adanya perubahan suasana di kelas.

2. Asesmen untuk Proses Pembelajaran (Assessment for Learning)

Sesuai dengan namanya, asesmen ini berfungsi untuk peningkatan maupun perbaikan proses pembelajaran di kelas.

Dengan melakukan asesmen ini, guru bisa mengetahui hasil akhir pembelajaran dari murid, melakukan refleksi pembelajaran, maupun untuk mengetahui kemampuan murid, melalui kelemahan maupun kekuatan murid di kelas.

3. Asesmen di Akhir Proses Pembelajaran (Assessment of Learning)

Konsep asesmen yang terakhir adalah assessment of learning atau asesmen yang dilakukan pada akhir proses pembelajaran. Karena dilakukan di akhir proses pembelajaran, maka biasanya asesmen ini dilakukan di akhir semester, supaya bisa mendapatkan data murid secara lengkap.

Fungsi dari melakukan asesmen ini adalah untuk mengetahui capaian murid dalam proses pembelajaran selama semester sebelumnya berlangsung. Nantinya, hasil asesmen ini dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang bisa berdampak pada perbaikan proses belajar murid di kelas.

Bentuk Asesmen Kurikulum Merdeka

Berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dikeluarkan oleh Kemdikbud, ada dua bentuk asesmen kurikulum merdeka yang dapat digunakan, yaitu:

1. Asesmen Formatif

Adalah asesmen yang tujuannya untuk memberikan informasi bagi guru dan murid, dengan tujuan untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar yang berlangsung.

Asesmen formatif ini dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Asesmen di awal pembelajaran, yang fungsinya untuk mengetahui kesiapan murid untuk mempelajari materi serta mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan oleh guru atau pendidik.

Asesmen jenis ini termasuk ke dalam asesmen formatif karena digunakan guru untuk kebutuhan merancang program pembelajaran dan bukannya untuk penilaian hasil belajar murid.

  • Asesmen dalam proses pembelajaran, yang akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuanya adalah untuk mengetahui perkembangan murid selama proses pembelajaran berlangsung, serta memberikan umpan balik secara cepat.

Proses asesmen ini biasanya dilakukan selama proses pembelajaran, di tengah kegiatan pembelajaran, atau bisa juga dilakukan pada akhir proses pembelajaran.

2. Asesmen Sumatif

Merupakan penilaian yang dilakukan untuk memastikan tercapainya seluruh proses pembelajaran yang sudah direncanakan. Inilah sebabnya, asesmen sumatif biasanya akan dilakukan pada akhir proses pembelajaran.

Jika asesmen formatif lebih berfokus pada tenaga pendidik, maka asesmen sumatif ini akan berpengaruh pada nilai rapor murid pada akhir proses pembelajaran atau akhir semester yang berlangsung. Nilai rapor ini juga akan mempengaruhi nilai siswa untuk naik ke tingkatan kelas berikutnya.

Maka, jika murid tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, murid akan mendapatkan nilai yang kurang memuaskan pada asesmen sumatif, yang akan berdampak murid tidak naik kelas.

Meski dua teknik asesmen ini sering digunakan sebagai asesmen kurikulum merdeka, namun guru tidak diwajibkan untuk menggunakan dua jenis asesmen ini. Guru dapat menggunakan teknik asesmen yang lain dalam proses pembelajaran.

Penting Bagi Guru Mengetahui Asesmen Kurikulum Merdeka

Itulah berbagai informasi mengenai asesmen kurikulum merdeka yang bisa diterapkan oleh para guru. Dengan mengetahui informasi ini, maka guru bisa memahami asesmen kurikulum merdeka dengan baik.

Jenis Pembelajaran Kurikulum Merdeka Serta Contohnya

Kurikulum Merdeka, Ketahui Karakteristik dan Tugas Guru

Guru Penggerak: Ketahui Manfaat dan Syarat Daftarnya

Artikel ini ditulis oleh:

Share the Post: