Modul ajar adalah suatu dokumen administrasi perangkat ajar yang penting dalam keberlangsungan Kurikulum Merdeka di sekolah. Penyusunan dokumen ini akan menggunakan komponen modul ajar sehingga sesuai dengan ketentuan.
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang memuat RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran jadi lebih terarah sehingga bisa memenuhi CP atau Capaian Pembelajaran.
Ada dua jenis modul ajar yaitu modul ajar dari pemerintah dan juga modul yang guru buat secara mandiri.
Pembuatan modul secara mandiri umumnya tidak memiliki komponen yang lengkap seperti dari pemerintah. Namun, modul ajar ini akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik di satuan pendidikan.
Pembuatan modul ini demi membantu proses pelaksanaan pengajaran di kelas pada semua jenjang sehingga bisa mencapai Capaian Pembelajaran dengan lebih mudah. Guru bisa menyusun modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik serta karakteristik mereka sehingga lebih tepat sasaran.
Modul ajar sering disamakan dengan bahan ajar, namun keduanya adalah perangkat ajar yang berbeda. Berikut ini adalah informasi tentang komponen, kriteria, hingga perbedaan modul ajar dengan bahan ajar. Baca juga cara penyusunan modul dengan benar.
Perbedaan Modul Ajar dan Bahan Ajar
Ketahuilah bahwa modul ajar memiliki perbedaan cukup besar dengan bahan ajar. Keduanya memang menjadi komponen pembelajaran di kelas, namun memiliki keunikan tersendiri. Berikut ini beberapa perbedaan dari kedua dokumen administrasi tersebut.
1. Bahan Ajar
- Bahan ajar adalah materi pembelajaran yang membahas satu pokok bahasan bisa berupa cetak atau non-cetak.
- Tujuannya yaitu untuk membantu pemahaman agar bisa lebih komprehensif pada suatu topik mata pelajaran.
- Pembuatannya menggunakan acuan Tujuan Pembelajaran.
- Pengampu dari perangkat ajar ini adalah wali kelas dan guru mata pelajaran.
2. Modul Ajar
- Modul ajar adalah dokumen perangkat ajar yang berisi tujuan, media pembelajaran, langkah serta metode asesmen untuk satu topik mata pelajaran berdasarkan ATP atau Alur Tujuan Pembelajaran.
- Tujuannya yaitu untuk mendukung pencapaian kompetensi pada Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila.
- Acuannya yaitu dari Capaian Pembelajaran pada Alur Tujuan Pembelajaran.
- Pengampunya adalah wali kelas dan guru mata pelajaran.
Komponen Modul Ajar
Modul ajar harus mengikuti beberapa komponen penting yang menjadikannya utuh. Setidaknya harus ada beberapa komponen inti yang ada di modul ajar. Berikut ini adalah beberapa komponen inti dalam modul ajar yang bisa guru-guru pelajari.
1. Tujuan Pembelajaran
Komponen tujuan pembelajaran harus mencerminkan inti dari kegiatan dan nantinya akan teruji dengan kegiatan asesmen. Tujuan pembelajaran akan dapat menentukan sumber daya, kegiatan pembelajaran, metode asesmen, dan keterkaitan dan kesesuaiannya dengan karakteristik peserta didik.
Tujuan dari pembelajaran bisa meliputi beberapa bentuk dari pengetahuan, prosedural, pemahaman konseptual, kolaborasi dan strategi komunikasi, hingga pemikiran dan penalaran.
2. Kegiatan Pembelajaran
Komponen ini meliputi urutan dalam kegiatan inti yang terjabarkan dalam bentuk tahapan atau langkah-langkah. Dalam komponen ini harus ada pilihan pembelajaran alternatif dan langkah yang tepat untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Langkah-langkah kegiatan ini harus tersusun secara berurutan dan sesuai dengan alokasi dan durasi waktu yang sudah ada. Dalam kegiatan pembelajaran harus ada tiga tahapan seperti pendahuluan, inti, dan penutup menggunakan basis metode pembelajaran aktif.
3. Rencana Asesmen
Dalam komponen ini terdapat instrumen dan cara penilaian peserta didik. Hal ini harus sesuai dengan rincian dari tujuan pembelajaran.
Asesmen bisa berbentuk asesmen formatif dan asesmen sumatif. Guru bisa melakukan penyesuaian dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran sehingga tidak semuanya harus terpakai.
Dalam proses perancangan asesmen, guru harus dapat memahami prinsip dasar tersebut. Guru bisa menggunakan tes dengan basis lain selain tes tulis sehingga pembelajaran bisa fokus pada sesuatu yang penting. Hasil dari asesmen bisa berguna untuk proses perancangan pembelajaran ke depannya.
Kriteria Modul Ajar
Ada beberapa kriteria dalam modul ajar yang membedakannya dengan dokumen administrasi lainnya. Ikuti penjelasan berikut ini untuk mendapatkan informasi tentang kriteria dari modul ajar.
- Esensial – Kriteria modul ajar yang pertama yaitu esensial. Modul ajar hanya berisi pemahaman konsep dari tiap mata pelajaran yang memiliki ilmu yang penting bagi fase tersebut. Mata pelajaran bisa dari pengalaman belajar hingga ilmu lintas disiplin.
- Menarik, Bermakna, Serta Menantang – Modul ajar harus bisa menumbuhkan minat belajar pada peserta didik dan dapat membuat mereka lebih aktif dalam proses pembelajaran.
- Relevan Serta Kontekstual – Modul ajar juga harus memiliki kriteria relevan dan kontekstual. Ini memiliki arti bahwa modul ajar akan terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah peserta didik miliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks yang ada.
- Berkesinambungan – Modul ajar juga harus memiliki kriteria berkesinambungan. Ini berarti bahwa modul ajar memiliki hubungan dan keterkaitan dengan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar peserta didik.
- Penyajian – Modul ajar juga sebaiknya menggunakan bahasa dan tampilan visual sederhana sehingga dapat mudah untuk dipahami dan tersaji dengan lebih menarik.
- Kelengkapan – Modul ajar juga memiliki kriteria kelengkapan. Ini berarti bahwa modul ajar memiliki muatan keseluruhan komponen yang harus ada. Mulai dari komponen inti hingga komponen lainnya.
Cara Menyusun Modul Ajar
Modul ajar memiliki komponen dan kriteria yang berbeda dari dokumen administrasi lainnya. Dengan menggunakan informasi tersebut, penyusunan modul ajar akan jadi lebih mudah. Berikut ini adalah beberapa informasi terkait cara menyusun modul ajar sesuai dengan ketentuan.
1. Analisis Kondisi dan Kebutuhan
Langkah pertama dalam penyusunan modul ajar yaitu dengan melakukan analisis terkait kondisi serta kebutuhan guru, peserta didik hingga satuan pendidikan. Tujuannya adalah demi dapat membagi tugas mengajar dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi nyata agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah pemerintah tetapkan.
2. Identifikasi dan Penentuan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Langkah berikutnya yaitu dengan melakukan identifikasi dan penentuan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan guru dan sekolah kembangkan. Proses ini terjadi baik pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 dan juga dalam proses pembelajaran.
3. Perumusan Capaian Pembelajaran
Selanjutnya, guru bisa melakukan perumusan capaian pembelajaran yang akan berkembang menjadi Alur Tujuan Pembelajaran yang menjadi dasar dari pembuatan bahan ajar.
4. Pelaksanaan
Setelah modul selesai, guru bisa melakukan pembelajaran di kelas menggunakan modul ajar tersebut sebagai pedoman. Hal ini akan membantu proses pembelajaran jadi lebih terarah dan sesuai Capaian Pembelajaran.
5. Evaluasi
Ketika proses pembelajaran telah guru laksanakan, guru bisa melakukan proses evaluasi pada pelaksanaan modul ajar tersebut. Hal ini bisa menjadi umpan balik yang bagus sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan.
Ada Berbagai Komponen Modul Ajar yang Harus Dipahami
Itulah dia informasi penting terkait komponen modul ajar, kriteria hingga cara penyusunannya. Dengan memperhatikan hal ini, guru bisa menyusun modul ajar yang sesuai ketentuan dan capaian pembelajaran sehingga bisa menorehkan hasil kinerja yang lebih baik.
Angka Kredit Penyusunan Modul dan Diktat untuk Kenaikan Jabatan
Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Apa Saja?
Administrasi Guru Kurikulum Merdeka: Ketahui Tujuan dan Apa Saja Perangkatnya